Episode 10

3 1 0
                                    

"Aku mulai mencintaimu!" bisik Diana.

Robert terdiam sejenak dan memalingkan wajahnya.

"Aku tidak!" kata Robert.

Diana terkejut dan menatapnya. Robert terdiam sejenak dengan tatapannya yang sinis.

"Aku tidak bisa mencintai dirimu! Aku anggap itu semua hanya sebatas status! Bukan cinta sejati! Bukan cinta yang sesungguhnya! Atau bahkan kau sampai menuntut hakmu sebagai seorang istri! Maafkan aku! Aku takkan pernah mencintai dirimu sedikitpun!" kata Robert sinis.

Hati Diana bak tertusuk berjuta pisau. Ia berusaha menahan air mata yang hendak meluncur bebas di kedua pipinya yang memerah itu.

"Ingat itu ya! Jangan pernah menuntut kasih sayang dan hak apapun itu untuk dirimu sebagai seorang istri! Aku tidak mencintaimu! Asal kau tahu saja, aku sebenarnya sudah memiliki kekasih sebelum aku dijodohkan denganmu! Tapi, karena pesta bodoh yang diadakan itu, aku harus berpisah sementara dengannya! Dan lebih mementingkan pilihan keluargaku daripada diriku sendiri! Kau tahu? Kau hanya diperalat saja oleh keluargamu agar perusahaan yang di pegang oleh keluargamu itu tidak jatuh miskin! Paham?" Robert bangkit perlahan dan mendekatkan wajahnya pada Diana.

Air matanya menetes. Batinnya benar-benar terluka.

"Hah! Dasar bodoh!" perlahan Robert pergi meninggalkan dirinya seorang diri di ruang makan.

Diana benar-benar sakit hati. Ia tidak menyangka. Seseorang yang benar-benar ia sayangi dan cintai itu meski hanya sesaat saja perasaan itu muncul di benaknya, tega melakukan hal itu.

Sungguh sakit. Akhirnya, Diana beristirahat dan menjalani hari demi hari dengan kesedihan yang ia pendam. Tiga bulan kemudian, telah berlalu.

Kini, Diana menjalani hari-harinya dengan perasaan sedih dan menyiksa batinnya. Begitu miris.

My Lady• ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang