"Ada yang mau ikut aku nanti malam?" Tanya Jason setelah masuk kedalam sebuah kelas dimana kedua sahabatnya berada.
Dia duduk diatas meja, membiarkan kakinya menggantung lalu menatap bergantian sahabatnya yang masih setia ditempat duduk mereka padahal saat itu adalah jam istirahat.
"Dia kenapa lagi, Ando?" tanya Jason setelah melihat wajah Kennath yang tertekan.
Ando menghela nafas lalu buka suara. "Masih tentang Fissy dan Laura" jawabnya tanpa mengalihkan pandangan.
Jason melihat Kennath yang hanya membisu, dia sudah dengar soal pertengkaran Fissy dan Laura. Dia juga tahu Kennath dan Fissy bertengkar gara-garanya, cukup menghebohkan karena itu sama sekali tak pernah terjadi sebelumnya.
"Sepertinya Laura memang tidak sengaja, tapi si anak bawang itu masih tidak terima" Jason memberi komentar setelah diam cukup lama.
"Fissy benar ataupun salah, seharusnya Kennath tetap membela adiknya" Ando kembali menyahut, sementara Kennath terlihat frustasi ditempatnya.
"Dia jadi keras kepala karena Linzy mendukungnya, sepertinya kali ini aku benar-benar harus memisahkan mereka berdua--"
"Dan membiarkan dia sendirian?" Potong Ando sembari menatap Kennath tak percaya.
Jason menatap kedua sahabatnya yang kembali bersitegang, ini bukan kali pertama mereka mendebatkan soal Fissy dan Laura. Kennath terus meyakinkan jika Laura tak mungkin berbohong, namun Ando tentu lebih percaya Fissy dari pada gadis miskin penuh rahasia mencurigakan macam Laura.
"Kenapa dia harus sendirian? Aku bersamanya" ucap Kennath membuat Ando memicingkan mata.
"Kau tidak mengerti apapun, akan lebih baik jika kau tak mengambil langkah apapun atau semuanya akan menjadi semakin buruk" ucap Ando sembari beranjak dari kursinya dan pergi menyisakan Kennath dan Jason disana.
"Aku mengerti apa yang kau khawatirkan, tapi memisahkan dia dari temannya bukan hal benar. Jadi jangan coba-coba kau lakukan, Fissy bisa membencimu" ujar Jason mencegah sahabatnya mengambil keputusan bodoh.
"Apa menurutmu aku salah?" Tanya Kennath lesu.
"Tidak" jawab Jason tanpa ragu.
"Jangan katakan itu hanya untuk menghiburku"
"Siapa yang menghiburmu, bodoh?" elak Jason yang saat itu memang berkata jujur. "Kau tidak salah, hanya saja... kesalahan Laura memang sedikit menyulitkanmu" lanjutnya kemudian beranjak pergi dari sana.
"Ayo, pergi!" Ajaknya.
•••
Entah sudah berapa lama Judith berjalan mengelilingi sekolah untuk mencari Jason, bell pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu tapi laki-laki itu masih belum kelihatan. Seharian ini Judith tidak melihatnya berada di kelas, tapi dia tentu tahu Jason masuk sekolah karena tadi pagi jelas dia melihatnya.
Hari ini mereka berdua berencana untuk memulai kerja kelompoknya, Jason sendiri yang memutuskannya kemarin, tapi lihatlah, dia malah menghilang sekarang, apa mungkin dia lupa? Tanya Judith dalam hatinya.
Lelah mencari, gadis itupun memutuskan untuk kembali ke kelas. Jason tidak terlihat dimanapun namun Judith tahu dia masih ada disekolah, karena terakhir kali Judith melihat tasnya masih ada dikelas. Itu sebabnya Judith memutuskan untuk menunggunya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE YOURS : The Sun | Jingga Untuk Judith
Romance"Matahari tetaplah matahari, aku lupa bahwa dengan kehangatannya dia telah menyingkirkan Malam" *** Bagian pertama, dari trilogi #BEYOURS • BE YOURS Chapter : The Sun / Jingga Untuk Judith ©charisa, 2022