Selesai mengantarkan anaknya ke sekolah, Aliya segera mencari angkot jurusan tempat kerjanya. Ketika sedang menunggu angkot, Aliya pun memikirkan pernyataan anaknya tadi. Lalu ketika duduk diangkot Aliyah pun menulis pesan WhatsApp untuk Doni.
👩 : Sayang
👨🦰 : Hadir yank
👩 : Lagi apa yank?
👨🦰 : Aku baru aja selesai sarapan nih, kamu udah makan belum?
👩 : Aku udah makan kok, skrg menuju ketempat kerja. Oya yank, ada yg mau aku tanyakan penting.
👨🦰 : Apatu?
👩 : Kapan dong kita menikah?
👨🦰 : Segera yank, aku khn harus cari pekerjaan dulu. Kamu tau aku udah 2 bulan nganggur jadinya aku saat ini lagi kekurangan dana untuk biaya pernikahan kita. Tapi aku janji, kalau nanti aku mendapatkan pekerjaan tetap aku akan segera melamarmu.Membaca jawaban dari kekasih hatinya tersebut, Aliyah pun jadi lega karena sebentar lagi dia dapat mewujudkan impian anaknya untuk menberikannya sosok ayah. Lalu terlintaslah dibenak fikirannya untuk sementara waktu ini mengajak kekasihnya untuk bekerja di restoran tempat dia bekerja. Ketika sampai ketempat pekerjaan dia berencana untuk mengutarakan keinginannya itu ke Bu Khodijah (bos nya). Bu Khodijah adalah sosok yang sangat baik, dia selalu memberikan peluang kepada siapa saja yang ingin bekerja di restorannya tanpa kualifikasi apalagi Doni adalah lulusan sarjana Diploma 3.
Sesampainya ditempat kerja, Aliyah terkejut karena Bu Khodijah dikabarkan telah meninggal dunia kemarin sore. Bu Khodijah meninggal dunia diusia yang ke 60 tahun. Aliyah dan karyawan yang lainnya baru tau Bu Khodijah meninggal pagi ini karena Bu Khodijah baru 2 hari ganti nomor whatsapp. Berita kematian Bu Khodijah diumumkan oleh Anita (32 tahun), mantan menantu Bu Khodijah. Anita pun mengumumkan jika restoran milik Bu Khodijah akan diwariskan kepada mantan suaminya (anak pertamanya Bu Khodijah) dan mantan suaminya meminta Anita untuk mengurus restoran tersebut soalnya untuk saat-saat ini anak pertama Bu Khodijah sedang sibuk bekerja di Surabaya.
Anita juga mengumumkan akan ada pengurangan karyawan, seperti pemutusan hubungan kerja dengan kasir karena posisi kasir akan diisi oleh adiknya, lalu pengurangan jumlah pelayan dan tukang masak dimana dia mengeluarkan karyawan bagi yang sudah menikah dan tidak tamat sekolah SMA (dan kualifikasi ini ada pada Aliyah). Aliyah pun sedih karena dia tau dia akan kehilangan pekerjaannya dan harapan dia untuk mengajak kekasihnya untuk bekerja ditempat kerjanya nampaknya akan batal karena sebentar lagi restoran tersebut akan mengadakan pengurangan karyawan dan diapun akan segera dipecat.
Disaat jam istirahat, Aliyah mengambil HP nya dan membuka pesan Whatsappnya.
Terdapat pesan dari sang terkasih yang sedang menanyakan kabarnya.
👨🦰 : Siang sayang, udah makan belum?
👩 : Sekarang aku baru aja mau makan, kamu mau? hehe
👨🦰 : Mau, tapi suapin ya hehe
👩 : Huuuu dasar
Seketika Aliyah pun melamun memikirkan nasibnya yang berada diujung tanduk. Karena sangat susah bagi Aliyah untuk mendapatkan pekerjaan baru mengingat dia tidak tamat sekolah SMA, apalagi dia sedang gencar-gencarnya mengumpulkan uang untuk biaya pernikahannya dengan Doni yang biayanya sepakat ditanggung berdua. Dari pihak Doni biaya sudah terhambat karena saat ini Doni lagi sedang tidak bekerja dan kini dirinyapun akan kehilangan pekerjaan, itu berarti pernikahan mereka akan tertunda sampai Doni mendapatkan pekerjaan.Saat sedang melamun, Aliyah dikagetkan oleh seorang anak kecil yang sedari tadi berbicara kepadanya namun tak kunjung direspon olehnya. Ketika Aliyah tersadar dari lamunannya, betapa terenyuhnya dia melihat sosok gadis belia yg kira-kira berusia sepantaran anaknya tengah duduk di kursi roda.
"Ya de, mau beli apa?" (tanya Aliyah dengan persaannya yang sedang campur aduk).
"Kakak bengong aja nih, daritadi aku ngomong sama kakak tapi malah dicuekin" (ucap Cheryl ngambek).
"Maaf de, kakak tadi lagi menghitung uang pendapatan hari ini, hehe. Jadinya mau makan apa de? " (terang Aliyah ngasal).
"Cheryl kesini bukan mau makan, Cheryl udah makan tadi di rumah. Cheryl kesini cuman nemenin Mama Kecil" (jawab Cheryl).
"Ohhh jadi nama kamu Cheryl ya? nama yang bagus" (ucap Aliyah kagum dan bersikap ramah).
Lalu datanglah mamanya Cheryl.
"Cheryl, daritadi mama nyariin kamu juga ternyata kamu ada disini"
"Aira?" (ucap Aliyah agak kaget).
"Siapa ya?" (tanya Aira bingung).
"Aku Aliyah, temen sekelas kamu di SMA. Masih ingat gak?" (jelas Aliyah).
"Ooohhhh... Aliyah Septiani Eka Putri, ya?" (ucap Aira lega telah mengingat nama temen sekolahnya).
"Iya, iya bener. Kita temen sekelas tapi gak segenk hehe" (ucap Aliyah nyengir kecil).
Aira ingin menanyakan perihal Aliyah tidak melanjutkan sekolahnya tapi sepertinya momennya sedang tidak pas.
"Kamu kerja disini Al?" (tanya Aira penasaran).
"Iya nih, hehe. Oya kamu mau makan apa? nanti aku kasih potongan harga khusus buat kamu" (tanya Aliyah).
"Aku ini anaknya Bu Khodijah, hehe" (ucap Aira hati-hati takut disanngka sombong).
"Oalahhh, anaknya bos besar toh. Jadi gak enak" (ucap Aliyah malu).
"Santai aja lagi, hehe" (ucap Aira selow).
"Tapi, bukannya anaknya Bu Khodijah itu laki-laki ya? Mantan suaminya dia" (nunjuk kearah Anita).
"Iya, itu kakak pertama saya namamya Fahri" (jelas Aira).
"Oh gitu toh, kalau gadis cantik yg pinter ini anak kamu tah?" (tanya Aliyah).
"Bukan tante, Cheryl ini anak tirinya mama kecil" (sambung Cheryl).
"Oh" (ucap Aliyah tersenyum kecil).
"Anak ini emang bawel, dia juga orangnya gampang akrab sama orang" (terang Aira).
"Cantik sekali loh anak kamu ini" (puji Aliyah).
Setelah berbicara panjang lebar tiba saatnya untuk Aira pamit pulang dan Aliyah melanjutkan pekerjaannya karena jam istirahat sudah habis.
"Oya Al, aku minta whatsapp kamu boleh?" (pinta Aira).
"Waah, aku seneng banget kamu sudi save nomer whatsapp aku. Niih nomer aku" (ucap Aliyah sambil menyodorkan HP nya).
"Duuh apaansi, lebay deh kamu. Oke, nanti kalau ada apa-apa seputar pekerjaan kamu whatsapp aku aja ya. Aku balik dulu, daah. See you next time" (pamit Aira).
"Bye Aira, bye Cheryl" (tutup Aliyah).
Aliyah pun melanjutkan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKUAT HATI IBU
General FictionKisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu muda (Aliyah) yang merawat anaknya (Putra) seorang diri. Mengungkap teka-teki siapa ayah kandung dari Putra yang Aliyah tutup rapat hingga Putra berusia 10 tahun. Kisah ini juga bercerita tentang...