Pagi ini Yuri datang lebih Pagi ke ruang ekskul untuk mengecek perlengkapan pertandingan, dia sudah memiliki list yang sudah dia buat semalam. Sambil dia mengecek, sambil dia memberikan tanda ceklis pada catatan di tangannya.
"Hand protection biru-merah ada, footwear protection biru- lho merah nya ?"
Dia celingak-celinguk ke samping kanan-kirinya mencari benda itu merasa tidak menemukannya di sana dia kembali ke gudang untuk mengecek perlengkapan itu dan tidak menemukannya juga disana.
"Ada nya yang belum dibuka masa ? Apa dibawa sama itu anak ya ?"
"Gue cek yang lain dulu deh"
Dia pun kembali keluar gudang dan kebetulan sekali berpapasan dengan sungchan yang baru saja keluar dari ruang ganti.
"Oi pagi kak" sapa sungchan
Yuri berlari kecil untuk menghampiri dia, "pagi. Footwear protection lu bawa ya ? Yang udah dibuka"
"Iya hehe. Sori gue kemarin abis ngelatih tendangan malah kebawa. Udah gue taruh di ruang ganti kok"
"Oke lainkali bilang dulu dong, panik gue kan sampe nyariin"
"Sori-sori"
"Yaudah Lo sarapan sana, nanti sebelum jalan ngumpul dulu ya disini, ajak yang lain kesini juga"
"Siap"
Sungchan pun melangkah pergi dari sana lalu Yuri kembali mengecek perlengkapan tersebut dan semuanya sudah lengkap. Dia mulai membawa perlengkapan itu keluar ruang ganti dan mengumpulkannya menjadi satu di atas matras, supaya mudah memindahkannya ke dalam mobil nanti.
Ddrrt.. drrt..
"Siapa nih nelpon !?"
"Hallo, ohayou gozaimasu sensei"
"Yuri, ohayou. Yuri mohon maaf saya tidak bisa mendampingi hari ini. Saya ada meeting yang harus dihadiri dan meeting itu diadakan di luar kota"
Yuri tertunduk lesu, lagi-lagi dia harus mengurus semuanya sendiri. Pasalnya Yuri tidak terlalu mengerti bagaimana alurnya.
"Oh begitu sensei. Baik, tapi mohon bisa dijelaskan alurnya, karena saya belum pernah menghandle semuanya sendiri"
"Saya rasa Takahashi sensei datang, nanti bisa diarahkan sama beliau. Pokoknya kamu pastikan semua perlengkapan sudah lengkap, sabuk jangan lupa, nanti sampai sana kamu langsung melakukan daftar ulang untuk mereka, setelah itu sudah tinggal menunggu daftar pertandingan saja"
Yuri menghela nafas karena gelisah, tidak yakin dia bisa menghandle semua sendiri kali ini.
"Baik sensei. Akan saya lakukan sesuai arahan dari sensei. Dan untuk kontak Takahashi sensei, minta tolong untuk dikirimkan ke saya"
"Iya nanti saya kirimkan. Saya minta maaf ya Yuri, tetap semangat, saya yakin kamu bisa menghandle dan membimbing mereka. Silahkan kirim pesan ke saya kalau kamu kebingungan, jangan telpon ya"
"Ya baik sensei. Semoga meetingnya sensei berjalan dengan lancar"
"Terimakasih Yuri. Semoga Dojo kita bisa membawakan hasil yang terbaik hari ini ya"
"Saya juga berharap yang sama sensei. Kalau begitu saya tutup ya, saya akan periksa perlengkapan"
"Ya baik. Terimakasih Yuri"
"Sama sama sensei"
Pip.
"Huft tenang. Ayo Lo pasti Jo Yuri" dia memegang dadanya dan jantungnya berdegup dengan kencang karena membayangkan dirinya mengatur semua kebutuhan pertandingan untuk junior-juniornya, yakin tidak yakin tapi Yuri harus tetap melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Penggemar rahasia! ✔
FanfictionAnjir, cantik banget, pengen nangis! ~Jang Wonyoung~ Gimana ? Makin bangga gak sama gue ? ~Jo Yuri~ ✨FF IZ*ONE pertama ✨GxG ✨18+🔥 ✨Original ✨Hanya fiksi Status : COMPLETE! Enjoy !~