Episode 18

3 1 0
                                    

Robert terdiam menatapnya. Diana terdiam sejenak, sampai akhirnya ia memberanikan dirinya untuk berbicara.

"Apakah ada seseorang yang datang ke rumah saat aku pergi?" tanya Diana pelan.

"Memangnya kenapa?" tanyanya datar.

"Aku hanya bertanya!" Diana memalingkan wajahnya.

"Oh! Kau kira aku selingkuh? Bagus ya! Kau menuduhku melakukan hal di luar nalar di belakangmu? Begitu?" Robert sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Iya!" Diana memberanikan dirinya menatap Robert.

"Jika iya memangnya kenapa? Kamu tidak suka? Kau siapa disini?" Robert bangkit.

Diana terdiam.

"Kau tahu diri sedikit! Kau hanya status, bukan orang yang aku cintai secara tulus!" Robert menatapnya dengan tajam.

Diana berusaha menahan gejolak di hatinya.

"Sadar diri!" Robert pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Hal tersebut membuatnya terluka. Hatinya begitu teriris. Benar-benar miris. Air matanya menetes. Akhirnya, ia melanjutkan pekerjaannya mengurusi perusahaan.

Tepat pukul 17:00 sore, seperti biasa ia bertemu dengan Cameron. Namun kali ini, Diana datang dengan air mata.

"Hei! Ada apa Nona? Hei! Jangan menangis!" kata Cameron memegang pundak kanannya.

Diana mengusap air matanya. Wajahnya memerah. Tubuhnya bergetar. Cameron menatapnya.

"Hei! Ada apa? Katakan sesuatu padaku!" katanya.

"Aku membenci dirinya!" bisik Diana sembari menutup bibir manisnya.

"Diana! Jangan menangis! Sudah! Sudah! Kemarilah!" kata Cameron spontan memeluknya.

Diana terdiam sejenak. Ia berpikir sesuatu soal apa yang Cameron lakukan padanya. Pelukan itu begitu hangat dan membuatnya perlahan tenang.

"Jangan menangis!" katanya.

"Aku sudah menahannya sedari tadi! Aku tahu, sudah selama ini ia membawa wanita itu ke rumah! Setiap malam aku selalu melihatnya! Benar-benar membuatku semakin membenci dirinya!" Diana mencurahkan segala isi di hatinya.

My Lady• ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang