Hai ?

25 3 0
                                    


Ini draft udah lama banget sumpahh, akhirnya mutusin buat publish aja.. Bener-bener ini beberapa bab terakhir semoga bisa sampai tuntas banget. Okaii, enjoyy ! ~ ^^/


~~~


Wonyoung tersentak ketika sebuah tangan melingkar di pinggangnya, tak lama disusul dengan ciuman di pundaknya yang terbuka karena dia memakai baju off soulder.

"Sayang ih, nanti kalau dilihat Leeseo gimana" Protes Wonyoung

Yuri hanya terkekeh, "Mau morning kiss, tapi kamunya udah bangun duluan, sekarang sibuk banget nyiapin bekal buat kita kemping nanti"

"Aku gak mau nantinya kita telat, jadi aku siapin dari Pagi gini" Wonyoung meletakkan kotak bekal di meja lalu berbalik menghadap Yuri, tanpa permisi, mencium lembut bibir Yuri, "Nah udah kan" Yuri jadi senyum-senyum sendiri. Padahal mereka sudah sering melakukan ini, tapi tetap saja tuh Yuri salting sama kelakuan Istri tercinta nya ini.

"Aku mau lagi, tapi nanti pasti getok pake centong nasi"

Plak

"Kayak gitu maksud kamu ?" ledek Wonyoung yang beneran saja kepala Yuri digetok sama centong nasi

Yuri cemberut, "Tuh kan bener"

Wonyoung tertawa, "Sana ih mandi! Sekalian bangunin anak kamu suruh siap-siap. Ini dia sendiri lho yang minta kita berangkat Pagi"

"Iya sayang. Kan anak kamu juga" kata Yuri lalu jalan mengambil gelas kosong lantas membuka pintu kulkas, mengambil susu kotak strawberry dingin

"Iya emang. Terus kenapa ?"

"Ya tugas kamu juga buat bangunin dia lah" kata Yuri santai seraya menuangkan susu ke dalam gelas, lalu meneguknya

"Apa susah sih bangunin doang ? Masak udah aku, nyiapin anak sekolah, aku juga. siapin sarapan kalian tiap pagi, belum buat bekalnya, udah aku juga. Kamu ketimbang bangunin anaknya doang sus– "

chu~

Perkataan Wonyoung tiba-tiba berhenti ketika Yuri dengan santainya mencium bibirnya, "Nah gitu dong bawel. Aku terlalu sibuk di kantor, jadi jarang dengar kamu bawel"

"Cih, sengaja mancing aku nih cerita nya ?!" dengus Wonyoung

"Ih tuh tauu, habisnya aku kangen dong sama celotehan kamu" Yuri terkekeh lalu meletakkan gelas kosong bekas susu di wastafel

"Nanti aku celotehin malah dibilang bawel" gerutu Wonyoung, "Sekalian dicuci dong gelasnya, sayang. Lumayan ngeringanin beban aku dikit"

"Iya bawel" Yuri cekikikan melihat wajah Wonyoung yang kesal karena beneran dibilang begitu, "Sekarang pun kalau kamu ngambek, vibe nya tuh masih lucu deeh"

Wonyoung berdecak pelan, "Gombal teroooss. Udah sana cepet mandi ih"

Yuri menghampiri Wonyoung, kali ini mendekatkan bibirnya di sebelah pipi lalu mengecupnya, "Iya sayang aku mandi"

Wonyoung menyengir ketika Yuri mulai meninggalkan dapur. Tapi tiba-tiba wanita itu berhenti lalu berbalik ke arahnya, menatapnya dengan selidik, "Jangan bilang nanti kita piknik kamu pakai baju yang itu ?"

"Emang mau pakai yang ini, sesuai yang Leeseo bilang, dia mau dresscode nya putih, jadi ya aku pake yang ini" balas Wonyoung

"Oh" Yuri menatap Wonyoung dengan malas, "Nanti bajunya aku robek ya, kamu pakai yang lain aja. Kalau gak ada, nanti kita belanja dulu sebelum mulai piknik" kemudian berlalu dari sana

Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang