Setelah anaknya berangkat sekolah, Aliyah pun langsung pergi menuju rumah Ela untuk meluapkan kesedihanya hari ini. Sebenernya Aliyah kemarin bilang kalau kerumah Ela nya siang hari tapi karena masalah hidupnya bertambah berat karena tidak jadi dilamar Doni melainkan malah diputusin Doni, oleh karenanya Aliyah berangkat pagi-pagi.
Ketika mengetok pintu rumah ela, terlihat sosok pria yang sudah berumur membukakan pintu untuk Aliyah. Pria tersebut melihat fisik Aliyah dari ujung kuku kaki sampai ujung rambut.
"Cantik betul nih betina" (ucap pria tersebut dalam hati).
"Maaf Pak, Ela nya ada? (tanya Aliyah).
"Ada, silahkan masuk" (ucap pria tersebut mempersilahkan Aliyah masuk).
Karena Aliyah melihat pria tersebut memandangnya terus menerus dengan tatapan mesum, Aliyah pun tidak mau masuk kedalam namun meminta pria tersebut untuk memanggil Ela menemuinya di pintu.
"Tidak Pak, saya tunggu disini saja. Tolong Ela nya dipanggil kesini saja" (pinta Aliyah).
"Baik saya akan panggilkan. Oya, ngomong-ngomong jangan panggil Pak dong! Saya ini suaminya Ela, panggil saja Mas Suro, lahir di bulan Suro" (ucapnya memperkenalkan diri dengan keganjenan).
"Gak salah si Ela, lakinya kok tuir amat. Gue fikir mertuanya" (ucap Aliyah dalam hati).
Tanpa ingin mengobrol terlalu lama dengan Suroto, Aliyah pun meminta agar Suro segera memanggil Ela.
Ela pun datang menemui Aliyah, lalu suami Ela yang ganjen tersebut pamit untuk berangkat kerja.
"El, itu gak salah apa kalau disebut suami lo? Dia lebih pantes jadi Bapak lo" (ucap Aliyah pelan-pelan karena dia melihat Suro belum keluar dari pagar).
"Ceritanya panjang Al dan kalau diceritain sangat menyakitkan" (ucapnya dengan wajah kesedihan).
"Gue bersedia kok dengerin, dan bahu gue cukup kokoh menopang lo untuk bersandar" (ucapnya).
Ela pun menceritakan kenapa dia bisa menikah dengan dedengkot tua bernama Suroto tersebut, sudah pasti karena dijadikan alat pembayaran karena orangtuanya tidak bisa membayar bunga utang kepada rentenir Suroto. Suroto juga memiliki banyak istri dan senang main perempuan bahkan Suro sering melakukan KDRT kepada Ela.
Aliyah pun terenyuh mendengarkan cerita Ela yang menurut dia lebih pahit daripada jalan hidupnya karena Ela harus mempertaruhkan masa depan dan sisa hidupnya oleh pria tua yang kasar dan memiliki banyak istri itu.
####
Diperjalanan menuju kantor, Suroto masih terngiang-ngiang oleh kecantikan wajah Aliyah. Karena otak dan fikirannya selalu dibayang-bayangi wajah Aliyah, saat berkendara dia pun hampir saja menabrak seorang wanita yang tidak lain wanita tersebut adalah mamanya Doni yang habis pulang dari pasar. Ketika hendak lari karena hampir tertabrak, ibunya Doni pun terjatuh.
Lalu Suroto pun turun dari mobil dan mencoba membangunkan wanita tersebut, betapa shocknya mereka berdua ketika wajahnya saling berpandangan dan mengenali satu sama lain. Yap, Suroto adalah pria yang puluhan tahun lalu memperkosa Mila yang tak lain Suroto adalah ayah biologisnya Doni.
Suroto pun langsung kabur, dan Mila pun berteriak sekencang-kencangnya.
"HEI TUNGGU BAJ(sensor)" (teriak Mila).
Mila pun menghapalkan nomor plat mobil pria tua tersebut.
"Kenapa Engkau pertemukan aku dengan mahluk iblis itu lagi, Tuhan..." (keluh Mila).
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKUAT HATI IBU
General FictionKisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu muda (Aliyah) yang merawat anaknya (Putra) seorang diri. Mengungkap teka-teki siapa ayah kandung dari Putra yang Aliyah tutup rapat hingga Putra berusia 10 tahun. Kisah ini juga bercerita tentang...