AKAI ITO | beomtae ✔

CHAPTER DUA PULUH EMPAT

CHAPTER DUA PULUH EMPAT

THE KING'S WEDDING

Tak ada jalan kembali. Taehyun mengisi paru-parunya dengan oksigen sebanyak mungkin. Usai prosesi pernikahan, Taehyun bukan lagi sebatas Pangeran Tyun yang merupakan adik ipar Raja Choi—dia pendamping Raja Choi. Taehyun mengenakan pakaian pengantin pria yang punya banyak hiasan emas. Di kepalanya sudah terpasang penutup kepala khusus dengan banyak manik-manik sebagai tirai terpasai menutupi bagian depan wajah. Taehyun tegang. Jelas, sekarang dia di ambang ketakutannya. Menikahi Beomgyu bukan bagian dari rencana, sekarang itu jadi satu-satunya nasib hidupnya; bertahan atau mati.

Ditemani sejumlah dayang setia, Taehyun menghitung dalam hati. Detak per detak. Jantungnya bekerja ekstra di pagi tersebut. Hujan salju terjadi semalam, namun sejak pagi-pagi buta para pelayan istana mengeruknya dan menyiapkan singgasana dan menyulap bagian depan istana jadi tempat sakral di mana pernikahan akan terjadi.

Taehyun tak tahu bagaimana keadaan Beomgyu. Bisa saja pria itu amat senang. Setelah sekian lama berharap dapat mempersunting Tyun (menjadikannya simpanan, jelas!) sekarang mereka melangkah bersama demi janji suci tersebut. Kemarin Taehyun sudah mendengarkan hak-hak beserta kewajibannya sebagai pendamping Raja Choi. Dia juga mendapatkan banyak restu dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarganya. Ayah dan ibu Tyun jelas sangat kaget mendapati Raja Choi menaruh perhatian pada putra angkat mereka. Tak hanya itu, mereka terkejut Beomgyu sendiri yang secara tegas turun tangan dan memohon restu. Padahal sebelumnya, ada perwakilan yang ditunjuk raja tersebut. Seolah, ini jadi pernikahan yang dipersiapkan dan diharapkan begitu lama.

"Pangeran, Anda sudah ditunggu."

Sebelum benar-benar menjadi pasangan, ada sejumlah prosesi termasuk memohon restu pada dua keluarga, membungkuk dan meminta doa pada dewa, hingga pengambilan sumpah, dan Taehyun merasa perutnya hampir terbalik. Bukan hanya dirinya sepertinya, raut tegang terpancar dari banyak orang di sekitar. Taehyun tahu, pernikahan raja seharusnya sakral dan dinanti-nanti. Namun yang satu ini? Bukankah terlalu mengejutkan? Satu negeri gempar akan berita tersebut.

Raja Choi Akan Menikah Lagi! Bukan dengan Orang Lain, tapi Pangeran Tyun!

Riuh gosip itu sudah bergolak kemarin, dan hari sebelumnya. Dan sebelumnya juga. Seolah mereka tak mempercayai apa yang akan terjadi; pernikahan di tengah kehancuran negeri mereka. Beomgyu jelas tak memberikan banyak pendapat mengenai gosip yang menyebar ganas, tapi Beomgyu jelas tak tinggal diam jika ada yang menjelek-jelekan Taehyun bahkan pernikahan mereka tersebut. "Bagaimanapun, ini tetap pernikahan raja!" katanya tegas.

Jelas, ada sejumlah prajurit dikerahkan untuk menertibkan kericuhan yang timbul. Tyun punya citra yang agak buruk di mata mereka; penggoda ulung, benalu, pangeran centil, dan yang terpenting adalah dia tak tahu diri karena berani merebut mantan suami kakaknya sendiri. Taehyun tak tahu bagaimana jika Tyun di sini, tapi seharusnya dia sudah mengantisipasi, kan? Sementara Taehyun? Mana tahu akan seperti ini? Taehyun yang terkena getahnya.

Berjalan dengan gugup, Taehyun keluar dari kamar khususnya. Hari begitu dingin, seolah badai salju akan menyapa. Namun pernikahan akan tetap berlangsung, meski ada gempa kuat bahkan banjir bandang sekalipun. Taehyun memejamkan mata, sekali lagi berusaha mengatasi rasa panik dan cemas yang menyelimuti.

Dalam pakaian khusus pengantin, Taehyun terus dilanda perasaan tak nyaman. Tangannya basah akan keringat, bibirnya kering dan sesuatu seperti bergejolak dalam lambungnya. Taehyun tak sanggup melihat Beomgyu dalam waktu cepat.

*

*

Sepasang mata Beomgyu menatap nyalang, tak berkedip sewaktu Taehyun diarahkan agar duduk bersamanya. Mereka mulai melakukan prosesi suci tersebut. Musik dimainkan keras, diiringi dengan sejumlah anggota kerajaan yang tersisa. Bahkan sanak keluarga Beomgyu yang dari luar wilayah pun turut diundang. Mereka tak menunjukkan reaksi berlebih, dan itu bagus. Sepertinya kematian Ibu Suri masih membekas, jadi sulit bagi mereka untuk sadar di hari ini.