#Di Pantry Kantor
"Aliyah tunggu" (ucap Doni)
"Apalagi sih Doni?" (tanya Aliyah)
"Aku masih cinta sama kamu, demi Tuhan" (ucap Doni sambil memegang tangan Aliyah)
"Lalu Aira?" (tanya Aliyah pelan)
"Gak peduli, aku akan putuskan dia kalau kamu terima aku lagi" (ucap Doni mencium tangan Aliyah)
Lalu sambil mencoba melepaskan genggaman tangan dari Doni.
"Kamu gila, kamu memang manusia yang gak punya perasaan, aku nyesal pernah mencintai kamu dulu" (ucap Aliyah kesal lalu hendak pergi meninggalkan pantry kantor).
Saat hendak pergi meninggalkan pantry kantor, Doni langsung menarik tangan Aliyah dan memeluknya.
"Kamu milikku Aliyah, tidak ada yang boleh miliki kamu selain aku. Katakan siapa laki-laki itu?" (ucap Doni kepada Aliyah lalu mencium bibirnya).Aliyah pun kaget lalu lansung mendorong Doni.
"Kamu sudah benar-benar gila dan gak punya moral. Kamu sadarkan ini dikantor? Aku gak nyangka kamu aslinya serendah ini" (ucap Aliyah lalu langsung lari meninggalkan Doni)."Tidak peduli dengan kemewahan dan kekayaan, harta berhargaku di dunia ini hanya kamu Aliyah, aku gak mau kehilangan kamu. Aku sudah tidak peduli dengan restu ibuku bahkan olokan Vika dan Adil" (ucap Doni dalam hati).
Lalu Aliyah memasuki suatu ruangan yang sepi dan menangis.
"Apa yang kamu lakukan tadi jahat Doni, kamu tega memperlakukan aku serendah itu" (ucapnya dalam hati sambil menangis).#### Di restoran bu Khodijah
Latifah menceritakan kepada Fahri tentang kebijakan baru diresto jika akan ada pemecatan karyawan secara besar-besaran.
"Saya tidak pernah membuat kebijakan seperti itu" (ucap Fahri kaget).
"Itu kebijakan dari bu Nita" (jelas Latifah manajer restoran tersbeut).
Latifah adalah keponakan jauh bu Khodijah dan bu Khodijah mempercayakannya sebagai manajer di resto miliknya.
"Saya akan minta kejelasannya kepada dia nanti di rumahnya, kalau begitu saya pulang dulu" (pamit Fahri).
Diperjalanan, Fahri lupa menceritakan kepada Nia tentang kedatangan Aliyah dan Putra.
"Loh kok kesini sih kak, katanya kita mau ke rumah ka Nita" (ucap Nia kebingungan)
"Kaka lupa cerita sama kamu, kalau semalam kita kedatangan tamu. Hari ini kakak akan jemput anaknya di sekolahnya" (ucap Fahri menceritakan)
Karena arah jalan sekolahnya seperti rute ke sekolahnya Darel nampaknya Nia mengerti siapa yang Fahri maksud. Nia mengira semalam Anita dan Darel lah yang datang ke rumahnya, makanya Fahri tidak mendatangi Anita di rumahnya melainkan mendatanginya di sekolahnya Darel.
Di sekolah, tidak henti-hentinya Darel cs mengganggu Putra. Meski bukan Darel yang meneriaki kata anak pungut melainkan hanya teman segenknya Darel namun hal itu membuat Putra terganggu dan segera lari keluar kelas sambil menutup kupingnya ketika bel pulang sekolah berbunyi (saat itu sedang tidak ada guru dan Yoyo tidak masuk sekolah).
Mengingat saat ini sedang ada rapat kenaikan ulangan umum, maka Putra yang biasanya pulang bersama pak Harry kini memutuskan untuk tidak menunggunya dan langsung pulang meninggalkan sekolahnya. Putra pun segera menaiki angkot yang sudah ada di depan matanya, meski Aliyah menyuruhnya untuk jangan naik angkot mengingat kondisi Putra yang kurang sehat namun akan memakan waktu yang lama jika memesan ojek online.
Darel cs pun tidak berhasil mengejar Putra, lalu disaat yang bersamaan mobil Fahri pun datang.
"Papa" (ucap Darel kegirangan).
Fahri dan Nia pun langsung menuruni mobil.
"Darel" (ucap Fahri lalu memeluknya)
"Pah, aku pengen cerita sama Papa tapi gak disini. Ayo Pah" (ajak Darel menarik Papanya ke dalam mobil).
"Tapi, tapi nak" (ucap Fahri terbata-bata karena Darel menariknya dengan terburu-buru).
Oya, kalian pulang aja ya" (ucap Darel kepada teman-temannya)
Mereka pun sudah masuk kedalam mobil.
"Ayo Pah jalan, tunggu apa lagi?" (ajak Darel)
"Oh iya, iya" (ucap Fahri kebingungan dengan situasinya saat itu).
Darel pun menceritakan semuanya kepada Fahri. Lalu Darel meminta Papanya untuk menikah kembali dengan mamanya. Mendengar berita perceraian Anita dan Aiman, Nia pun kegirangan dalam hatinya.
"Papa mau kan kembali lagi sama mama?" (tanya Darel memohon).
"Tapi Darel. Papa Aiman itu sangat mencintai mama kamu. Mama kamu itu hanya emosi sesaat bilang cerai ke Papa Aiman" (ucap Fahri menjelaskan).
####
Nampaknya Putra salah naik angkot, dia pun lupa jalan menuju rumah Fahri, lalu Putra pun bertanya kepada salah satu penumpang.
"Wah, kamu salah naik angkot dik" (ucap penumpang 1)
"Dik, muka kamu pucat sekali. Kamu sakit dik?" (ucap penumpang 2)
"Gak apa-apa kok bu. Bang saya turun sini aja bang" (ucap Putra)
Putra pun tersesat dan berada di sebuah lapangan bola, lalu dia melihat ada polisi di sana. Putra pun penasaran dan bertanya kepada penduduk setempat. Ternyata ditempat tersebut pernah terjadi peristiwa penemuan seorang anak dan ada kaitannya dengan berita kehilangan anak beberapa tahun yang lalu. Lalu Putra pun pingsan karena kondisi dia memang sedang sakit. Ketika terbangun, Putra sedang berada di salah satu rumah warga yang menolongnya.
"Akhirnya sadar juga, kamu gak apa-apa?" (ucap seorang anak yang sebaya dengannya).
"Sudah sadar rupanya, Wira cepat kau tanya alamat rumahnya dan lekas kau suruh dia pulang" (perintah ibunya).
"Kamu tinggal dimana?" (tanya anak yang bernama Wira tersebut)
"Di... Graha Wahana" (ucap Putra)
"Oalah, kamu anak orang kaya toh tinggal di perumahan elit" (ucap Wira)
Mengetahui jika anak yang pingsan tersbeut tinggal di perumahan elit, Dewi (ibunya Wira) pun langsung menahannya untuk pulang. Dewi ingin memanfaatkan peluang ini untuk meminta uang imbalan kepada orangtua Putra karena telah menemukannya.
"Kalau begitu saya pulang dulu ya" (pamit Putra).
"Eeehhh... Mau kemana kamu? Saya gak akan biarkan kamu pulang sendiri. Suruh orangtuamu untuk jemput kamu kesini" (cegah Dewi, ibunda Wira).
"Loh kenapa ibu aku harus kesini? Aku tidak akan tersesat karena aku akan naik ojek online tan" (ucap Putra kebingungan).
"Kamu tetap harus disini, ibu mau bertemu dengan ibu kamu dan memberitahu kepadanya kalau anak sakit jangan disuruh masuk sekolah" (perintah Dewi).
"Ibu saya... " (belum sempat berbicara
omongan Putra langsung dipotong oleh Dewi)."Sudah, lebih baik kamu mandi dulu disini! baju dan badan kamu kotor akibat terjatuh pingsan dilapangan bola yang becek tadi. Liat tuh tanahnya banyak banget ditubuh kamu nanti biar Wira pinjamkan kamu baju. Sehabis mandi kita sarapan dan kamu beritahu orangtua kamu untuk menjemput kamu disini" (perintah Dewi)
Melihat kondisi dibadannya yang sangat kotor, Putra pun mengindahkan perintah Dewi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKUAT HATI IBU
General FictionKisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu muda (Aliyah) yang merawat anaknya (Putra) seorang diri. Mengungkap teka-teki siapa ayah kandung dari Putra yang Aliyah tutup rapat hingga Putra berusia 10 tahun. Kisah ini juga bercerita tentang...