~Pertandingan, lagi.

105 13 0
                                    



"Doyoung belum balik juga ?" Tanya Yuri tanpa menoleh pada siapapun, dia sedang sibuk mengecek ponselnya

Yang mendengarnya hanya saling tatap-tatapan sambil celingak-celinguk cari Doyoung.

"Belum kak, gaktau kemana" balas Miu

Yuri hanya mengangguk, tak lama dia mencari kontak Doyoung di ponselnya kemudian meneleponnya.

Terdengar suara ringtone ponsel dari salah satu tumpukkan tas disana. Yuri berdiri lalu menghampiri salah satu tas itu.

"Ini tas Doyoung ya ?" Tanya Yuri lagi sambil melihat Miu karena dia tepat berada di samping tumpukan tas itu

"Iya kak" balasnya singkat

Yuri berdecak kemudian mematikan panggilan itu, terlihat raut muka khawatir dari wajah Yuri. Chaeyeon yang menyadari hal itu menyahut, "Bentar lagi tampil ? Gue cariin Doyoung ya ?"

"Iya. Minta tolong Chaeyeon"

Chaeyeon segera bangkit lalu pergi dari sana. Sedangkan Yena menatap Yuri dengan bingung.

"Doyoung bukannya udah tampil ?" Sahutnya

"Iya udahan" pandangan Yuri mengarah pada tumpukan perlengkapan kumite , "Yang merah masih dia pakai" Yuri menggigit ujung kukunya tanda dia gelisah, firasat dia mengatakan kalau Sungchan akan tampil sebentar lagi.

Untuk tatami satu, mempersiapkan diri Sungchan sabuk Merah dari Dojo SMA 48 melawan Haechan dari Dojo SMA 47.

"Ah shit! Tuhkan" seru Yuri, benar-benar insting seorang pelatih

"Gue udah pake body protector sama face Shield kok kak, tinggal hand sama footwearnya aja"

Tampak terjadi kepanikan pada Yuri karena Chaeyeon belum juga kembali. Namun tak berselang lama, Chaeyeon berlari dari kejauhan sambil menarik lengan baju seseorang, itu Doyoung.

"Sori kakー"

"Udah buru lepas!"

Suasana tampak sangat kacau, Yuri dengan kasarnya membukakan footwear dari kaki Doyoung kemudian langsung memakaikannya pada Sungchan. Setelahnya Sungchan langsung keluar dari Selasar itu dan menuju ke matras pertandingan.

Yuri menatap tajam ke arah Doyoung, "Lo tuh ya ..." omongan Yuri tercekat, dia menghampiri Wonyoung lalu mengambil botol minum miliknya disamping dia, "Lo tuh ya kalau emosi BOLEH, TAPI LO HARUSNYA LEPAS DULU ITU ALAT. KALAU GAK BURU-BURU DIPASANG ITU ALAT, NANTI SUNGCHAN DIKIRA GAK HADIR DAN DIDISKUALIFIKASI, GAK ADA KESEMPATAN KEDUA BUAT ITU" Bentak Yuri pada Doyoung, sedangkan Doyoung hanya tertunduk lemah, takut melihat Yuri yang membentak dirinya. Mereka yang melihatnya pun terdiam, karena baru kali ini melihat Yuri marah besar sekaligus berteriak, termasuk Wonyoung. Yuri langsung melangkah pergi dari sana.

"Oh jadi karena itu Yuri panik banget" timpal Yena, diikuti anggukan yang lainnya

"Lo tau sendiri kan sekolah punya harapan besar buat ekskul ini bisa bawa pulang piala kemenangan" sahut Chaewon, "Gue rasa dia gakmau Sungchan gugur karena itu"

"Bukan!" Sanggah Yujin, "Dia gak mau Sungchan gugur karena gakmau usaha Sungchan latihan keras selama ini sia-sia cuman gara-gara lama pake perlengkapan" Mata Yujin mengarah pada Doyoung yang masih tertunduk malu itu kemudian dirinya berdiri dan menyusul Yuri diikuti yang lainnya.

"Lah, belum mulai juga ?!" Tanya Yena ketika melihat lawan di depan Sungchan tidak ada, Sungchan hanya berdiri sendirian di atas matras sementara wasit berlari ke meja panitia untuk berkoordinasi.

Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang