~EMPAT BELAS.

158 16 1
                                    



Yujin terburu-buru menaiki tangga ke lantai dua, dirinya sempat menabrak seorang siswa yang berada di koridor. Dirinya dibuat bingung dan frustasi karena hari ini adalah pengumpulan surat izin untuk ujian kenaikan sabuk nanti dan juga karena suatu alasan wajahnya terlihat panik.

Saat sampai di kelas yang dituju, ia memperhatikan punggung murid-murid dari pintu belakang hingga menemukan murid yang dituju sedang mengobrol di salah satu bangku paling belakang di sudut kelas. Dirinya sedang bercengkrama dengan teman sebangkunya. Salah satu temannya menoleh ke arah dirinya lalu menyapa.

"Yujin, kawankuh ada ap--"

Ucapan Yena baru saja dipotong saat Yujin melewati dirinya dan Hyewon

"Diem bebek, gue ada perlu sama kak Yuri" serunya lalu berjalan ke bangku Yuri

Yena langsung cemberut karena dicuekin, sedangkan Hyewon hanya santai memakan kacang di tangannya

Yuri menoleh saat namanya disebut, dengan tatapan aneh ia melihat raut wajah Yujin yang dipenuhi oleh kepanikan, ia menaikkan alis, "Yujin, Lo kenapa dah ?"

"Kak, gue perlu bicara sama Lo sebentar ?"

"Boleh, diluar ya"

Mereka berdua pun beranjak dari sana, mencari tempat sepi di ujung koridor lalu mulai berbicara.

"Kak, please bantu gue, gue mohon banget" kata Yujin sambil mondar mandir, tak tenang

Yuri yang mengikuti tubuh Yujin yang seperti setrikaan itu sedikit pusing, ia memegang kedua bahu itu untuk lebih tenang, "Tenang dulu Jin, jangan mondar mandir, gue gak paham maksud Lo gimana, tenang oke, tarik nafas"

Yujin pun menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya perlahan. Setelah dirasa sudah lebih tenang, dia mulai berbicara.

"Oke gini kak.. gue tau hari ini terakhir ngumpulin surat izin, tapi bisa gak.. gue ngumpulin nya besok ?" Jelas Yujin lalu menelan ludahnya kasar

Yah, gak bisa Jin. Lo tau sendiri kan kalo Miyawaki sensei gak bisa telat kalau ngumpulin sesuatu, ini batinnya Yujin. Dan benar saja, ucapan itu diucapkan juga oleh Yuri.

"Yah, gak bisa Jin. Lo tau sendiri kan kalau Miyawaki sensei gak bisa telat kalau ngumpulin sesuatu"

Yujin mengacak-acak rambutnya frustasi, sikapnya semakin membuat Yuri menatapnya bingung.

"Lo kenapa sih ? Tenang sedikit dong, kalo Lo kayak gini gue gak bakalan paham"

Lagi, Yujin menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya perlahan kali ini dengan mata berkaca-kaca

"Kak, gue gak dibolehin ikut ujian kenaikan tingkat, orang tua gue gak percaya padahal disuratnya udah cap sekolah yang udah jelas-jelas resmi"

"Oke terus ?" Balas Yuri santai, dia bersandar di tembok sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "Lo kan bisa ikut akhir tahun ini, Jin. Lo gak perlu sekhawatir ini"

"Gak, gak, gue gakmau akhir tahun. Gue mau nya bulan ini. Please kak Lo harus bantu gue"

Yuri mengernyitkan dahi dan ia tahu arah pembicaraan ini akan berakhir kemana

"Jangan bilang Lo nyuruh gue buat bilang ke orang tua buat ngizinin Lo ikut ujian ?!"

Dengan menggigit bibir bawahnya, Yujin mengangguk, "I-iya kak"

Mata Yuri melebar, "Haduh Jin, bukannya gue gak mau bantu, yang kayak gitu udah bukan ranah nya gue, Lo kalo mau bilang langsung ke Miyawaki sensei biar dia bisa ngomong ke ortu Lo, kalo gue udah pasti gak bisa"

Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang