~🥋.

145 15 0
                                    


"Kata Lo siapa yang turun tanding di Olimpiade Olahraga tahun ini yang ngewakilin sekolah kita ?"

"Paling kak Yuri lagi. Kita kebagian pelajarin teknik baru"

"Tapi enak sih nontonin dia doang, dan dia emang pantas sih buat wakilin sekolah kita"

"Tapi gue pengen liat sih anak lain turun tanding"

"Gak tau deh. Semua balik lagi ke keputusan sensei nanti"

Desas desus mulai terdengar di ruang ekskul karate. Bulan depan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional akan diselenggarakan. Mereka sedang misuh-misuh siapa yang akan terpilih untuk mewakili sekolah mereka di ajang ini. Sekolah Yuri akan mengirimkan siswa di tiga cabang olahraga, Karate, Voli dan juga atletik. Bulan ini akan jadi bulan yang sibuk bagi mereka yang akan turun mewakili sekolah.

Setelah Yuri memimpin sesi pemanasan sebelum mulai berlatih, Miyawaki sensei maju ke depan matras sambil mengumpulkan anak-anak dan menyuruh mereka duduk.

Miyawaki sensei berdehem untuk mendiamkan seisi ruangan yang penuh dengan bisik-bisik tak lama mereka pun terdiam, "sensei, mau umumkan murid yang akan turun pada Olimpiade Olahraga kali ini, mohon disimak baik-baik"

Anak-anak memasang wajah serius lalu menyimak nama-nama yang mulai diumumkan Miyawaki sensei

"Tahun ini ada empat orang yang turun yang dibagi dalam dua kelas. Untuk kelas kumite sungchan dan doyoung"

Anak-anak mulai ramai berbisik-bisik sambil melirik ke arah dua orang tersebut, yang satu santai yang satu terkaget-kaget sambil tersenyum kikuk.

Wah, keduluan ya gue. Batin Yuri. Dia juga tak kalah kaget mendengarnya pasalnya posisi inilah yang diincar Yuri.

Masih dengan suara yang berisik Miyawaki sensei kembali melanjutkan, "Untuk kelas kata.." sensei sengaja menggantung kalimatnya dan otomatis anak-anak terdiam karena penasaran dengan nama yang akan diumumkan ini.

"Miu dan Yujin. Sekian. Kita latihan mulai hari ini"

Suasana kembali riuh bahkan semakin berisik. Semuanya kaget mendengar hal itu. Apalagi Yujin dan Miu yang mendengar namanya disebut itu mematung dengan mulut menganga lalu melihat Yuri yang duduk di paling belakang gadis itu hanya bisa tersenyum teduh saat banyak orang mempertanyakan kenapa dirinya tidak terpilih.

"Kak Yuri gak kepilih ?!!"

.

Latihan pun dibagi menjadi tiga bagian. Kumite dengan Miyawaki sensei, Kata dengan Yuri dan sisanya bisa belajar teknik sendiri walaupun kebanyakan ada yang menonton mereka latihan karena juga waktu mereka tidak banyak, hanya kurang lebih sebulan lima hari peserta yang terpilih akan langsung tanding.

"Miu, cubit gue dong!"

Miu mencubit lengan Yujin sesuai yang diminta, "Aw, iya sakit. Ternyata bukan mimpi" ujar Yujin mengusap-usap tangannya

"Ya bukan lah, gila aja Lo. Tapi gue gak nyangka sih anjir" ucap Miu disampingnya

"Ya sama, sumpah diluar dugaan banget, gak kepikiran sama sekali"

Miu mengangguk, "Sama Jin. Kita semangat aja ya, gantiin kak Yuri pastinya gak semudah itu"

"Iya, ingat kita bawa nama sekolah juga"

Miu mengangguk lalu mereka melakukan tos sambil saling menyemangati satu sama lain. Padahal Yuri berdiri tak jauh dari mereka, tapi ia senang juniornya begitu semangat dan terlihat percaya diri, paling tidak untuk sekarang ini.

Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang