RAHASIA BESAR

51 4 0
                                    

Di perjalanan pulang ke rumah, Aiman dan Aliyah saling bercerita. Tiba saatnya Aiman menanyakan teka-teki yang selama ini ada dibenak kepalanya. Ya, Aiman sangat penasaran siapa ayah biologis daripada Putra. Sudah waktunya ia tau tentang hal itu karena ia berhak tau, mengingat status dia adalah kakak kandung Aliyah. Sekarang waktu yang sangat tepat untuk menanyakan hal itu.

"Thanks ya kak mie ayamnya, Putra pasti seneng banget dibawain mie ayam soalnya dia suka banget sama mie ayam" (ucap Aliyah berterima kasih).

"Loh, untuk apa berterimakasih? Sebagai seorang om saya rasa membalikan mie ayam untuk keponakannya bukan hal yang istimewa soalnya sudah seharusnya" (ucap Aiman).

"Tetangga kami dulu jualan mie ayam, Putra selalu menyisihkan uang jajannya untuk membeli mie ayam Pak Mul" (cerita Aliyah).

"Boleh aku tanya sesuatu?" (tanya Aiman agak takut).

"Boleh, kakak mau nanya apa?" (tanya Aliyah penasaran).

"Bismillah, semoga Aliyah gak tersinggung" (ucap Aiman dalam hati). "Siapa bapak kandung Putra?" (tanya Aiman gugup dan takut).

"Putra itu bukan anak aku kak, masa aku belum menikah udah punya anak sih. Sekitar 8 tahun yang lalu ibu menemukan dia di lapangan bola tempat kakak waktu kecil dulu pernah bermain bola" (terang Aliyah).

"Apa?" (Aiman pun kaget).

"Aku mohon sama kakak, tolong jaga rahasia ini sama siapapun termasuk sama Putra. Ini rahasia besar aku kak, gak ada yang tahu rahasia ini selain kakak. Aku cerita sama kakak karena aku percaya kakak tidak akan berkhianat karena kakak adalah saudara aku" (pinta Aliyah memelas).

"Kamu sangat sayang sama Putra? sementara dia gak ada hubungan darah sama sekali sama kamu" (tanya Aiman).

"Sebagaimana kakak menyayangi Darel yang juga tidak ada hubungan darah dengan kakak" (jawab Aliyah).

"Darel itu adalah anaknya Anita, wanita yang kakak sayangi. Sementara Putra, asal usulnya aja kamu gak tau. Bagaimana mungkin kamu bisa memiliki ikatan batin dengan anak yang tidak memiliki ikatan darah sama sekali sama kamu" (ucap Aiman).

"Putra itu amanah almarhum ibu kak, sebelum meninggal ibu berpesan agar aku merawat Putra seperti aku merawat anak aku sendiri, dari situ aku mulai menganggap Putra sebagai anak aku kak" (ucap Aliyah menjelaskan).

"Apa kamu tidak mencoba untuk mencari orangtua kandung Putra?" (tanya Aiman).

"Aku sayang Putra kak, aku belum siap berbagi anak dengan orangtua kandungnya" (jawab Aliyah).

"Tapi bagaimana jika orangtua Putra saat ini sedang kesedihan mencari keberadaan Putra?" (tanya Aiman).

"Putra itu anak yang terbuang kak, buktinya aja dia di buang di lapangan bola" (jawab Aliyah).

####

Di rumah,
Putra disiksa habis-habisan oleh Anita dan Darel.
Putra disiram air pake selang dan disuruh berdiri 1 kaki di kamar mandi, sudah hampir sejam Putra disuruh berdiri satu kaki di kamar mandi semenjak Fahri dan Nia pamit pulang.

"Mah, kayaknya udahan dulu deh nyiksa nih anak gembel soalnya emaknya sebentar lagi datang" (ucap Darel).

"Iya juga ya sayang, lagi pula nanti Papa kamu juga sebentar lagi datang" (ucap Anita sambil mencium Darel).

"Nyonya maafin saya nyonya" (ucap Putra kedinginan).

"Yaudah sana ganti baju, dan awas kalau sampai ngadu tau sendiri akibatnya" (ancam Anita).

Darel pun mendorong Putra yang sedang lemas
"Cepetan jalannya, lama bener sih lu"

Putra pun segera berdiri dan bergegas masuk kamar untuk ganti baju yang basah kuyup.

SEKUAT HATI IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang