Sasuke mulai sibuk kembali dengan pekerjaan, sedangkan Sakura ya dia menganggur di rumah. Mencari hobi yang sesuai dengan dirinya. Selain itu, dia juga belajar untuk keperluan kuliah. Ya siapa tau gitu tahun depan Sasuke mengizinkannya kuliah dan dia sudah punya bekal ketika itu.
Sakura kadang pergi berjumpa dengan Ino. Di lingkungan barunya, dia merasa senang ada teman perempuan yang satu frekuensi. Kalau dengan Sasori, mereka masih berhubungan dan kadang bertemu juga. Terkadang Sasuke melarang -tentunya dengam berbagai ancaman- atau pun memperbolehkan -dengan banyak syarat- kepada Sakura untuk bertemu Sasori.
Sakura tidak masalah dengan itu, semakin ke sini dia sudah agak kebal dengan Sasuke. Bahkan dia juga pasrah ketika handphone nya diperiksa oleh Sasuke. Memastikan Sakura tidak melakukan aneh-aneh. "Se-protective begitu ya ternyata, Uchiha"
"Ya begitulah" respon Sakura lada Sasori.
"Waktu sekolah dulu, dia seperti tidak tertarik pada wanita. Padahal kalau ada wanita dari luar sekolah, pada ca-"
"Sebentar. Kalian satu sekolah?!" Sakura memotong ucapan Sasori.
"Kau baru tau? Sasori-nii, Dei-nii, Sasuke-san, Naruto-san... Emm siapa lagi yaa... Mereka satu sekolah. Satu kelas" timpal Ino yamg sedari tadi diam sambil menyeruput minumnya.
"Waw sepertinya seru sekali. Apa dari sana jiwa saing kalian muncul?"
"Bisa dibilang begitu. Kami bersaing dari akademik sama non akademik." Sasori terkekeh.
"Bisa dibilang mereka bintang sekolah" Ino menimpal.
Mendengar sekilas tentang kehidupan sekolah Sasori dan Sasuke, membuat Sakura menjadi rindu akan kenangan di sekolah. "Ah jadi rindu temanku"
"Kau setelah menikah belum bertemu dengan teman-teman mu lagi?" Tanya Sasori.
Sakura menggelengkan kepalanya. "Belum. Aku belum siap bertemu dengan mereka. Secara aku hilang secara tiba-tiba."
"Semoga secepatnya bisa bertemu dengan temanmu dan meluruskan masalah mu dengan mantanmu" ucap Sasori.
Mereka berbincang banyak hal sampai tidak menyadari ada seseorang datang menghampiri mereka. "Waw tak menyangka kau dijemput pangeran" celetuk Sasori.
Posisi Sakura yang membelakangi pintu keluar-masuk cafe, tidak mengetahui siapa yang datang. Ino tersenyum canggung ketika seseorang itu sudah duduk di depannya, samping Sakura. Sakura langsung melihat seseorang itu yang ternyata... Sasuke.
"Ngapain nyusul?!" Tanya Sakura.
"Hanya penasaran dengan kegiatanmu" respon Sasuke datar.
Sasori menyambut Sasuke dengan tatapan mengejek. Dia paling senang jika bertemu dengan Sasuke dan menggodanya. "Haha senang rasanya melihat tuan Uchiha satu ini mau bergabung di perkumpulan yang tidak ada kepentingan untuk perusahaan"
"Reuni sekolah saja jarang ikut ya. Kau tau kabar Shikamaru? Dia sekarang sudah menikah dengan Temari-senpai. Hebat kan dia!"
Sasuke tidak peduli dengan ucapan Sasori dan malah mengambil minuman punya Sakura. "Tidak habis pikir juga, kok bisa ya kau menikah dengan anak gadis yang baru lulus SMA? Kenapa tidak dengan Karin-san saja?" tanya Sasori.
"Kau banyak bicara sekali! Itu bukan urusanmu! Urus saja dirimu yang bahkan belum menikah!" Sasuke menatap Sasori tajam.
"Bisa bicara juga ternyata."
Sakura dan Ino dari tadi hanya terdiam mendengar Sasori yang terus saja berbicara yang jarang digubris oleh Sasuke. Sakura saling pandang dengan Ino. Memberi kode kita harus apa? Ino saja bingung harus bagaimana. "Sepertinya kalian saling menyayangi ya! Sasori-nii tau banyak Sasuke-kun dan Sasuke-kun pun sama ya begitu" Timbal Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red & Blue (SasuSaku) #END
Hayran KurguSakura dan pacarnya sedang berpacaran di sebuah taman. Namun, tiba-tiba saja ayahnya menarik Sakura untuk mengikutinya. Ternyata, ayahnya membawa Sakura kesebuah rumah yang besar. "Sakura, laki-laki yang ada di depan mu ini adalah calon suami mu." S...