~Bonus Chapter; Wonyoung (IV)

30 6 0
                                    


Bener disini kan ya ?

Wonyoung mendongak memandang gedung olahraga di depannya, kemudian melihat alamat yang diberikan Sunoo untuk memastikan. Sepertinya benar disini.

Wonyoung memperhatikan sekeliling bangunan dengan gelisah dan bertanya-tanya, kalau gak boleh masuk karena bukan anak karate, gimana dong ? Gue pulang lagi gitu ?

Pada Pagi menjelang siang di Hari Minggu ini, Wonyoung izin ke Bunda nya untuk pergi. Bunda nya menawarkan diri untuk mengantar Wonyoung tapi ia menolak, takut kalau Bunda nya bertanya macam-macam, jadi dia lebih memilih untuk naik taksi kesini. Sendirian.

Sunoo bilang gak datang karena yang lain juga pada gak datang. Walaupun Sunghoon juga menawarkan diri buat nemenin Wonyoung tapi Wonyoung menolak.

Tinggal beberapa langkah lagi hingga ia bisa masuk ke dalam bangunan itu tapi berhenti di pinggir pintu. Ia ragu dan takut. Takut kalau tiba-tiba satpam gak ngebolehin orang yang gak ikut pertandingan masuk. Banyak anak-anak yang datang kesini pada pakai atribut Tim lalu ada juga yang pakai seragam sekolah dan mereka dengan bebas masuk dan keluar. Sedangkan Wonyoung pakai baju bebas.

Wonyoung mau lihat Yuri bertanding, mau lihat pertandingan pertama nya Yuri. Mau memastikan kalau pertandingan itu berjalan dengan lancar dan Yuri bisa menang. Mungkin saat itu harusnya Wonyoung gak menolak tawaran Sunghoon jadi dia gak sendirian kayak sekarang. Ia mengetok kepalanya sendiri karena berlagak sok menolak.

Setelah berpikir ulang akan masuk atau tidak, dia pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam. Suasana sangat ramai. Banyak orang berlalu lalang juga para atlet yang akan bertanding, entah itu melatih gerakan di luar, makan siang lalu juga berkumpul untuk berdiskusi dengan pelatih. Sekarang masalah lainnya adalah Wonyoung gak tau letak Ruangan Yuri bertanding.

Karena di dalam gedung itu, ada beberapa ruangan yang dipakai untuk pertandingan, Wonyoung juga gak tau Yuri tanding di kelas apa dan dimana letak ruangan itu. Bodoh, bodoh, bodoh banget gue sumpah.

Lain kali kayaknya Wonyoung memang harus ajak satu orang untuk menemani nya, atau tanya lebih jelas ke Sunoo. Datang kesini hanya bermodalkan nekad saja malah membuatnya bingung dan pusing seperti sekarang saking banyaknya orang.

Dengan berat hati, Wonyoung akhirnya keluar dari gedung itu lalu duduk di salah satu bangku kosong di dekat pintu masuk. Ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Sunghoon tapi sayang nomornya gak aktif.

"Duh, gimana ? Masa gue gak nonton jadinya ?"

Wonyoung menyandarkan punggungnya di bangku sambil memperhatikan banyak orang yang berlalu lalang di jalanan dan masuk ke dalam gedung. Pengalaman pertama yang menyedihkan. Ia menyibak rambut panjangnya dengan kalut sambil terus berpikir akan menghubungi siapa untuk menanyakan tentang pertandingan Yuri.

"Arghhh, sial, sial, sial" desis nya, kesal pada diri sendiri

Teringat akan susu kotak strawberry yang ia bawa dari rumah, Wonyoung mengeluarkannya dari dalam tas, membuka bungkus sedotannya lalu meminumnya.

Perasaannya gundah, sepertinya keputusan yang paling akhir adalah ia pulang saja daripada berdiam diri disini. Sendirian pula dan tanpa tujuan. Ia menatap susu kotak itu dengan pikiran yang berkecamuk, "Semoga pertandingannya lancar ya kak. Gue doain usaha keras Lo terbayarkan dengan baik"









Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang