AYAHKU ADALAH PAK HARRY

50 3 0
                                    

Setiba dirumah, Aliyah pun pulang dengan langkah lesu. Putra pun ingin bercerita tentang pak Harry yang kini telah menjadi ayah angkatnya tapi Aliyah langsung masuk kamar karena ingin meluapkan emosinya sendirian atas apa yang telah terjadi hari ini.

Di waktu jam makan malam (sekitar jam 7 kurang seperempat), Aliyah pun bersiap-siap untuk makan malam dengan Doni sekaligus membahas hal penting seputar masalah di tempat kerja tadi ditambah Aliyah deg-degan karena fikir dia akan dilamar malam ini. Namun dia lupa bilang sama Putra kalau malam ini dia akan keluar pergi makan malam.

"Ibu gak makan? Loh ibu mau kemana kok rapih amat?" (ajak Putra).

"Memang ibu belum bilang ya sama kamu?" (ucap Aliyah karena bingung).

"Tidak bu, ibu mau kemana emang?" (tanya Putra).

"Ibu mau ketemu sama calon Ayah kamu, om Doni" (ucap Aliyah senyam-senyum).

"Ayah aku itu pak Harry bu, bukan om Doni" (ucap Putra spontan).

"Pak Harry yang waktu itu hampir nabrak kita di sekolah?" (tanya Aliyah mengingat-ingat).

"Iyess, dia sekarang jadi ayah Putra bu. Aku cerita kalau aku gak punya Ayah terus dia bilang, aku bisa anggap dia ayahku" (cerita Doni).

"Kamu ngapain siih cerita tentang keluarga kita? apalagi cerita kalau kamu gak punya orangtua laki-laki" (ucap Aliyah agak kesal).

"Dia cuman nanya bu pas tadi siang antarkan aku pulang sekolah, dimana ayah ibuku? Aku bilang ibuku kerja dan aku tidak punya ayah" (terang Putra).

"Nganterin kamu pulang sekolah? Kok kamu baru bilang sekarang?" (tanya Aliyah lagi).

"Aku mau cerita sama ibu tadi tapi pas datang kerja ibu langsung ke kamar" (jawab Putra).

"Ya sudah, gak apa-apa. Ibu buru-buru mau ketemu om Doni, pulangnya ibu bawain makanan yang enak" (ucap Aliyah sambil mencet hidung Putra).

"Bu, aku sebenarnya gak suka sama om Doni" (ucap Putra).

Aliyah pun berhenti tiba-tiba dari langkahnya yang hendak pergi ke ruang tamu, sambil senyum dia berkata "Suka gak suka dia akan jadi ayah kamu nanti" (ucap Aliyah).

Putra pun menceritakan tentang apa yang Doni pernah lakukan kepadanya. Dari mulai ketika mengantar sekolah dia diturunkan dijalan, berbohong tidak menjemputnya di sekolah (dia sudah menunggu berjam-jam saat itu), merampas uang jajannya, pokoknya Putra sangat tidak nyaman dengan Doni. Lalu Aliyah berusaha memberikan pengertian.

"Sayang ibu kan sudah pernah bilang, kamu lupain masalah itu karena saat itukan om Doni udah minta maaf" (ucap Aliyah menasihati).

"Tapi Putra merasa kalau om Doni membenci Putra bu" (ucap Putra).

"Dia sayang kok sama kamu" (ucap Aliyah sambil mencium kening Putra).

"Jika ibu menikah dengan om Doni, apakah masih boleh Putra menganggap Pak Harry sebagai ayah Putra?" (tanya Putra serius).

Aliyah pun hanya terdiam karena bingung harus jawab apa.

####

Doni pun juga sedang bersiap-siap untuk pergi makan malam bersama Aliyah. Saat sedang turun dari tangga, dia melihat semua keluarganya duduk di ruang keluarga sedang melihat kearahnya semua.

"Ingat Doni, kamu jangan dulu putusin dia, kamu masih membutuhkan dia. Yang harus kamu lakukan adalah memberikan banyak alasan jika dia mengajakmu untuk menikah" (atur mamanya Doni).

"Bukan aku yang membutuhkan Aliyah, tapi mama. Dan aku gak akan biarin mama terus-terusan  manfaatin dia! Aku tetap akan menikahi Aliyah" (ucap Doni sambil pergi).

"Buy one get one" (nyinyir Vika).

"Hahaha" (tawa Adil).

SEKUAT HATI IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang