Satoshi-Kun

693 62 3
                                    

"Panggil aku, Satoshi-kun."
*
*
*
*
*
*
*

#

"Naruto!" Ino berlari kecil untuk menghampiri Naruto yang kebetulan jalan beberapa meter dari tempatnya berdiri.

Pria berambut kuning menyala itu menoleh, diikuti oleh wanita berambut hitam berponi di sebelahnya.

"Eh, Ino? Kebetulan sekali dtebayo. Kau pasti pulang dari rumah sakit, ya?" Naruto menebak dengan pasti karena ia sangat hapal kemana arah datang Ino tadi.

Wanita rambut blode ini menghela napas, menjawab pertanyaan Naruto dengan pertanyaan balik.

"Kalian buru-buru?" tanya Ino, menatap lekat pada sosok Hinata di sebelah Naruto.

"Tidak, Ino. Apa kau ingin mampir?" tanya Hinata kalem. Wanita hyuga ini menenteng satu kantog plastik sedang di tangan kanannya. Sedangkan dua kantong berukuran cukup besar ada di tangan Naruto.

"Tidak usah, aku ingin bertanya tentang misi Sasuke. Bukankan kalian juga tahu dia akan berada di desa dalam waktu yang lama? Aku dengar sore tadi, dia pergi misi." Ino mulai membuka pembicaraan.

Naruto menautkan dua alisnya, mengangguk tampak berpikir. "Um, aku juga dengar dan aku tahu dia pergi misi sore tadi."

"Kenapa?" tanya Ino menggebu, kedua alisnya bahkan ikut bertaut.

"Eh? Kenapa kau jadi terlihat sangat ingin taju tentang Teme, Ino?"

Ino memutar tatapan sebal mendengar nada penuh curiga dari pria rubah ini. Meski begitu, Ino harus terap tenang dan menjelaskan maksudnya.

"Aku akan memberitahu Sakura tentang ini."

Naruto terbelalak kaget, Hinata yang menyadari pembicaraan keduanya sangat penting, memilih untuk pamit pulang lebih dulu karena harus memasak makan malam. Belanjaan yang tadinya di tenteng Naruto, berpindah padanya. Sehingga saat ini Naruto lebih leluasa untuk bertanya.

"Maksudmu, Sakura-chan tidak tahu Teme pergi?" tanya Naruto kaget.

"Dia tahu, tapi tidak tahu alasan kenapa Sasuke pergi. Pria itu sama sekali tidak mengatakan apapun pada Sakura." Ino mengernyitkan keningnya, tatapannya masih menyorotkan kekesalan yang nyata.

"Kurang ajar sekali si Teme?!" Naruto bahkan ikut kesal mendengarnya. "Kakashi sensei memberi tugas untuk Sasuke menjaga perbatasan Konoha bagian Timur. Di desa Batu sedang ada pesta perayaan tahunan, Sasuke diminta untuk menjaga desa itu dan sekitarnya dari gangguan ninja berandalan yang kemungkinan menyebabkan konflik antar Desa. Sebelumnya, kepala desa Batu sendiri yang mengajukan permintaan pada Kakashi Sensei dan disetujui. Ini termasuk misi ringan untuk Sasuke, dia mungkin akan kembali secepatnya."

Mendengar penjelasan dan informasi yang diberikan Naruto, wanita rambut pirang itu sedikit tercenung. Lalu dengan singkat raut wajah Ino kembali kesal.

"Tetap saja dia harusnya memberitahu Sakura," Ino memberengut.

"Ya, tentu saja Teme harus memberitahu Sakura-chan." Naruto juga tampak kesal, tapi dia juga terlihat berpikir. "Sebenarnya apa yang terjadi, Ino? Kau sepertinya tahu banyak tentang mereka?"

"Jadi, kau benar-benar tidak tahu?" Ino malah balik bertanya, membuat Naruto sontak menggeleng. "Aku baru ingat, temanmu itu Sasuke. Pria itu mana bisa bercerita banyak hal denganmu," Ino menambahkan.

Naruto hanya nyengir lebar dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hahaha, mau bagimana."

Merasa obrolan mereka sedikit serius, Naruto mengajak Ino ke kedai Dango untuk membicarakan lebih banyak informasi lagi. Mereka memesan masing-masing satu pirsi Dango dan dua gelas minuman dingin.

I LOVE YOU, SAKURA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang