Teralihkan Oleh Gairah

969 67 4
                                    

18+

Di bagian depan novel juga sudah ada keterangan (Dewasa) jadi yang merasa tidak bisa membacanya cukup lewati saja. Terimakasih, selamat membaca.
*
*
*
*
*
*

"Kau banyak berubah, Sakura."

Seperti mendapat sebuah hantaman kuat, Sakura terdiam kaku. Napasnya mulai berantakan memikirkan hati dan pikirannya berkacamuk bersamaan. Sakura berakhir memejamkan mata untuk sejenak membuat dirinya tenang sebelum akhirnya berbalik, menghadap Sasuke yang masih berdiri dengan tatapan datar.

"Aku berubah?" gumam Sakura.

Sasuke diam, Sakura menarik napas dan menghembuskannya perlahan. "Aku mengerti maksudmu, aku masih sangat menyebalkan, bukan?" 

Sasuke mengernyit mendegar nada bicara Sakura yang terdengar rendah. wanita berambut merah jambu itu menunduk. "Aku sudah berjanji pada diriku utuk tidak menangis lagi di depanmu. Tapi hari ini aku melakukannya lagi. Maafkan aku...." Sakura semakin menundukkan pandangannya, kemudian tanpa menatap Sasuke lagi, wanita ini berbalik. 

Menuju tujuannya yaitu, kamar mandi. 

Brak!

sakura menutup pintu kamar mandi sedikit keras, sedetik kemudian punggungnya sudah bersandar di pintu itu dengan kaki yang terasa lemas. Sakura memegang dadanya dan menepuknya keras, mencoba untuk tidak mengeluarkan tangis atau mengahalau rasa sakit di dadanya. Jantungnya yang berpacu capet bersama dengan air mata yang siap melucur, rasanya sangat sesak sekali.

"Umm...eh?!" Sakura berdiri tegap dengan keterkejutan, mendapati Sasuke sudah ada di hadapannya.

Pria ini punya kekuatan yang hampir sempurna, sama halnya dengan Naruto, sahabat mereka. Sasuke yang memiliki mata istimewa membuatnya bisa berpindah dan mengunjungi tempat mana pun yang ia mau.

kadang-kadang Sakura merasa kesal juga, seperti sekarag. Sasuke lagi-lagi menerobos pertahanannya, Sakura tak bisa bersembunyi.

Sakura merapatkan  punggungnya pada pintu, Sasuke beralih memuat dirinya terdesak hingga menjinjitkan kaki ketika tak ada ruang lagi untuk Sakura bergerak mundur. Sakura menahan bahu Sasuke ketika pria ini akan menciumnya.

"Ada apa?" Demi apa pun bagi Sakura, ia tahu jika Sasuke sedang tidak baik-baik saja. Sakura memang masih kesal bahkan marah dengan Sasuke. Tapi mata Sasuke menunjukkan sesuatu yang membuat Sakura ikut gelisah. 

Sasuke semakin menajamkan tatapannya, Sasuke menjawab ucapan Sakura dengan menarik wanita ini dalam rengkuhannya. Dengan satu tangan yang ia miliki, Sasuke melingkarkan tangannya dipunggang ramping Sakura. Wajah Sasuke sudah sepenuhnya tenggalam pada potongan leher Sakura, membuat Sasuke bisa menghirup dalam-dalam aroma tubuh wanita ini yang bercampur oleh parfum lavender yang Sakura gunakan.

"Sa-sasuke....kalau aku berubah, maafkan aku. Tapi jika ada sesuatu, tolong katakan padaku, sekarang." Sakura merasakan hatinya kembali renyuh. Ia tidak tahu apa yang membuatnya terlihat berubah di mata suaminya ini. Tapi ia juga belum berani untuk bertanya lebih tentang ucapan Sasuke ini.

Sasuke lagi-lagi tak menjawab. 

Tapi detik berikutnya Sakura merasakan sebuah kecupan di leher kirinya. Awalnya hanya kecupan ringan, tapi selanjutnya Sakura memejamkan mata ketika ciuman Sasuke sedikit lebihtl terasa hangat dan...lembut. Rasa geli membuat Sakura menekankan kepala Sasuke pada perpotongan bahunya.

Sensasi seperti ini yang hanya Sakura rasakan bersama Sasuke, sulit jika ia harus menolaknya. Saat marah sekalipun dirinya pada Sasuke.

Sasuke menarik diri, memberikan jarak pada wajah mereka untuk nenatap wajah cantik Sakura. Melihat Sakura menatap dirinya sayu, Sasuke semakin tidak bisa berkelak. Ia kian menajamkan sudut matanya, bibirnya bahkan sedikit mengerucut menahan untuk tidak mengatakan apa pun.

I LOVE YOU, SAKURA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang