Di waktu pagi hari, kehidupan di rumah Aliyah berjalan seperti biasanya. Aliyah bersiap-siap untuk berangkat kerja dan Putra pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setiap berangkat sekolah dan kerja mereka selalu pergi bersama, namun hari ini (setiap hari Senin) mereka berangkat 10 menit lebih awal karena hari ini jadwal Putra untuk tugas piket di sekolahnya.
Sebelum berangkat mereka sarapan pagi terlebih dahulu, namun disela suapannya yang kelima, Aliya tiba-tiba menghentikan mendadak suapannya saat mendengarkan serangkai pertanyaan dan pernyataan dari anaknya yang menohok.
"Bu, dimana ayah Putra?"
"Apa om Doni itu memang ayah kandung Putra?"
"Putra iri sama temen-temen Putra setiap bagi raport orangtua mereka datangnya suka bergantian, kalau gak diambil sama Ibunya, ya sama Bapaknya. Masa yg ambil raport Putra ibu terus sih"
"Temen sekolah Putra bahkan setiap main ke rumah selalu tanya; "Bapak kamu mana sih kok gak pernah keliatan?""
Mendengar ucapan-ucapan dari anaknya tersebut, Aliyah pun bingung harus jawab apa tapi dia mencoba meredam emosinya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan anaknya tersebut.
"Sayang, sebentar lagi kamukan akan punya orangtua laki-laki. Om Doni akan segera menjadi Ayah kamu"
"Ya memang meski om Doni bukan ayah kandung kamu tapi kamu jangan bilang sama teman-temanmu kalau dia bukan ayah kandungmu"
Nampaknya Aliyah harus segera meminta kepastian kepada Doni agar Doni segera untuk menikahinya karena anaknya sangat ingin memiliki orangtua laki-laki. Disaat sedang melamun karena sedang memikirkan janjinya kepada Putra untuk segera menjadikan Doni ayahnya tiba-tiba Putra bertanya dengan pertanyaan yang lebih menohok lagi.
"Lalu siapa ayah kandung Putra bu?"
Lalu Aliyah pun segera mengalihkan pembicaraan, dan segera mengajak Putra untuk segera berangkat ke sekolah.
"Udah jam berapa nih sayang, sekarang kamu ada jadwal piketkan? Makanan kamu juga udah habis, ayo kamu taruh piring kamu ke belakang, kita lekas berangkat nanti kamu kesiangan gak ikut piket loh"
Lalu mereka pun segera berangkat. Biasanya sebelum berangkat ketempat kerja, Aliyah selalu mengantar anaknya terlebih dahulu ke sekolah. Jarak dari rumah ke sekolah Putra cukup dekat jadi mereka selalu jalan kaki dan dari sekolah Putra barulah Aliyah naik angkot menuju tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKUAT HATI IBU
General FictionKisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu muda (Aliyah) yang merawat anaknya (Putra) seorang diri. Mengungkap teka-teki siapa ayah kandung dari Putra yang Aliyah tutup rapat hingga Putra berusia 10 tahun. Kisah ini juga bercerita tentang...