Setiap hari, Diana harus mengurus semua pekerjaan tentang perusahaan yang dipegang oleh Robert dan keluarganya sendiri.
Sungguh berat di usia yang cukup belia itu harus menanggung beban di luar batas kemampuannya. Benar-benar miris.
Selama itu pula, Diana makan hati. Ia benar-benar mencintai Robert, namun Robert tidak membalas cintanya itu.
Pelukan dan ciuman itu hanya sesaat saat di depan semua orang. Dibalik itu, Robert benar-benar cuek dan jauh darinya.
Setiap malam, Diana selalu menangis dalam tidurnya. Sudah beberapa kali Diana menatap sosok Robert yang selalu membawa seorang wanita yang ia cintai selama ini di depannya.
Benar-benar menyiksa batinnya. Robert lebih memilih wanita itu daripada dirinya sendiri yang merupakan wanita yang sah baginya.
Diana berusaha bertahan, namun terkadang ia ingin sekali berbicara dengan keluarganya. Namun, hal itu ia selalu tahan dan tahan agar semuanya baik-baik saja.
Sementara itu, di setiap rapat yang ia hadiri, ia hanya bisa termenung dan terdiam dengan wajah yang datar. Perusahaan berjalan lancar, namun kehidupannya tidak.
Hingga suatu ketika, di suatu tempat bernama kedai roti dan kopi milik Tuan Burns. Terlihat sepasang mata yang nampak sayu menatap ke bawah.
Asap mengepul di udara. Nampaknya kopi tersebut terasa hangat di cangkir berwarna biru itu. Diana tengah termenung seorang diri.
Sesekali air matanya menetes begitu saja mengingat kisah hidupnya yang terbilang cukup singkat itu bersama Robert. Ia tersiksa.
"Kau mengapa termenung?" tiba-tiba seorang pemuda duduk di depannya.
Ia terkejut dan mengusap air matanya. Pemuda itu nampak tertawa kecil sembari mengapit sebuah rokok di jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady• ~The End~
Romantik♥*♡∞:。.。 。.。:∞♡*♥ "Kami ingin menikahi putra kami Robert dengan putri Anda, Nona Diana!" "Baiklah! Kami sepakat untuk melakukan hal itu! Mengingat, meski usia Diana yang masih terbilang muda! Namun, ia sudah terlihat dewasa! Tak apa! Kami menerima...