Tidak terasa kandungan Sakura sudah menginjak waktunya. Ya usia kandungan Sakura sudah sembilan bulan. Bayi tomato sebentar lagi akan lahir. Sakura sudah menyiapkan segalanya untuk bayinya ini. Serba merah. Katanya karena bayinya dinamakan tomat, jadi harus merah. Lagian warna merah kan warna netral. Sasuke hanya mengiyakan permintaan Sakura, dia hanya cukup memberikan kartu nya pada Sakura, lakukan lah sesuai Sakura mau.
Mereka juga sudah mengetahui jenis kelamin bayi yang ada di dalam perut Sakura. Perempuan. Awalnya Sakura takut Sasuke dan keluarga akan kecewa begitu melihat hasil usg. Ternyata, seluruh keluarga sangat antusias. Tidak peduli bayi itu laki-laki atau perempuan. "Yang penting kamu dan bayinya sehat!" Ucap Mikoto kala itu.
Bayi tomato sangat ditunggu oleh seluruh orang. Dia menjadi anak pertama dan cucu pertama di dua keluarga. Sasuke semakin protektif pada Sakura. Sudah mulai dilarang keluar kecuali kalau ke dokter atau rumah sakit. Harus ada asisten yang mendampingi jika Sasuke tidak bisa menemaninya.
Sejak kejadian bersama Gaara, Sasuke membolehkan Sakura untuk menghubungi teman sekolahnya. Sakura jelas langsung menghubungi Tenten. Begitu dihubungi, Tenten bergegas menghampiri Sakura. Dia syok berat juga dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu. "Kau memang layak dinobatkan sebagai artis, karena bisa berakting like nothing happen" komentar Tenten.
Sekarang saja Tenten sudah di rumah Sakura. Dia rajin ke rumah Sakura ketika kuliah sudah selesai. Bahkan akrab dengan Sasori dan Ino. Sasuke juga sudah tidak mempermasalahkan keakraban Sasori dengan Sakura. Mereka memang seperti adik-kakak ketemu besar. Tenang, Sasuke selalu menugaskan Udon atau orang-orang sekitar Sakura untuk memantau mereka. Jadi kalau dirasa ada yang aneh, baru Sasuke bertindak.
Sakura pun sudah mulai biasa dengan Sasuke. Dia sudah menerima keadaannya sekarang dan mencoba menikmatinya. Kalian tau sendiri kan dia bagaimana di awal? Untungnya Sasuke pun berubah tanpa disadari dan membuat Sakura nyan di rumah. Apa cinta sudah tumbuh di antara mereka?
"Cinta? Apa dalam berumah tangga harus ada itu?" tanya Sakura.
"Tidak juga. Rumah tangga karena bisnis tanpa adanya cinta sering kutemukan dalam lingkungan sekitarku." Jawab Sasori.
Sasori ini tipe pimpinan perusahaan yang kerjanya bisa dimana saja. Makanya jangan heran kalau dia sering ikutan nongkrong bersama Sakura dan kawan-kawan. Beda lagi dengan Sasuke yang harus di kantor kalau kerja. Entahlah gak usah dipikirkan, yang jelas uang Sasori lebih banyak daripada uang kita semua.
"Tapi lebih baik disertai cinta dan kasih sayang sih. Biasanya ada cinta di antara pernikahan bisnis itu ketika ada seorang anak" Ucap Ino.
Sakura reflek mengusap perutnya yang sudah besar itu. Apa iya sudah mulai tumbuh cinta di antara Sasuke dan dirinya ketika bayinya ini lahir? Atau bahkan dari sebelumnya? "Saat ini bagaimana perasaan mu terhadap Sasuke-san?" tanya Tenten.
"En-entahlah, aku hanya berusaha menikmati hidup ku yang sekarang tanpa memikirkan hal itu. Aku masih belum mau mencintai seseorang lagi setelah kejadian dengan Gaara-kun" Sakura tersenyum miris.
"Hahaha Uchiha harus berusaha lebih keras lagi" Sasori tertawa.
"Usaha apa?" tanya Sasuke yang tiba-tiba masuk ke ruangan tersebut dengan setelan kerjanya.
Semua mata langsung tertuju pada Sasuke yang memposisikan diri duduk di samping Sakura. "Usaha buat Sakura berpaling darimu" celetuk Sasori yang tentu saja disambut tatapan tajam dari Sasuke.
Sakura hanya menghela nafas melihat Sasori dan Sasuke yang saling beradu mulut. Memang bukti kedekatan mereka dilihat dari sana.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red & Blue (SasuSaku) #END
FanfictionSakura dan pacarnya sedang berpacaran di sebuah taman. Namun, tiba-tiba saja ayahnya menarik Sakura untuk mengikutinya. Ternyata, ayahnya membawa Sakura kesebuah rumah yang besar. "Sakura, laki-laki yang ada di depan mu ini adalah calon suami mu." S...