~👩‍👩‍👧.

126 10 0
                                    


Yuri meletakkan berkas terakhir di sisi kiri atas meja nya setelah selesai di cek dan ditandatangani. Pekerjaannya sebagai Direktur Utama di Perusahaan yang diwariskan secara turun temurun ini memang begitu merepotkan, apalagi dalam waktu dekat dia akan membuka cabang baru di luar Negeri, jadilah Yuri makin sibuk. Sering pulang malam untuk mengurus segala keperluan dan kelengkapan berkas.

Matanya mulai terasa berat dan kantuk, dia membenamkan kepalanya di atas kedua telapak tangannya sejenak memejamkan matanya sebelum beranjak pulang. Bisa berabe nanti kalau tetap dipaksa menyetir.

Tiba-tiba ponselnya bergetar-getar disusul dengan lantunan ringtone singkat yang dipasang anaknya. Ada panggilan masuk dari sang istri. Yuri seketika duduk tegak dan berdeham agar suara khas bangun tidurnya tidak ketahuan.

"Hallo sayang. Ah, Leeseo ya ternyata, kirain Bunda. Iya nih bentar lagi pulang kok. Leeseo udah makan malam ? Enak dong makan sama udang tepung kesukaan kamu. Eh gak boleh, udah malam gak boleh makan es krim. Kamu tidur ya, besok aja pulang sekolah kita beli es krim nya ya. Oke sayang, good night sayang"

Setelah telepon tertutup, barulah Yuri mulai beranjak. Di telpon, Leeseo bilang kalau Wonyoung sedang menunggu nya pulang, tapi nanti pasti kalau sudah sampai rumah, Wonyoung dan Leeseo sudah tidur.

Keluar dari ruangannya yang sudah sepi orang, masih ada sekitar tiga orang yang masih berkutat dengan pekerjaannya, padahal waktu sudah menunjukkan jam setengah sepuluh malam.

"Hei, kalian! Ayo pulang! Besok lagi urus kerjaannya" ucap Yuri setengah berteriak pada mereka

Seketika mereka langsung menoleh ke asal suara tersebut dan agak kaget melihat Yuri.

"Ah, Bu Direktur Yuri, iya Bu sebentar lagi pulang. Tinggal ngirim berkas ke Pak Manager"

"Malam Bu Direktur Yuri, sebentar lagi selesai Bu"

"Iya Bu, nanggung kalau gak diterusin malam ini"

Kebanyakan Bos atau bahkan Direktur cuek dengan pekerjanya yang pulang larut malam karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, tapi tidak dengan Yuri. Ia bisa dibilang agak peduli sama karyawannya. Yuri sudah melihat pemandangan ini sejak dulu di bangku kuliah, Yuri sudah bilang ke Mama nya untuk setidaknya lebih aware kepada karyawannya termasuk jam kerja. Memang jam kerja selesai di jam 5 sore, tapi itu tidak benar-benar ditaati.

Itu konsekuensi mereka karena menunda terlalu banyak pekerjaan, jadi harus pulang malam.

Begitu kata Mama nya sewaktu Yuri bertanya kenapa banyak yang pulang larut malam. Saat itu Yuri hanya manggut-manggut saja, tapi sekarang dia tahu itu. Makanya, secara perlahan dia akan mengubah perusahaan ini agar menjadi lebih baik lagi, terutama pada para pekerja nya.

Yuri berjalan ke lift dan menekan tombol untuk turun, tak berapa lama lift terbuka dalam keadaan kosong. Beberapa saat dalam diam, lift berhenti di lantai bawah tapi bukan lantai tujuan Yuri, pintunya terbuka dan seseorang masuk. Agak kaget sih lihatnya siapa yang masuk.

"Eh Bu bos baru mau pulang juga" ucapnya

"Lo sendiri ?"

Orang itu menutup kembali pintu lift.

"Nunggu dijemput Minju, mobil gue masih masuk bengkel"

"Makanya ngendarain tuh yang bener, kalau ngantuk ya berhenti"

"Siap Bu boss, pas itu kan gue panik gara-gara anak gue sakit, jadi gak hati-hati deh"

"Tapi untung Lo gakpapa ya, bahaya juga tapi"

Yujin tersenyum, "Iyah lain kali gue bakal hati-hati kok"

Lift kembali berhenti, dan pintu terbuka, orang yang masuk menyapa Yuri dan Yujin dengan wajah lelahnya.

Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang