CHAPTER ENAM BELAS
PENGHORMATAN TERAKHIR
Seperti deja vu, Taehyun berdiri bersama keluarga istana lain. Sebagian selamat, sebagian terluka di sekujur tubuh dan sebagian terluka di bagian yang tak terlihat. Seperti pemakaman Permaisuri Ling, Raja Choi memimpin prosesi itu. Hari ini, Taehyun merasa sekitarnya lebih dingin, menusuk.
Api pun dinyalakan, berkobar sampai jenazah Ibu Suri dilalap habis. Taehyun memberikan penghormatan terakhir, bersama yang lain. Raja Choi masih berdiri seteguh batu karang, bahunya tak merosot sama sekali dan tak ada tangis yang terdengar.
Pasti berat untuknya mendapatkan dua kabar duka sekaligus; Permaisuri Ling kemudian sang ibu. Tapi Taehyun sadar, Beomgyu belum mau didekati. Terlebih, Beomgyu seperti membangun jarak lebar antara dirinya dan sosok tersebut. Taehyun turut menyesal tidak mengenal Ibu Suri dengan baik. Percakapan terakhir mereka terngian bagai film rusak, dan kata-kata Ibu Suri jadi tak sejahat yang Taehyun pikirkan.
Istana ini kejam. Tak kenal ampun.
Beomgyu menyibakkan jubahnya, kemudian berjalan didampingi sejumlah menteri, termasuk Menteri Soo. Sepertinya mereka memberikan ucapan belasungkawa yang teramat dalam.
Gara-gara serangan malam itu, sebagian bangunan istana rusak berat. Mayat-mayat yang berjatuhan langsung diangkut dengan kereta besar untuk dimakamkan entah di mana, dan bagian dalam istana porak-poranda. Taehyun bahkan berjengit kaget karena tak mengenali tempat yang seharusnya jadi rumah raja itu. Taehyun makin kaget, Beomgyu justru tak berkata apa pun dan terdiam bagai patung.
Sebagian orang yang menjadi dalang kerusuhan sudah mendapatkan hukuman bersama para algojo yang ditugaskan. Mereka dibawa paksa, sedangkan ketegangan serta aura horor masih menyelimuti seluruh istana. Awan mendung menjadi pertanda bahwa langit pun berduka.
Taehyun mengeratkan bagian terluar jubahnya. Masih dalam suasana berduka, dia mengikuti para dayang untuk masuk ke serambi kanan istana yang lebih layak. Di sana dia pun dipersilakan untuk mandi, makan, dan terduduk sejenak.
"Ibu Suri adalah tonggak penting dalam Dinasti Feng. Seluruh keluarga kerajaan sangat berduka," jelas dayang di sebelah Taehyun. "Terlebih Yang Mulia Raja. Bisa dibilang Ibu Suri-lah penopangnya."
"Dan bagaimana dengan sosok yang diadili itu?"
"Dia sudah ditangkap."
Mengapa Taehyun merasa ragu? "Sebenarnya siapa dia?" Dayang itu agak gentar sejenak. Pikirannya bercabang; memberitahu Pangeran atau tetap bungkam. Tapi situasi ini sangat darurat, jika ada penyerangan lainnya, Pangeran harus bisa menyelamatkan dirinya sendiri, mengungsi.
"Dia masih kerabat Yang Mulia Raja," jawabnya pelan. Dayang itu menunduk. "Sebaiknya saya biarkan Anda istirahat, Yang Mulia."
"Kerabat?" Bukankah dia... Hajun? Taehyun mengingat kalimat Sora, mencocokkan semuanya sampai kesiap terdengar. "Jadi dia benar-benar keluarga kerajaaan?"
"Saya harus per—"
Taehyun menahan tangan dayang itu, menimbulkan pekikan cepat. Dayang tersebut dilarang untuk menyentuh langsung pangeran, tapi sekarang pangeran yang malah menahannya. Dayang itu nampak pucat. "Beritahu aku, kerabat bagaimana? Kumohon."
"Yang Mulia, sebaik... sebaiknya Anda tidak terlalu tertarik." Dayang itu masih gugup. Sejumlah dayang lain memperhatikannya pula, seolah menanti bom yang akan meledak. "Atau Anda akan terkena masalah. Saya permisi."
*
*
Dinasti Feng tidak dibangun dalam semalam. Butuh beratus-ratus tahun, sampai kerajaan tersebut dibangun kokoh. Dinasti Feng pada mulanya adalah saudagar kaya yang masih menempel pada keluarga kerajaan Liau, namun karena jaringan luas serta perjodohan keluarga, mereka berhasil menempati istana, sampai akhirnya kerajaan Liau hancur karena perang saudara dan perang antar kerajaan, Dinasti Feng bangkit bagaikan harimau yang baru dibangunkan. Mereka menguasi sektor penting perdagangan, baik jalur darat maupun laut, membangun koneksi ke wilayah terluar negeri, bahkan mengekspor sejumlah bahan baku tambang dan pasokan kayu-kayu terbaik. Mereka juga punya alam yang kaya, hutan-hutan lindung, perairan luas, serta teknologi mumpuni. Para sarjananya menjadi unggul, mengharumkan negeri mereka dan terus mendatangkan banyak pendatang. Dinasti Feng seperti piramida tinggi dan mereka di puncaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAI ITO | beomtae ✔
FanfictionTaehyun terhisap ke dalam novel yang dibacanya. Tidak sampai situ, Taehyun ternyata akan dibunuh oleh suami mendiang kakaknya, Raja Choi, sosok yang diam-diam merencanakan balas dendam terhadap keluarga Taehyun di novel tersebut. Taehyun terjebak d...