Sakura masih terkejut melihat seseorang yang berada di depannya. Akhirnya, Sakura bertemu dengan seseorang yang sudah berhari-hari dia rindukan. "Gaara-kun, a-aku minta maaf..." Sakura tiba-tiba menangis saat ingat dia sudah menikah.
"Ga-gaara-kun, aku sa-sangat merindukanmu... hiks..." Sakura langsung memeluk 'Gaara'.
'Gaara' sangat terkejut dengan pelukan Sakura yang tiba-tiba. Dia bingung, kaget harus bagaimana. "Maaf nona, sepertinya anda salah orang." Ucap seseorang yang disebut 'Gaara' oleh Sakura.
Sakura langsung terkejut dan melihat kembali seseorang yang dia duga adalah Gaara. Setelah dilihat lama-lama itu memang bukan Gaara. Sakura langsung buru-buru melepaskan pelukannya dari 'Gaara'. Dia sangat malu sekali.
Sakura langsung mengusap air matanya dan membungkukkan badannya kepada 'Gaara'. "Gomennasai..." Sungguh, Sakura malu. Bahkan pipinya panas saking malunya.
Pria yang disebut mirip Gaara itu menatap iba kearah Sakura. Dia langsung menarik tangan Sakura menjauh dari daerah pesta. "Aku tidak bisa membiarkan wanita cantik menangis di pesta yang penuh kebahagian ini."
Pria itu membawa Sakura ke balkon hotel. Sakura melihat pemandangan sekitar hotel yang terlihat sangat indah. "Saya benar-benar minta maaf. Saya tidak bermaksud apa-apa. Saya hanya salah orang." Sakura membungkukkan badannya ke arah pria yang dia sebut Gaara.
"Haha... tidak apa-apa. Kupikir, itu sangat lucu sekali." pria itu terkekeh.
Sakura hanya diam mendengar kekehan pria itu. Dia sangat malu sekali. 'Kenapa disaat seperti ini aku malah teringat Gaara-kun dan membuat malu di depan orang asing.'
"Oh iya, aku baru pertama kali melihatmu. Perkenalkan, aku Sasori. Dan tolong, bersikap biasa saja. Jangan formal." Ucap Pria itu yang ternyata bernama Sasori.
"Aku Sakura." Sakura tersenyum malu-malu.
"Sakura? Nama yang sesuai dengan penampilanmu. Jadi, kenapa kau tadi menangis? Mungkin, kau bisa sedikit cerita padaku."
Sakura menatap ragu Sasori. Rasanya sangat aneh mencurahkan isi hatinya kepada orang yang baru saja kenal beberapa detik. "Ah, kau pasti ragu untuk menceritakannya ya? Tidak apa, aku tidak akan memaksa."
"Melihatmu, aku jadi teringat sosok pacar ah mantan pacarku." Sakura langsung merasa sedih ketika mengingat bahwa Gaara sekarang adalah mantannya.
Sasori menatap Sakura tidak percaya. Dia pikir, Sakura tidak akan curhat kepada dirinya. Sasori menyenderkan badannya ke pagar pembatas balkon dan mendengarkan curhatan Sakura dengan serius. "Aku masih mencintainya. Tapi, perjodohan ini yang memaksaku untuk meninggalkannya. Aku benar-benar rindu dia." Sakura kembali menangis.
"Ah jadi karna perjodohan paksa ya. Jadi putra dan putri dari seorang pengusaha besar memang itu resikonya. Harus siap dijodohkan dengan anak rekan kerja dengan tujuan kerjasama ataupun lainnya."
Sakura mengangguk kecil setuju dengan ucapan Sasori. "Ngomong-ngomong, siapa suamimu?"
"Dia adalah U-"
"Aku cari-cari ternyata kau disini." Ucap seseorang memotong ucapan Sakura.
Sakura dan Sasori langsung melihat ke sumber suara. Ternyata itu adalah Sasuke. Sasori terkejut melihat kehadiran Sasuke. Tiba-tiba Sasori langsung tertawa. "Dunia sangat sempit ya, Uchiha." Ucap Sasori sinis.
Sasuke langsung menarik Sakura untuk mendekat ke arahnya. "Kau apakan istriku, Akasuna?" tanya Sasuke sinis.
Sasori terkekeh dan menyeringai melihat Sasuke "Jangan dulu berprasangka buruk dulu, Uchiha. Aku hanya menghiburnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red & Blue (SasuSaku) #END
FanfictionSakura dan pacarnya sedang berpacaran di sebuah taman. Namun, tiba-tiba saja ayahnya menarik Sakura untuk mengikutinya. Ternyata, ayahnya membawa Sakura kesebuah rumah yang besar. "Sakura, laki-laki yang ada di depan mu ini adalah calon suami mu." S...