Episode 24

1 1 0
                                    

Diana menatapnya dan tersenyum manis. Tangannya langsung mengambil rokok yang Cameron pegang. Cameron terkejut.

"Kau merokok?" tanyanya.

"Kau kira aku tidak bisa melakukannya?" Diana menghembuskan asap rokok itu dari bibir manisnya sesaat ia menghisapnya.

Cameron tersenyum dan menatapnya. Tatapan mereka berdua begitu nakal dan senyuman manis itu terpancarkan dari mereka.

"Baiklah!" kata Cameron menghirup rokok itu kemudian.

Mereka berbincang bersama. Diana sesekali menghisap rokok bekas Cameron itu. Hal itu begitu terlihat seksi di mata Cameron. Namun, ia dapat menahan hasratnya pada Diana.

Pesta pun berakhir pukul 22:00 malam. Diana berjalan bersama Cameron menuju rumah Robert.

"Baiklah! Terimakasih atas waktunya! Kau sudah mengajakku bersenang-senang! Terimakasih ya!" kata Diana senang.

"Aku yang harus berterimakasih denganmu karena kau telah meluangkan waktumu untukku dan Paman Sam!" kata Cameron.

Mereka saling menatap dan berhadapan. Tanpa sungkan sedikitpun, Cameron memegang tangan Diana dan memberikan kecupan manis pada punggung tangannya. Diana terkejut.

Wajahnya memerah. Cameron menutup matanya yang indah itu. Bibirnya masih menempel di tangannya. Terasa begitu halusnya bulu mata Cameron yang panjang itu ikut menyentuh tangannya.

Diana tersenyum senang. Hal itu langsung masuk ke relung hatinya. Cameron melepaskan ciumannya dan menatapnya. Diana menatapnya juga. Cameron tersenyum.

"Terimakasih!" kata Diana.

"Sampai jumpa besok!" katanya.

"Dasar nakal! Lancang!" bisik Diana.

"Hahaha! Maafkan aku Nona!" katanya.

"Baiklah! Sampai jumpa!" Diana tersenyum.

Akhirnya mereka berpisah. Cameron pergi meninggalkan dirinya dan Diana beranjak pergi menuju kamarnya. Hari ini, benar-benar hari yang membuatnya bahagia.

Canda tawa itu masih terngiang di otaknya. Diana merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamarnya yang begitu luas dan megah itu.

My Lady• ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang