17

1.1K 200 97
                                    

17


Sampai di mana kita

Entah kenapa di tengah perjalanan situasi berubah.

Sekaligus lantai dansa malah berubah menjadi lebih menyeramkan karena banyak vampir pembawa kutukan yg mengamuk saat tiba tiba ada seperti sebuah lagu yg di mainkan.

Teriakkan para vampir yg tidak membawa kutukan terdengar dan Geraman para vampir yg sudah kehilangan kewarasannya.

" Apa-apaan ini, tiba tiba banyak pembawa kutukan di sini?!" Dominique

" Serasa liat film zombie " (name) yg duduk di pembatas balkon dan melihat para vampir pembawa kutukan mengigit vampir lain seperti zombie.

' sekarang apa yg harus ku lakukan?' batin (name) yg melihat kericuhan itu, dan memutuskan untuk menyusul Noe dan Luca.

" Hmm?" (Name) tidak sengaja melihat ke atas dan melihat Rei sedang berdiri bersama dengan seorang perempuan yang duduk di pembatas balkon dan dia sedang makan sesuatu?.

' bentar kek ngak asing bau ini,.... Eh seblak?' (name) terbengong sesaat mengetahui makanan yg di makan perempuan yg bersama Rei.

.

.

.

🌸


" Dia Sadar kita di sini nyam~" Asahi yg memasukkan makanan ke mulut sedangkan Rei hanya menghela nafas tertekan apalagi melihat tingkah atasannya ini.

Ngaca kau Rei Lo juga gitu.

" Apa yg kau lakukan disini pulang sana Cipuy mu nyariin"// sesekali Asahi ngehalu ok" Rei menghela nafas tertekan lagi.

" Bentar aku mau liat dia secara langsung" Asahi yg memerhatikan (name) melupakan seblak yg sudah habis.

' yah... Dia cukup hidup dengan baik sampai sekarang' batin Asahi yg melihat kekacauan.

" Kalo begitu ayo kita pergi pergi dulu" Asahi yg langsung ngilang, begitupun dengan Rei.

Kembali ke sisi (name)

" Ah.. mereka pergi
.hmm!!" (name) pun berusaha untuk tidak memperdulikan dan fokus apa yg di depannya.

" Graauuu!!!" Salah satu vampir yang hilang kendali menyerang (name).

" Mungkin aku harus membatasi pergerakan mereka dulu" (name) yg melepaskan sarung tangan nya dan melompat turun ke area dansa.

"Tuk!!" bunyi sepatu (name).

Hal itu pun menarik perhatian para vampir dan vampir pembawa kutukan pun ada yg mencoba menyerang (name).

" Nee~ para vampir pembawa kutukan karena kita sedang di area dansa mau berdansa bersama ku~?" (Name) pun melukai kedua telapak tangannya.

' yaa aku hanya perlu membatasi pergerakan mereka tanpa membunuh ' batin (name) sembari menghindari Serangan vampir dari segala arah.

Dan (name) pun di tengah tengah kerumunan vampir.

"Ya dansa kita sampai di sini" telapak tangan nya yg terluka membuat seperti benang dan darah di sekitar juga berubah menjadi benang dan menyebar ke segala penjuru.

"Ctak!" (Name) yg menjentikkan jarinya.

.

.

Queen Blood Marionette Vanitas No Carter TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang