From : Noah
Judith, bisa kau keluar?
Aku didepan rumahmu08.06 PM
Mendapati pesan itu Judith kemudian beranjak dari tempat tidurnya menghampiri jendela dan melihat kebawah. Benar saja, dia bisa lihat dengan jelas Noah yang berdiri didepan gerbang rumahnya. Tak membuang-buang waktu lagi, ia bergegas keluar dari kamar tanpa peduli apa yang dia pakai atau bagaimana penampilannya.
Yang dia pikirkan hanya Noah-nya yang sudah bangun dan menunggunya disana.
Judith melihat Noah tersenyum saat dia berjalan--setengah berlari--kearahnya. Hingga tiba saatnya mereka berdiri saling berhadapan, gadis itu tak mampu berkata apapun lagi selain memeluknya dengan begitu erat melepaskan semua kegelisahan dan rindunya yang tertahan.
"Kau baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu, Noah" bisik Judith masih memeluk Noah.
Sadar bahu gadis itu bergetar, Noah pun melepas pelukan mereka dan menatap wajah Judith yang ternyata berurai air mata. "Hey, aku baik-baik saja, jangan menangis" ucapnya menenangkan.
Noah bergerak menghapus air matanya, dalam hatinya dia merasa senang karena Judith mengkhawatirkannya.
"Kau tidak tahu betapa takutnya aku" Judith menghentikan tangisnya dan berusaha tenang. "Ayo, masuk" ajaknya yang langsung mendapat gelengan dari Noah.
"Tidak perlu, aku hanya sebentar" katanya.
"Lebih baik bicara didalam, kau juga masih sakit kan?" Bujuk Judith.
"Tidak apa-apa" tolak Noah halus.
Judith menyerah, dia mengangguk mengikuti kemauan Noah.
"Kukira, kau tidak akan mau melihatku lagi" ungkap Noah.
"Aku tidak membencimu" jawab Judith dengan kepala menunduk.
"Sungguh? Kau mengatakan yang sebenarnya?" Tanya pemuda itu memastikan.
Judith menggelengkan kepalanya lalu menatap Noah. "Aku tidak bisa membencimu, Noah" jawabnya seketika memberi Noah rasa lega.
"Terima kasih, aku senang mendengarnya" ucap Noah tulus.
Judith mendongak menatap setiap luka yang masih berbekas diwajah Noah. "Katakan, kenapa bisa sampai seperti ini? Kenapa kau dan Jason bertengkar sehebat ini?"
Noah terdiam lama, tampak enggan untuk menjawab. Namun dia tahu Judith akan terus diam menunggu jawaban darinya. "Kenapa masih bertanya?" Ucapnya sembari menundukkan kepala, menghindari tatapan Judith.
"Pasti karena aku" tebak Judith.
"Karena aku menyakiti Kim" koreksi Noah.
"Kau kembali bersamanya?" tanya Judith tanpa menatap Noah.
"Tidak, aku dan dia selesai" mendengar itu Judith kembali mendongak membuat mata mereka bertemu.
"Harusnya kita bisa bersama" sambung Noah membuat keadaan hening seketika.
Melihat Judith yang terdiam karena kata-katanya, Noah pun tersenyum sembari menggenggam tangan gadis itu erat. "Aku tidak akan memintanya" katanya berusaha memperbaiki suasana canggung diantara mereka. "Meski aku ingin, aku tidak akan bersikap egois lagi" lanjutnya mengundang kembali tatapan Judith.
"Maafkan aku, kau mengalami banyak sekali hal buruk karena aku" Noah tersenyum getir. "Mungkin aku memang tidak mampu membuatmu bahagia. Sekarang aku sadar, dulu aku terlalu egois karena memaksamu untuk bersamaku. Hingga pada akhirnya, kau terluka" Judith menggertakkan giginya, menahan diri untuk menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE YOURS : The Sun | Jingga Untuk Judith
Romance"Matahari tetaplah matahari, aku lupa bahwa dengan kehangatannya dia telah menyingkirkan Malam" *** Bagian pertama, dari trilogi #BEYOURS • BE YOURS Chapter : The Sun / Jingga Untuk Judith ©charisa, 2022