*
*
*
*
*
*
*Sudah terhitung dua hari sekembalinya Karin dari misinya bersama Sakura.
Setelah ia ditinggalkan dengan sebuah surat dari Sasuke, Karin kembali ke Kenoha seorang diri.
Saat tiba di tempat ia meninggalkan Sakura, Karin memang sangat terkejut karena wanita merah muda itu tidak ada di sana. Begitu pun dengan tiga berandalan itu, mereka semua tidak ada.
Tapi akhirnya Karin bisa bernapas lega karena tahu kalau Sasuke sudah membereskannya.
Ada perasaan kesal dalam diri Karin saat ia tiba di Konoha.
Bukan perihal karena Sasuke tidak menyelamatkan dirinya juga, lebih dari itu Karin ingin menghilang dari hadapan orang-orang aneh seperti mereka ini.
Sudah dua hari dirinya terus dihantui oleh warga Konoha. Bukan, bukan seluruh warga Konoha tapi Karin benar-benar muak melihat wajah-wajah yang sebagian tidak asing untuknya tengah meneror dirinya selama dua hari berturut-turut.
Seperti siang ini....
"Hei...aku peringatkan, ya. Jangan ganggu kebahagian Sakura. Kau tidak tahu, perjuangan dia selama ini, kan?! Enak saja kau, menempel terus dengan Sasuke-kun!"
Wanita yang terbilang cukup cantik dengan body sexi dan rambut blode panjangnya, Karin sepertinya belum pernah melihat Ino. Tapi dilihat dari cara bicara wanita inu Karin tahu satu hal, mungkin dia orang terdekat Sakura?
"Kalian itu..."
Belum sempat Karin meluncurkan semua kalimatnya, rambut merah panjang kebanggannya di tarik cukup kuat hingga kepalanya mendongak.
"Aduh!"
"Apa yang kau lakukan dengan Sakura-chan? Apa sebenarnya hubungamu dengan si Teme? Jangan remehkan kami, masalah seperti itu juga termasuk bagian dari pertemanan. Tidak akan aku biarkan, kau menghancurkan keluarga mereka. Tidak akan! Kau harus ingat aku, aku tidak akan membiarkanmu!
Karin tentu kenal dengan orang yang satu ini. Tentu saja, Naruto adalah orang yabg cukup terkenal sejak dirinya berhasil menghentikan perang dunia beberapa tahun silam. Juga...pria ini yang sejak awal punya keterikatan dengan Sasuke.
"Kau! Lepaskan rambutku!" Karin ingin sekali menjawab, tapi sepertinya keselamatan rambutnya menjadi yang utama.
"Tidak akan ku biarkan." Naruto menambahkan kekuatan menarik rambut merah Karin.
"Naruto-kun, nanti rambut Karin-san tercabut." Hinata yang melihat suamianya tampak tak terkendali mengkhawatirkan rambut wanita merah itu juga.
Tapi sepertinya, Naruto tak peduli. Hidungnya sudah kembang kempis dan wajah sangat memerah.
"Biarkan saja, Hinata."
Ino menggeleng malas, memijat pelipisnya pelan. "Sekarang aku mengerti kenapa Sakura selalu bersikap aneh sejak Sasuke-kun pulang. Ternyata dia membawamu dan kenyataan kalau Sasuke-kun berselingkuh, entah kenapa sekarang ingin menyeret Sakura keluar dari rumah itu dan pergi dari sana."
Karin tersentak dan mendelik kaget. Ia bahkan melupakan kepalanya yang terasa pedas karena akar rambutnya seperti ingin terkelupas.
"Heh! Jangan sembarang kau! Aku bukan wanita seperti itu, enak saja!" Karin beranjak berdiri, entah bagaiman saat itu Naruto juga sudah lengah membuat Karin bisa melepaskan diri.
Wanita rambut merah ini menghampiri Ino, hendak menjambak rambut pirang terang itu dan mengacaknya. Tapi Ino lebih sigab dan menghindar.
"Aku tidak salah. Kau itu jalang! Menggoda Sasuke-kun dan membuat Sakura terluka. Kau tidak sadar? Dasar wanita gila." Ino memincingkan bibirnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, SAKURA!
RomanceMenikah dengan Sasuke adalah takdir terindah Sakura. impiannnya sejak kecil ternyata bertemu dengan takdir. Bagi Sakura, mencintai dan memiliki ikatan pernikahan dengan Sasuke, sudah lebih dari cukup untuknya selama ini. Tanpa peduli dan tanpa ada...