“Teruntuk Nona Diana, aku memohon padamu, Nona. Tolong, katakan pada mereka semua bahwa Cameron, keponakanku tidak bersalah. Cameron tidak pernah melakukan hal keji itu sampai harus menghilangkan nyawa seseorang. Aku mohon dengan sangat Nona Diana. Hanya engkau satu-satunya harapan kami. Terimakasih. Tertanda, Uncle Sam.”
Ya, begitulah isi dari surat itu. Air mata Diana menetes tak henti-hentinya. Ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
"Maafkan aku! Maafkan kesalahan mereka! Baik, aku akan berusaha bagaimanapun caranya agar Cameron bebas cari semua tuntutan itu! Aku berjanji pada diriku!" bisik batinnya lirih.
Ia bersimpuh dan memegang jendela ruangan itu. Ia menangis tersedu-sedu. Akhirnya, ia putuskan untuk beristirahat meski dalam keadaan terpuruk sekalipun.
Beberapa hari kemudian, telah berlalu. Diana terus berusaha agar membatalkan rencana jahat Robert itu.
Ia selalu menghubungi pihak berwajib agar dapat membebaskan Cameron. Namun nyatanya, Diana tidak akan pernah berhasil. Robert selalu menang.
Hal itu semakin membuat dirinya sedih, namun ia tidak pernah berputus asa. Ia tetap berjuang demi kebebasan Cameron.
Hingga suatu ketika, di sebuah malam yang begitu tenang dan damai. Diana tengah termenung di depan jendela kamarnya. Ia menitikkan air matanya. Tiba-tiba.
"Tok..tok..tok..!"
"Permisi Nyonya Diana! Maaf aku mengganggumu! Ada telpon dari seseorang! Katanya, ia ingin berbicara dengan Anda!" kata seorang pelayan wanita.
Diana membalikkan badannya dan mendekati seorang pelayan rumahnya. Ia langsung merampas telpon itu dan mendorong pelayan itu keluar dari kamarnya.
"Nyonya!" kata pelayan itu.
Ia langsung mengunci pintu kamarnya.
"Halo!" katanya.
"Diana!" ucap seseorang.
"Cameron! Ya Tuhan! Terimakasih! Cameron, kamu dimana? Apakah kamu baik-baik saja?" katanya senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady• ~The End~
Romantizm♥*♡∞:。.。 。.。:∞♡*♥ "Kami ingin menikahi putra kami Robert dengan putri Anda, Nona Diana!" "Baiklah! Kami sepakat untuk melakukan hal itu! Mengingat, meski usia Diana yang masih terbilang muda! Namun, ia sudah terlihat dewasa! Tak apa! Kami menerima...