Episode 12

3 1 0
                                    

"Kau lagi! Lebih baik kau pergi! Jangan menggangguku!" katanya kesal.

"Iya! Tapi, apakah kau lupa denganku? Cameron yang tampan ini? Hahaha! Oh ya, bagaimana harimu?" kata pemuda itu santai.

Diana terdiam sejenak. Ia nampak risih dengan kehadiran sosok pemuda bernama Cameron itu.

"Jangan ganggu aku!" bisik Diana.

Tanpa basa-basi, Diana berjalan pergi menjauhinya.

"Hei! Kau mau kemana, Nona! Hei!" jerit Cameron sembari mengejarnya.

Diana mempercepat langkahnya menuju sepanjang jalan. Terlihat langit yang kelabu. Daun-daun berguguran.

Nampaknya, kaki ini musim gugur telah dimulai. Dengan cepat, Diana berjalan di jalanan yang diapit oleh pepohonan di tepi jalan.

"Hei Nona! Tunggu!" jeritnya.

"Kau mau apa dariku? Pergi!" bentak Diana.

"Maaf Nona! Aku selalu mengganggumu! Aku hanya ingin mengucapkan sesuatu padamu!" kata Cameron merendah.

"Apa?" Diana cuek.

"Selamat ya atas pernikahannya!" kata Cameron.

Seketika waktu berhenti bergerak. Diana terkejut bukan main. Ia terdiam menatap sosok Cameron yang tersenyum tipis padanya.

Angin berhembus menerpa mereka. Rambut Diana dan Cameron beterbangan tertiup deru angin. Diana terdiam.

"Maaf aku telah mengganggumu!" kata Cameron sesaat ia membalikkan badannya dan pergi meninggalkan dirinya sendiri.

Diana terpaku. Ia menatap Cameron perlahan menghilang begitu saja. Akhirnya, ia kembali pulang dan melanjutkan kehidupannya bak mimpi paling buruk dalam hidup Diana.

Seminggu kemudian, telah berlalu. Perkataan Cameron kemarin begitu terngiang di telinganya. Seolah-olah tak dapat lepas dari pemikirannya.

Hingga akhirnya, di sebuah rapat yang begitu ramai. Diana dan Robert berdiri bersamaan di tengah-tengah keramaian para pengusaha.

"Diana!" sapa seseorang.

Diana menoleh dan terkejut. Seketika ia merasa senang. Sebuah pelukan hangat yang ia dapatkan dari keluarganya.

My Lady• ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang