Hari ini marga Sakura sudah berganti menjadi Uchiha. Dia sudah menjadi nyonya besar. Hari ini juga adalah hari dimana dia sudah menjadi mantan Gaara dan istri Sasuke.
Mengingat Gaara, seandainya peristiwa yang sakral tadi dia lakukan bersama Gaara, pasti Sakura akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini. Namun, dia harus kembali ke kenyataan bahwa dirinya tidak menikah dengan Gaara.
Setelah kelulusan sekolahnya, Sakura bersama orang tuanya buru-buru diungsikan ke rumah Sasuke sehingga Sakura tidak sempat pamit kepada Gaara.
Sakura duduk di depan meja rias dan langsung membuka segala aksesoris yang menempel di badannya. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan terlihat Sasuke dengan wajah sedikit lelah. Sasuke berjalan menuju ranjang dan duduk di sisinya.
Sakura melihat Sasuke dari cermin di depannya. "Lelah?" Tanya Sakura.
"Hn."
"Kalau kau tanya balik, aku akan jawab bahwa aku juga lelah. Lelah dengan drama ini. Pura-pura bahagia di depan banyak orang." Sakura tiba-tiba saja melow dan dramatis.
"Itu emang sudah jadi resikomu." Ucap Sasuke datar.
Sakura langsung melihat kearah Sasuke dengan wajah sebal. "Iya ini emang RESIKOku!" Sakura menekan kata resiko.
"Baguslah kalau kau mengakui." Sasuke menyeringai.
Sakura langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi. Namun, beberapa menit kemudian Sakura kembali lagi dan berjalan mendekati Sasuke. Dengan wajah malu-malu Sakura berucap "Bisakah kau bukakan resleting gaun ini?"
Sasuke yang sedang tiduran melihat Sakura sejenak dan langsung memalikan badannya memunggungi Sakura. "Tidak."
"Oh Sasuke, tolonglah bantu aku. Tidak mungkinkan aku keluar dari kamar dan menyuruh orang lain membukakan resleting ini?" Ucap Sakura sebal.
Dengan enggan Sasuke langsung berdiri dan membukakan resleting gaun yang Sakura kenakan. Tepat saat itu juga, pintu kamar mereka terbuka dan terlihat Mikoto di sana dengan wajah terkejut. "Aaa... sepertinya kaasan mengganggu kalian ya." Mikoto memasang senyum menggoda ke arah mereka berdua.
"Oh kaasan, ketuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar." Ucap Sasuke sebal.
"Ah, ti-tidak mengganggu kok. Ada apa kaasan?" Ucap Sakura canggung.
"Ah nanti saja, silahkan lanjutkan kegiatan kalian. Sasuke, yang lembut ya" Mikoto mengedipkan sebelah matanya ke arah Sasuke.
Ternyata Mikoto salah paham dengan apa yang dia lihat. Mikoto berpikir bahwa mereka akan melakukan 'itu'. Padahal sebenarnya Sasuke hanya membantu Sakura membuka resleting gaun pengantin Sakura.
Setelah mandi bergiliran, Sakura dan Sasuke tiduran di ranjang dengan suasana canggung. "Kau tidur di sofa sana!" Perintah Sasuke kepada Sakura sembari menunjuk sofa yang ada di kamar.
"Kenapa aku harus tidur di sofa? Sebaiknya kau saja yang tidur di sana" tolak Sakura tidak mau menuruti Sasuke.
"Ini kamarku dan kau harus mematuhi apa perkataanku!"
"Ini juga sudah jadi kamarku. Ingat, kita sudah sah menjadi sepasang suami-istri" Sakura mengingatkan Sasuke.
"Cepat tidur di sofa atau kau-"
"Sudahlah Sasuke-kun, aku sedang malas debat denganmu. Aku capek." Sakura malas berdebat Sasuke dan memilih memejamkan matanya.
Sasuke langsung terdiam dan menatap tajam Sakura. Tanpa memperdulikan Sasuke, Sakura langsung tidur dan sudah pergi ke alam mimpi.
Sasuke tidak bisa tidur karena dia belum terbiasa berbagi ranjangnya dengan orang lain. Apalagi dengan perempuan.
Sasuke tidak mau tidur di sofa dan Sasuke juga harus berpikir dua kali kalau dia ingin tidur di kamar tamu. Bisa-bisa Sasuke diberi pertanyaan dan diomeli oleh ibunya.
Dan pada akhirnya Sasuke memejamkan matanya dan tidur di ranjang bersama Sakura karena sudah tidak tahan menahan rasa kantuk.
.
Sinar mentari sedikit-sedikit memasuki ruang kamar sepasang pengantin melalui celah-celah gorden. Tanpa mereka sadari, posisi mereka sangat dekat sekali. Sasuke tampak memeluk Sakura dengan erat. Begitu pun Sakura memeluk balik badan Sasuke.
Sakura mulai terbangun dan mengerjapkan matanya. Dia merasa badannya pegal sekali. Entah karena apa. Sakura merasa badannya sulit digerakkan. 'Kenapa badanku sulit bergerak?'
Setelah menyadari posisinya, Sakura terkejut dan reflek berteriak "Aaaaaaaa!"
Sasuke langsung terbangun dari tidurnya dan melepaskan pelukannya dari Sakura. Sakura buru-buru menjauh dari Sasuke dan memeriksa keadaannya. Aman. Bajunya masih terpakai dan tidak ada yang terbuka sama sekali.
Sakura menghela nafas lega. Sasuke menatap Sakura sebal dengan mata yang masih mengantuk "Kenapa kau harus berteriak tepat di depan wajahku, heh?" Sasuke menatap Sakura sebal dengan wajah yang baru bangun tidur.
"Aah, aku minta maaf. Aku hanya terkejut." Sakura jadi tidak enak dengan tiba-tiba membangunkan Sasuke.
Sasuke tidak merespon ucapan Sakura dan merebahkan dirinya lagi ke ranjang. "Sana kau mandi duluan! Kita pasti sudah ditunggu oleh kedua orang tua kita"
Sakura langsung menganggukkan kepalanya dan dengan cepat berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, Sakura mengaktifkan kembali handphone-nya yang sejak kemarin dia matikan.
Betapa terkejutnya Sakura melihat banyak sekali pemberitahuan dari media sosialnya. Itu semua kebanyakan dari Gaara yang mempertanyakan dimana Sakura berada. Dada Sakura sangat sakit sekali mengingat Gaara. Dia masih belum bisa move on dari Gaara. Sakura terlalu mencintainya.
Sakura hendak membalas pesan dari Gaara namun handphone-nya langsung direbut oleh Sasuke yang sedari tadi memperhatikan tingkah Sakura. "Kembalikan handphone-ku!" Sakura kesal.
"Sesuai perjanjian, kau tidak boleh menghubunginya lagi setelah kita resmi menikah"
"Kumohon, beri aku kesempatan sekali saja untuk membalas pesan dari Gaara-kun." pinta Sakura memelas.
"Tidak ada kesempatan untukmu."
Tanpa diduga, Sasuke melempar handphone Sakura ke bawah dengan keras sehingga handphone Sakura hancur. Sakura terkejut dengan apa yang Sasuke lakukan. "Kenapa kau lakukan itu, heh?" Sakura murka.
"Siang nanti kita beli yang baru. Dan jangan lupa, hapus semua akun sosial mediamu yang lama. Kau boleh buat akun lagi. Tapi dengan satu syarat, kau harus menggunakan marga Uchiha." Sasuke menatap tajam Sakura.
Sakura yang ditatap tajam oleh Sasuke terdiam tidak bisa melawan. Sasuke membawa handphone Sakura yang sudah hancur dan membuangnya ke tong sampah. Setelah itu, Sasuke masuk ke kamar mandi.
TBC
Apakah rumah tangga mereka bakalan bertahan atau....?
Entahlah author aja masih bingung rumah tangga mereka harus gimana😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Red & Blue (SasuSaku) #END
FanfictionSakura dan pacarnya sedang berpacaran di sebuah taman. Namun, tiba-tiba saja ayahnya menarik Sakura untuk mengikutinya. Ternyata, ayahnya membawa Sakura kesebuah rumah yang besar. "Sakura, laki-laki yang ada di depan mu ini adalah calon suami mu." S...