BERTEMU SAUDARA KANDUNG

35 2 0
                                    

Dengan alamat yang diberikan oleh Pak Madun, Aiman pun tiba di rumah Aliyah. Aiman sangat deg-degan ingin mengetahui rupa adiknya yang telah berpisah dengannya puluhan tahun itu. Lalu Putra pun membukakan pintu.

"Permisi dik, apa benar ini rumahnya Aliyah?" (tanya Aiman).

"Benar, tunggu sebentar ya. Putra panggil ibu dulu" (Putra pun memanggil ibunya di dapur).

"Terimakasih Tuhan" (ucap Aiman bahagia).

Aliyah pun mempersilahkan Aiman untuk masuk dan Aiman menceritakan semuanya. Lalu tiba-tiba.

"GAK, BAGIKU BAPAK DAN ABANG UDAH MATI"

"ABANG SAMA BAPAK ENAK-ENAKAN PERGI KELUAR NEGERI NINGGALIN KAMI DISINI BAGAI SAMPAH TAK BERHARGA"

Aliyah pun murka dengan kedatangan saudara kandungnya itu, namun tiba-tiba, Pak Madun datang dan menceritakan semua yang tadi Aiman ceritakan. Sebenarnya tadi Pak Madun ikut pergi ke rumah Aliyah bersama Aiman dan saat Aiman mengetok pintu dia sedang nunggu di rumah Pak Mul sambil makan Mie Ayam.

Akhirnya Aliyah pun luluh dan mereka saling melepas kerinduan. Putra pun senang karena Putra punya om kandung. Aiman berencana mengajak Aliyah dan Putra tinggal di rumahnya (karena kebetulan kontrakan rumah Aliyah mau abis jadinya Aliyah mau ikut bersama Aiman).

####

Di rumah Aiman,
Darel pun berlari kencang membukakan pintu untuk Papanya.

"Yeeee.... papa pulang, papa pulang. Sebentar Pah" (girang Darel).

Betapa kagetnya Darel saat melihat musuh bebuyutannya datang ke rumah, Putra pun kaget melihat Darel di rumah Aiman.
"Darel"

"Kenapa papa bawa mereka, ma... papa bawa keluarga bencana maa" (teriak Darel histeris).

"Aduh Darel, kenapa sih kamu teriak-teriak. Udah malem jangan teriak-teriak" (Anita pun kaget saat melihat Aliyah datang ke rumahnya).

"Ibu Anita" (ucap Aliyah kaget).

"Loh, kalian sudah saling kenal?" (tanya Aiman).

Aiman pun menjelaskan kalau Aliyah adalah adiknya yang ia cari selama ini dan Anita bener-bener nyaris shock dan tidak sudi kalau musuh bebuyutannya yang baru itu ternyata adik iparnya. Aiman pun menunjukkan bukti-bukti foto dan baju masa kecilnya yang membuktikan kalau Aliyah adalah beneran saudara kandungnya.

Awalnya Anita tidak terima kedatangan Aliyah dan anaknya tapi karena Darel punya rencana untuk menyiksa mereka, Anita pun menerima mereka dengan maksud buruk.

"Jika kalian tidak setuju Adik dan ponakanku tinggal disini, aku akan belikan mereka rumah untuk tempat tinggal" (ucap Aiman).

Darel pun menulis pesan whatsapp kepada Anita.

👨‍🦰 : Biarin aja mah mereka tinggal disini daripada Papa beliin mereka rumah.
👩 : Gak salah kamu? Mama aja muak liat muka mereka.
👨‍🦰 : Mama kan tadi bilang kalau mama dendam sama mereka, nah ini kesempatan bagus untuk kita balas dendam. Soalnya aku kan di sekolah udah gak bisa bully Putra lagi karena udah menandatangani surat perjanjian, nah dengan Putra ada di rumah aku bisa bully dia tanpa ketahuan guru.
👩 : Kamu emang sama pinternya ya kayak mama

Di kamar,
Putra sangat senang karena diberikan kamar yang luas.

"Putra, ini rumah kamu juga. Ini rumah Opa" (ucap Aiman).

"Wahhhh,,, ini sih luas kamarnya sebesar kontrakan kita. Iya kan bu?" (ucap Putra kagum).

"Gue ini kan cuman anak tirinya Papa, dan dia ponakan kandungnya papa. Bisa-bisa papa lebih menyayangi Putra daripada gue" (gerutu Darel dalam hati).

SEKUAT HATI IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang