ILFEEL

54 5 0
                                    

Pulang kerja nanti Doni berencana untuk main ke rumah Aira.

"Nanti kamu aku kenalin sama orang yang paling berharga dalam hidupku" (ucap Aira).

"Siapa tuh? Orangtua kamu?" (tanya Doni penasaran).

"Ada deh nanti kamu akan tau jawabannya di rumah aku" (jawab Aira).

Melihat keakraban Doni dan Aira membuat hati Aliyah hancur berkeping-keping dan Doni memang sengaja selalu memanas-manasi hati Aliyah di kantor.

Tiba waktunya pulang kerja. Saat hendak masuk ke dalam mobil, Doni dan Aira melihat Aliyah sedang menunggu kendaraan. Doni pun berencana ingin mengajak Aliyah untuk ikut pulang bersama mereka agar hatinya terbakar.

"Sayang, kayaknya Aliyah daritadi berdiri disitu lama banget. Kita ajak pulang bareng aja yuk! Atau ajak dia ke rumah kamu juga. Dia kan dulu pernah satu kelas kan sama kamu waktu SMA" (ucap Doni).

Aira pun menyetujui perkataan Doni,
"Iya, dia emang teman SMA aku tapi dulu kami gak akrab. Yaudah aku kesana yaa, siapa tau dia mau ikut pulang bareng kita"

Aira pun berjalan menghampiri Aliyah yang sedang menunggu kendaraan.
"Al, lagi nunggu apa? bareng aja yu sama aku dan Doni"

Emosi Aliyah pun seolah tidak tertahankan dengan posisinya saat ini, api cemburu yang membakar di dada terus berusaha ia redam. Aliyah mencoba bersikap biasa aja dan mencoba tersenyum.
"Gak usah repot-repot, aku dijemput kakak aku kok"

Aira pun tidak ingin berlama-lama basa-basi karena hari sudah sore dan anaknya sudah menunggu di rumah dan tidak sabar menanti kehadiran ayah barunya itu.
"Oke deeh, aku duluan ya"

Tidak lama, Aiman pun datang menjeput Aliyah.

####

Sesampai di rumah, Aira kedatangan tamu. Ya, mereka adalah Fachry dan Nia kakak kandung Aira. Aira sangat kangen sekali dengan para kakaknya itu terutama terhadap Fachry yang terakhir dia bertemu dengannya waktu ibu mereka meninggal, lalu besoknya Fachry langsung terbang lagi ke Surabaya karena jadwalnya sangat padat.

"Kak Ari kak Nia" (peluk Aira).

Sebenernya Nia sangat males ke rumah Aira tapi karena Fachry mengajaknya jadi dia terpaksa ikut ke rumah Aira. Lalu mereka saling berkenalan dengan Doni dan Aira mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Oh jadi mereka orang yang berharga di hidup kamu yang pengen kamu kenalin sama aku? Kenalin aku Doni" (ucap Doni menebak sambil memperkenalkan diri).

"Nia" (ucap Nia memperkenalkan dirinya)

"Fahri" (ucap Fahri memperkenalkan dirinya).

"Yups, tapi di dalam ada lagi seseorang yang paling berharga di hidup aku. Ayo kita masuk!" (ajak Aira).

Ketika memasuki sebuah ruangan yang cukup besar, Doni pun takjub dengan ruang tamu rumah Aira yang megah. Beruntung jika nanti ia nikahi Aira akan memiliki kekayaannya Aira.
Namun tiba-tiba Doni dibuat tercengang.

"Eh mama udah pulang, maaf ma tadi Cheryl lagi ada di kolam ikan jadinya gak kedengeran mama pulang" (ucap Cheryl memberi sambutan).

Ini siapa yang? (tanya Doni kaget).

"Ini anak aku" (jawab Aira).

Alangkah kagetnya Doni mengetahui kalau Aira sudah memiliki anak, selain kaget mengetahui Aira sudah memiliki anak, Doni juga kaget melihat fisik anaknya yang cacat karena menggunakan kursi roda.

"Ya Tuhan.... Dosa apa hambaMu ini sampai-sampai hamba dipertemukan dengan wanita yang sudah tidak suci terus? dan sekarang lebih parah, anaknya calon istriku cacat. Alamat bakal batal nikah lagi karena mama sudah pasti tidak akan setuju" (keluh Doni dalam hati).

"Jadi ini mah, yang akan menjadi ayah Cheryl? kenalin pah, aku Cheryl" (ucap Cheryl menyalami Doni).

"Kamu kok gak cerita kalau kamu punya anak" (ucap Doni).

"Maaf deh, aku kan pengen ngasih kejutan sama kamu yang" (ucap Aira merasa bersalah).

"Sebentar ya mah, pah, om, tante. Cheryl mau beresin mainan dulu dibelakang sama mbok Yem" (izin Cheryl).

Mengetahui hal itu Doni pun menjadi ilfeel terhadap Aira. Doni benar-benar seperti berada dalam ruangan yang sedang menyiksa batinnya. Ia pun tidak nyaman dengan keberadaannya saat ini dan ingin segera keluar dari situasi ini.

"Aku balik ya, mama aku nyariin. Mobil aku bawa ya, besok kamu aku jemput jam berapa?" (pamit Doni).

"Kok dadakan sih, ini kan ada kakak-kakak aku sekalian aja bahas pernikahan kita" (ucap Aira kecewa).

"Maaf ya, aku buru-buru. Kita bikin grup whatsapp aja untuk bahas pernikahan" (ucap Doni).

"Yaudah deh, besok kita berangkat agak siangan aja tapi kamu datang ke rumahku pagi-pagi" (ucap Aira).

Aira dan kakak-kakaknya pun terheran-heran dengan sikap Doni yang mendadak ingin pulang.

"Kamu biarkan dia bawa mobil kamu" (ucap Nia dengan ketus).

"Iya kak, soalnya Doni kan sebentar lagi akan menjadi suami aku jadinya mobil itu akan menjadi milik dia nanti" (jawab Aira dengan santai).

"Tapi, bagaimana jika dia hanya mengincar harta kekayaanmu?" (tanya Fahri).

Mendengar pernyataan Fahri, Aira pun tercengang.

"Gak kak, dia tulus sama Ira buktinya dia mau nerima Cheryl" (jawab Aira).

"Dia melihat Cheryl aja langsung pulang" (ucap Nia tidak berperasaan).

Untung saja saat itu Cheryl sudah tidak berada lagi di ruang tamu, jika berada di ruang tamu sudah pasti Cheryl sakit hati mendengarkan pernyataan tantenya itu.

SEKUAT HATI IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang