23. Permintaan Pertama Jason

7 1 15
                                    

Judith tak bisa menahan lagi tangisnya saat mereka berhenti disebuah tempat asing yang tak dikenalnya. Sebelum mereka berangkat tadi seolah tahu apa yang dipikirkan gadis itu, Jason merampas ponsel miliknya, menghalangi Judith yang mungkin saja menghubungi orang lain tanpa sepengetahuannya.

"Turun" titahnya yang langsung gadis itu turuti.

Jason melihat gadis itu yang kini berlinang air mata, meski begitu ia tak sedikitpun tampak iba, ekspresinya datar, nada suaranya pun dingin. Auranya menakutkan, Jason tampak sangat marah saat ini.

"Kenapa kau lakukan ini!? Kenapa kau masih saja menyeret ku dalam masalahmu!?" cerca Judith.

"Dengar, mantan pacarmu itu telah membawa Kim ke tempat yang akan kita tuju. Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, kau akan melakukan apa yang ku perintahkan, jadi berhentilah menangis karena aku tidak akan membiarkanmu pergi sebelum aku menemukan Kim" jawabnya serius dengan tatapan tajam yang menusuk.

Mendengar itu mata Judith melebar, jadi inilah rencana Noah? Apa yang sedang dia lakukan? Meski takut setengah mati Judith membulatkan hatinya dan mengangguk setuju. Dia akan menuruti Jason, dia akan membujuk Noah untuk melepaskan Kim dan menyelesaikan semuanya, Judith yakin dia bisa melakukannya.

"Baiklah, aku akan melakukan yang kau minta, aku akan membujuk Noah untuk melepaskan Kim" putus Judith yang malah membuat Jason tertawa.

Judith yang bingung menatapnya.

"Perintahku bukan untuk membujuknya, tapi melawannya" katanya membuat mata Judith bergetar.

Apa maksudnya?

"Aku datang kesini bukan untuk meminta belas kasihannya, aku datang kesini untuk membawa Kim pergi dan memberinya pelajaran. Dan yang akan melakukan semua itu, adalah kau" sambungnya membuat Judith kembali berurai air mata.

"Apa yang sebenarnya kau ingin aku lakukan!?" Teriaknya.

Jason melempar sesuatu padanya dan berhasil ditangkap gadis itu, saat melihat barang apa yang ada ditangannya, ia gemetar. Itu adalah pisau lipat.

"Lakukan apapun untuk membuatnya menyerah"

•••


"Berengsek! Lihat saja, Jason akan MENGHABISIMU SETELAH INI!" teriak Kim tak henti-hentinya.

Seusai pulang sekolah, dia dan kedua temannya berencana untuk pergi bersenang-senang keluar, namun saat diperjalanan seseorang tiba-tiba menariknya masuk kedalam mobil kemudian membawanya pergi ke sebuah tempat asing yang tak dia kenali sama sekali.

Sempat mengira dia diculik oleh para penjahat, namun saat tiba disana diapun mengerti bahwa semua ini adalah ulah Noah, mantan pacarnya.

Gadis itu kini terduduk dilantai dengan kedua tangan terikat.

"Tidak usah repot-repot mencemaskan ku, Kim" Noah menghampirinya dan menatap gadis itu datar. "Sekarang akan lebih baik jika kau menjaga dirimu sendiri dengan menuruti semua yang kukatakan, minta maaflah pada Laura dan semuanya akan selesai" sambungnya mengancam.

Mendengar itu Kim tertawa. "Minta maaf katamu? Katakan dimana letak kesalahanku!?" Kim menoleh ke sebelah kirinya, menatap gadis yang sejak tadi enggan melihatnya. "Hey, gadis bodoh! Katakan, perkataanku yang mana yang melukaimu? Kau terluka karena aku bilang kau pecundang!? Kau terluka karena kubilang tak pantas menyukai Kennath!? Bicaralah, sialan!" Teriaknya membuat Laura semakin menundukkan kepala menyembunyikan air matanya.

Kim menghela nafas jengah, dia benar-benar emosi namun tak bisa berbuat apa-apa. "Jika kenyataannya kau memang pecundang maka terima saja!" Kesalnya menyulut emosi Noah.

BE YOURS : The Sun | Jingga Untuk JudithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang