Akai Ito Bonus Chap 2
Kencan berikutnya merupakan ide Taehyun. Dibanding pergi ke kafe seperti waktu itu, Taehyun ingin mereka duduk santai di kursi panjang dekat pantai. Butuh sekitar tiga jam untuk berkendara kemari, tapi tempatnya memuaskan; cukup sepi dan sejuk. Dari arah pantai angin berembus, membuat rambut Taehyun tertiup.
"Sedang sibuk apa?" tanya Taehyun beberapa saat. Dia mendapati Beomgyu sibuk dengan ponsel di tangan.
"Hm, sebenarnya aku tengah menggarap cerita kedua Akai Ito. Tapi pikiranku kurang fokus, aku justru tertarik membuat cerita yang berbeda."
Ia menegakkan duduknya. "Oh ya? Seperti apa?"
"Cerita di mana Raja Choi dan Pangeran Tyun justru hidup bahagia." Sesuatu bagai terangkat dari dada Beomgyu. Tiga hari terakhir dia mangkir dari pertemuan dengan editornya karena ini. Dan Taehyun jadi orang pertama yang mendengar itu semua. "Aku ingin cerita happy ending. Tidak adil mereka hidup sengsara dan akhirnya setragis itu."
Taehyun terdiam.
"Aku mau dimensi mereka hidup bersama dan bahagia." Kata bahagia itu seperti angan-angan kosong, Beomgyu menerka-nerka; memang bahagia itu yang seperti apa? Tiap maniknya bertemu dengan Taehyun, mengapa dadanya seperti terjepit? Apa jenis perasaan sedih yang memenjarakannya ini? Beomgyu ingin bertanya tapi sama seperti di pikirannya, itu tidak masuk akal.
"Menurutku kau harus menuangkannya."
"Benarkah? Hm, apakah akan menarik?"
"Setidaknya untuk kita..." Taehyun berdeham cepat. "Maksudku, sebagai pembaca setiamu, aku suka apa pun yang kau kerjakan, jadi aku akan menunggu kisah bahagia mereka." Taehyun tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit, dan Beomgyu terpana sejenak. Kenapa senyuman bisa membuat dadanya jadi berdebar-debar terus? Apakah ini namanya jatuh cinta? Ah, mana mungkin! "Semangat!"
"Terima... terima kasih, Taehyun."
Taehyun mengangguk. "Aku menunggu akhir yang baik."
*
*
Beomgyu menyunggingkan senyum. Ketika dia menginjakkan kakinya yang telanjang ke pasir, ada sensasi menyenangkan. Taehyun ikut berdiri di sisinya dan mencopot sepatunya juga. Mereka menapaki pasir-pasir untuk mendekati ombak yang bergelung. Taehyun tertawa waktu ombak pertama mengenai kakinya, membuat dia memekik. Beomgyu turut tersenyum, senang.
"Sejuk! Ayo, sini!"
Beomgyu mengangguk dan menurut. Ketika ombak menghantam, Beomgyu ikut memekik. "Ini dingin!" katanya, menghalau suara ombak yang cukup keras.
Taehyun dengan jai menggerakan kedua tangan, membuat air mengenai pakaian Beomgyu. Tidak mau kalah, Beomgyu turut membalasnya. Keduanya tertawa keras, dan berlarian di tepi pantai. Matahari tertutup awan, jadi agak teduh dan mereka suka bermain di pantai.
"Aku tidak ingin kapan terakhir kali pergi ke pantai."
"Menyenangkan, kan, Yang Mulia?"
"Eh?
Taehyun tersentak, dan berdeham. "Maaf, maksudku Beomgyu."
Beomgyu menunduk dan mengangguk. Kakinya berada di air, dan benar-benar nyaman. Dia mencari kerang yang berkilau, kemudian menunjukkan pada Taehyun. "Tidak pernah seseru ini."
Taehyun tertawa. "Aku teman kencan yang keren, ya?"
"Sangat." Ia menyingkirkan helai rambut yang menutupi mata Taehyun. Sedetik, dia seperti tersengat karena tatapan mereka yang terkunci. Ia ingin mendekat, tapi Taehyun agak mundur. "Ma... maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAI ITO | beomtae ✔
FanfictionTaehyun terhisap ke dalam novel yang dibacanya. Tidak sampai situ, Taehyun ternyata akan dibunuh oleh suami mendiang kakaknya, Raja Choi, sosok yang diam-diam merencanakan balas dendam terhadap keluarga Taehyun di novel tersebut. Taehyun terjebak d...