15

636 48 2
                                    

"Niisan, kau tau cara buat anak gimana?"

Bruuh

Sasori yang sedang menikmati kopinya langsung menyemburkan kopinya lagi yang belum dia minum. Kaget dia dengan pertanyaan Sakura yang tiba-tiba. "Hey adik kecil, kenapa tiba-tiba bertanya begitu?"

"Y-ya aku kepo aja" Sakura mengalihkan pandangannya asal tidak melihat Sasori. Jujur, dia malu banget tapi bingung juga harus bertanya pada siapa.

Sasori menatap lama Sakura yang salah tingkah. "Jadi kenapa kau bertanya begitu?" Sasori kembali menyeruput kopinya yang sempat dia sembur.

Sakura merasakan aura serius dari Sasori. Sakura menghela nafas agar tidak gugup dan malu. "I-itu, Mikoto-kaasan sudah bertanya perihal cucu. Ya gak maksa sih, tapi yaa aah niisan paham mungkin"

"Dan kau bertanya cara membuat anak...." Sasori tiba-tiba tertawa pelan membuat Sakura bingung.

"Niisan, apa yang lucu?" Sakura mengembungkan pipinya. Ya berlaga sebal pada Sasori.

"Hahaha... Polos sekali kau, Sakura. Untung Uchiha tidak memperlakukan mu yang tidak-tidak!"

"Sejauh ini mereka masih baik"

"Syukurlah. Katakan padaku jika mereka menyakitimu!"

Sakura mengangguk polos merespon ucapan Sasori. "Aku tau kau itu gadis pintar. Tidak mungkin kau tidak mengerti saat belajar reproduksi di sekolah. Apalagi kau anak yang bercita-cita jadi dokter kan."

Sakura kagum dengan Sasori. Dia orang baru, tapi dia langsung hapal dan mengerti dengan dirinya. Sakura rasa dia gak salah untuk bercerita hidupnya pada Sasori. "Ya.... Aku cuma bingung memulainya" Sakura mengusap lengan kanan dengan tangan kirinya. Masih canggung karena pembahasan.

"Kau yakin ingin melakukan hubungan sejauh itu, sedangkan kau masih mencintai mantanmu?" Tanya Sasori.

Sakura terdiam begitu mendengar pertanyaan dari Sasori. Selama ini dia tidak berpikir sampai sejauh itu. "Apa melakukan seks harus sama orang yang dicinta?" Tanya balik Sakura.

Sasori menelan ludah, mencoba membuang rasa gugup akibat pertanyaan Sakura. "Aaa... Itu... Kembali lagi saja kepada orangnya. Tiap orang punya prinsipnya masing-masing. Ada yang cuma ingin melakukan sama orang tercinta, ada yang penting nafsu dia tersalurkan, dan yaa masih banyak lagi"

"Niisan sudah melakukan?"

Sasori menatap Sakura kaget. Kenapa dia menanyakan hal seperti. "Itu... Aku sudah tau rasanya"

Sakura kaget mendengar jawaban Sasori. Pertanyaan Sakura dan jawaban Sasori tidak nyambung, tapi jawaban Sasori cukup menjawab pertanyaan Sakura. "Oh begitu ya."

Seketika suasana sunyi di antara mereka. Sasori menunggu respon Sakura selanjutnya. Sakura yang terdiam memikirkan sesuatu.

BRAK

Tiba-tiba Sakura mengebrak meja, Sasori tentu saja kaget dengan kelakuan Sakura yang seperti itu. "Niisan aku sudah putuskan, bahwa aku-"

"Yoo Sasori, hmm" sapa seseorang pada Sasori memotong ucapan Sakura.

Sakura dan Sasori melihat ke sumber suara. Terlihat laki-laki dan perempuan yang sama-sama berambut blonde berjalan menghampiri meja Sasori dan Sakura. "Deidara" sapa balik Sasori.

Sakura bilang pada Sasuke bahwa dia akan main dengan Sasori, dan Sasori akan mengajak kenalannya. Ya Sasori mengajak Deidara. Deidara duduk di samping Sasori, sedangkan perempuan yang mengekori Deidara duduk di samping Sakura.

"Sasori-nii, lama tidak berjumpa"

"Hai, Ino. Bagaimana kabarmu? Bukankah sekarang kau sudah jadi mahasiswa?"

"Kabarku baik. Ya, sekarang ku sudah menjadi mahasiswa jurusan kedokteran. Luar biasa sekali ternyata ya jadi mahasiswa"

Mendengar jurusan impiannya disebut, Sakura memandang kagum Ino. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan anak jurusan kedokteran. Merasa ditatap, Ino melihat Sakura dan mengulurkan tangannya pada Sakura. Bermaksud berjabat tangan dengan Sakura. "Hai, aku Yamanaka Ino."

Sakura menyambut tangan Ino, dan balik menjabat tangan. "Aku Har- Uchiha Sakura" Sakura tersenyum sumringah pada Ino.

"Hah? Uchiha? Niisan, sejak kapan kau berteman dengan rival mu?" Tanya Ino.

"Wow, ternyata beneran. Ku kira kau bercanda kau berteman baik dengan Uchiha. Tapi, Uchiha ... Rambut pink, hmm?" Deidara menatap Sakura agak ragu. Karena Uchiha terkenal dengan rambut hitam. Belum ada Uchiha memiliki rambut warna cerah seperti Sakura.

Sasori tertawa melihat reaksi dari Deidara dan Ino yang kaget bahwa dirinya punya teman dari keluarga Uchiha. Secara Akasuna dan Uchiha itu saingan. Sebenernya hubungan keluarga ini baik, entah kenapa hubungan Sasori dengan Sasuke tidak mencerminkan baik itu. Malah lebih jelas keliatan jiwa saing mereka. "Dia istri Sasuke"

Deidara dan Ino semakin terkejut. Deidara dan Ino menatap Sakura tidak percaya. Sakura yang sedari tadi jadi objek pembicaraan mereka hanya tersenyum canggung. Bingung harus merespon bagaimana.

"Bisa begitu ya, hmm. Kenalkan, aku Yamanaka Deidara. Kami berdua bersaudara." Deidara memperkenalkan diri pada Sakura.

Sakura merespon Deidara dengan menganggukkan kepalanya. "Ku harap dengan kita saling kenal, ya bisa membuat Sakura nyaman di lingkungan barunya."

"Aneh deh, kenapa malah jadi Sasori-nii yang ingin membuat Sakura nyaman di lingkungan barunya. Harusnya kan suaminya" Ino heran.

"Sasuke-kun sedang ada proyek baru, dan dia tidak masalah dengan ini. Asalkan selalu melaporkan"

"Ngomong-ngomong, sudah belajar apa saja di kedokteran?" Tanya Sakura antusias.

Ino melihat Sakura yang berbinar-binar ingin mengetahui tentang kedokteran, dia tersenyum gemas melihatnya. "Ya aku masih jadi mahasiswa baru, jadi masih belajar dasar-dasarnya saja sih. Kenapa kau tidak mendaftar saja di jurusan kedokteran? Apalagi sekarang kau sudah jadi keluarga Uchiha, mereka pasti bakal senang kalau ada keluarganya yang jadi dokter. Mereka bergerak juga di bisnis kesehatan. Kau tau kan rumah sakit Uchiha yang di Tokyo?"

"Ya aku pernah mendengarnya. Akan kupikirkan itu dan membicarakannya pada Sasuke-kun" Sakura senang sekali mendapatkan teman baru yang bisa diajak ngobrol.

Sakura bukan gak mau daftar menjadi mahasiswa kedokteran, hanya saja karena masalah tiba-tiba dinikahkan ini yang membuat mimpinya tertunda. Ditambah sekarang keinginan mertuanya menagih cucu. Selanjutnya Sakura bertukar kontak dengan Ino dan Deidara. Ya walaupun sebenernya cuma ingin Ino saja. Sasori tersenyum senang melihat Sakura yang begitu senang bertemu dengan Ino dan Deidara. Lebih tepatnya Ino sih. Karena mereka langsung nyambung ngomong banyak hal.

Tbc

Ya untuk chapter 15 ini dikhususkan untuk pertemuan Sakura dengan teman-temannya di lingkungan baru. Tidak ada Sasuke. Tidak ada momen SasuSaku dulu. Semoga tidak bosan ya😊🙏

Kritik dan saran sangan diterima sekali demi kebaikan cerita ✨

29 Juni 2022

Red & Blue (SasuSaku) #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang