Episode 15

5 1 0
                                    

"Iya! Kau benar!" kata Diana.

Cameron menghela napasnya.

"Baik! Aku paham! Sungguh miris! Yang aku tahu, pemuda yang bernama Tuan Robert itu merupakan orang yang baik! Tapi, hanya di depan saja ya! Nyatanya tidak! Aku kira kau saling mencintai!" kata Cameron.

"Aku mencintai dirinya semenjak aku bertemu dengannya sebelum kami menikah! Kami sudah 4 kali bertemu, saat adanya acara perkumpulan para pengusaha dan khususnya keluarga kami! Tapi, aku!" Diana tak dapat berkata lagi.

Air matanya menetes begitu saja. Ia menundukkan kepalanya. Cameron terkejut menatap wajahnya yang memerah itu.

"Hei! Jangan menangis Nona!" Cameron iba padanya.

Diana mengusap air matanya. Cameron menatapnya.

"Aku yakin, kau wanita yang kuat! Aku yakin itu! Kau harus bisa bertahan dengan semua yang telah ia lakukan padamu! Lambat laun, ia akan mencintai dirimu juga! Jangan lupa berdoa selalu di setiap tidurmu!" Cameron menasehatinya.

"Terimakasih!" katanya.

"Jangan menangis! Tenanglah!" Cameron memegang pundaknya spontan.

Merasakan hal itu, Diana terdiam dan menoleh kearahnya perlahan.

"Eh? Maaf!" Cameron tersadar dan menjauhkan tangannya.

Mereka tersipu malu dan menundukkan kepalanya. Angin berhembus menerpa mereka.

"Aku mau bertanya!" katanya.

"Iya?" singkat Cameron.

"Berapa usiamu?" tanyanya.

"Aku? Aku masih muda! Aku 17 tahun!" kata Cameron tersenyum.

"Oh! Aku lebih muda darimu!" kata Diana.

"Benarkah? Berapa?" kata Cameron terkejut.

"16!" singaktnya.

"Hah? Kau yakin? Yang benar saja! Kau menikah di usiamu yang masih muda? Kau yakin?" Cameron histeris.

Melihat tingkah Cameron yang konyol itu, Diana tertawa kecil.

"Hei! Jangan menertawakan diriku!" Cameron mendekatinya.

"Iya! Hahaha!" Diana tertawa.

Cameron tertawa dan berdiri di sampingnya sembari menatap Big Ben yang begitu indah di sore hari di musim gugur yang tenang dan damai.

My Lady• ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang