04. Amarah, Luka, dan Air Mata

16 3 7
                                    

Bughh

"AAAAA!"

Judith berteriak saat sebuah bola yang dipastikan datang dari arah lapangan tiba-tiba menyerangnya. Sembari memegang kepalanya yang sakit, mata gadis itu bergerak kearah datangnya bola.

Saat itulah emosinya meluap, tepat saat matanya melihat Kim yang tengah tertawa bersama kedua temannya, dengan tongkat pemukul bola ditangannya.

Semua ini disengaja.

Judith yang tidak terima, mulai mengambil langkah ketengah lapangan, wajahnya memerah karena amarah, Kim yang melihatnya hanya tersenyum seolah tengah menunggunya.

"O, hey lihatlah" dua teman Kim menatap Judith tak percaya saat dia dengan tiba-tiba menarik kerah baju Kim tanpa rasa takut, sempat akan menghentikan Judith namun tidak jadi karena Kim mengangkat satu tangannya mengisyaratkan mereka untuk diam.

"Kau sengaja melakukannya, bukan!?" Judith berteriak.

Kim mendorong Judith kebelakang. "Ya! Aku sengaja! Kau sudah kembali sekarang, jadi setidaknya aku harus memberimu sambutan selamat datang, iya 'kan?" ucapnya sembari terus melangkah maju yang otomatis membuat Judith berjalan mundur.

"Kau pikir aku diam karena aku takut padamu!?" teriaknya lagi sembari balik mendorong Kim. "Kau sudah keterlaluan, kau melakukan kesalahan dengan menguji kesabaranku, Kimberly!" Kim menatap Judith tak percaya, dia meledak-ledak.

Tak terima terus diteriaki gadis itu, Kim menarik kerah baju Judith dengan mata nyalang. "Perhatikan dirimu, bodoh!" ucapnya sembari memghempas Judith kebelakang. "Kau seperti orang yang kesetanan sekarang" Kim tertawa horor sembari menatapnya penuh intimidasi.

"Apa yang terjadi padamu? Apakah kau menjadi gila karena mulai sadar tidak ada kesempatan untuk menang melawanku!?" Kim membentaknya.

"Tutup mulutmu, sialan!" tak mampu membendung lagi amarahnya, dia pun bergerak mendekati Kim dan menyerangnya tanpa pikir panjang.

"Gadis bodoh! Beraninya kau!" teriak Kim saat Judith menarik rambutnya membuat ia pun melakukan hal yang sama.

Kedua teman Kim disana tentu tidak diam, mereka menarik-narik Judith sampai akhirnya gadis itu terdorong kebelakang dan jatuh ketanah.

"Kalian menjauhlah! Ini akan menjadi urusanku dengannya" ucap Kim pada kedua temannya.

Setelah mengatakan itu, Kim kembali menyerang Judith yang baru saja bangkit. Mereka saling memukul dan menyakiti. Semua orang mulai berdatangan kelapang menyaksikan mereka yang sedang bertengkar.

"Kalian, hentikan!" ucap Jason yang tiba-tiba hadir dalam kekeruhan.

"Aku tidak akan melepasnya!"

"Kim, kubilang hentikan!"

"Apa yang kalian lakukan!? Tahan dia!" titah Jason pada kedua teman Kim untuk menahan Judith. Sementara Jason menahan Kim.

"AKU BERHARAP KAU BUKAN PUTRI PAK DIREKTUR! KUHARAP KAU HANYA ANAK TERBUANG YANG DITEMUKAN AYAHMU DIJALAN DAN TERPAKSA DIA JADIKAN SEBAGAI PUTRINYA! HANYA SAAT ITULAH KAU AKAN BELAJAR MENGHARGAI DAN MENGHORMATI ORANG LAIN!" teriak Judith sembari terus memberontak.

Jason yang tengah menahan Kim menatap Judith tak percaya, tak terima dengan apa yang baru saja didengarnya, diapun menarik Kim kebelakang hingga membuat gadis itu terduduk diatas lapangan. Sementara dirinya tengah melangkah maju sekarang.

Hingga pada akhirnya, sesuatu yang keras menghantam pipi Judith hingga gadis itu ambruk kebawah.

Jason menamparnya.

BE YOURS : The Sun | Jingga Untuk JudithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang