EPILOG
Apa yang tertinggal?
Pakaian? Oke. Tas? Oke. Buku? Oke. Bahkan sepatu pun sangat oke. Taehyun bercermin gugup, kemudian menghitung mundur dari sepuluh sampai satu. Taehyun bahkan terus mengecek arlojinya, menanti cemas-cemas.
"Tae! Seunghwan menunggu di bawah!" Suara ibu terdengar lagi. Ketiga kali! Taehyun langsung meraih tas berisikan buku itu dan keluar kamar. Terlihat pemuda dengan cengiran kecil. "Mengapa lama sekali? Kau pusing atau apa?" Ibu sangat penasaran dan ingin menyentuh kening putranya, namun Taehyun jadi malu dan menolak. Apalagi Seunghwan di sini.
"Eomma.."
"Ups, maaf. Hati-hati, ya. Jangan lupa kabari aku."
Sejak kecelakaan di toilet mal itu dan perlu dirawat karena luka serius di kepala dan dahi, Taehyun merasa ibu jadi super protektif bahkan pada hal-hal sepele, termasuk Taehyun yang hanya ingin keluar bersama Seunghwan. Ah ya, sahabatnya itu pun demikian; terus bertanya sejak semalam apakah oke jika Taehyun keluar dari rumah, apalagi baru pulih.
"Tenanglah. Cukup ibu yang khawatir setengah mati padaku!" katanya agak tersinggung.
Di dalam mobil, Seunghwan memasang sabuk pengaman dan matanya jelalatan terus memperhatikan wajah Taehyun. "Kau tidak pusing..."
"Yak!" sahut Taehyun galak. Butuh berapa kali sih agar mereka tenang? "Aku sehat sekali, jangan katakan apa pun atau kau akan kutendang keluar, Seunghwan-ah!"
"Ok-oke, maaf, deh."
Mobil mulai melaju menuju mal tersebut. Dalam hati Taehyun terus berdebar-debar. Dia bahkan terjaga sepagian tadi demi menamatkan buku bersampuh hitam dengan ilustrasi dua tangan disatukan benang merah itu. AKAI ITO-RED STRING. Taehyun menyayangkan ending-nya yang tragis? Taehyun merasa sedih pada tiap karakternya, dan sekarang Hajun terlihat sangat menderita pastinya karena benar-benar dihukum seumur hidup karena perbuatan jahatnya yang melenyapkan banyak orang demi balas dendam.
Yah hidup yang mengenaskan.
"Wah, antrean sudah panjang," kata Taehyun. Seunghwan langsung ikut mengantre setelah mendapatkan nomornya, kemudian Taehyun mendekap novel itu depan dada. Hari ini hari spesial karena penulis Akai Ito muncul dan melakukan fansigning, kemudian mereka juga menjual merch khusus dan edisi spesial Akai Ito dalam versi boklet mini. Taehyun akan ambil dan beli semuanya setelah dapat tandatangan.
"Astaga, kau pegal tidak?"
Taehyun menggelang, maju selangkah, kemudian selangkah waktu antrean yang mengular itu mulai bergerak. Akhirnya di depan sosok itu, Taehyun tersenyum dan menyerahkan novelnya.
Pandangan mereka terkunci seperkian detik. Si penulis menatap Taehyun, reaksinya sama-sama kaget apalagi dia menatap turun kalung bermata hijau zamrud yang menggantung di leher Taehyun, menarik perhatian. Ibu bilang kalung itu dibelinya di dekat rumah dan cocok untuk Taehyun. Tapi ibu tak bilang itu akan menyita perhatian banyak orang.
Penulis itu berdeham, tangannya gemetaran hebat. Beberapa detik yang menggantung, Taehyun merasaka sekelibat memori berlarian di kepalanya, menyentakkannya hebat.
"Pangeran Tyun."
"Menikah denganku, Raja Choi."
"Terataiku. Kau yang tercantik."
"Jangan khawatir, Yang Mulia. Kau percaya takdir kita, kan?"
"Kalau kau percaya pada takdir kita berdua, kita akan bertemu lagi."
Taehyun hampir ambruk di tempat, begitupun si penulis yang tak berucap apa pun dan hanya menatap kosong. Bahkan setelah membubuhkan tanda tangan, dia tak melepaskan pandangan pada Taehyun.
Tyun?
Taehyun merasakan tangan Seunghwan di pinggangnya, menahannya. Suara Seunghwan yang panik, deru napas berat Taehyun dan suara-suara pengawal si penulis terdengar. Namun si penulis itu bangkit dan menahan mereka. "Kau baik-baik saja?" Suara berat itu. Taehyun tak mungkin salah mengenali. Wajah tegas itu, tatapan dalam itu, bibir berlekuk tipis, bahu tegap, serta rambut gelap yang tak asing.
Beomgyu?
Suamiku?
AKAI ITO
RED STRING
By Choi B.G.
Taehyun menangkap tulisan itu di banner-banner yang semula tak terlihat untuknya. Taehyun merasakan sosok yang berwajah mirip Beomgyu itu mendekat, kemudian bertanya lagi tapi suaranya samar-samar. Segalanya berputar hebat, dan Taehyun merasa lidahnya kelu.
TAMAT
.
.
Hai, finally ini tamat. Seneng? Ya. Lega? Banget. Jujur, aku struggle parah nulis ini dan yah, aku seneng akhirnya ini berakhir, gais. Makasih buat semuanya yang ngikutin terus dan kasih komentar penyemangat, aku tanpa kalian butiran debu huehehe. Mau bilang makasih juga buat txt karena lagu Ito itu beneran sebagus itu dan secandu itu jadi tiap ngetik ini pun aku kebawa suasana terus. Oh ya, aku seneng banget bisa nulis sejauh ini, makasih yaaa duh terharu sekali. Nggak tahu cerita next bakal kayak gimana, ditunggu saja. Stay safe ugha! Dahhhhh! Terakhir, silakan kasih komentar gimana sejauh ini perasaan kalian naik kora-kora aka baca cerita ini wkwkwk. Aku? Aku mah dah mabok sejak awal ini cerita rilis, alias asdhadhdh kok aku kepikiran buat cerita complicated begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAI ITO | beomtae ✔
FanfictionTaehyun terhisap ke dalam novel yang dibacanya. Tidak sampai situ, Taehyun ternyata akan dibunuh oleh suami mendiang kakaknya, Raja Choi, sosok yang diam-diam merencanakan balas dendam terhadap keluarga Taehyun di novel tersebut. Taehyun terjebak d...