Kehilangan secara mendadak adalah suatu pukulan yang teramat sakit terutama kehilangan orang yang sangat dicintai. Seperti Seorang pria berusia 28 tahun yang kini sedang tertunduk lesu memandangi tanah pemakaman yang masih merah juga masih dipenuhi bunga-bunga.
Tangan pria itu memegang nisan tertulis sebuah nama yang 5 tahun lalu dia sebutkan di dalam sebuah ikatan cinta. Reana Syabas itulah nama yang tertulis diatas sebuah nisan. Reana adalah seorang istri juga ibu dalam sebuah keluarga yang begitu bahagia.
"Tidak seharusnya kamu mengalami kecelakaan itu.. pria itulah yang bersalah karna dia lalai ketika mengendalikan mobil dijalan, maka aku janji! aku akan menghukum dia sesuai apa yang dia lakukan padamu.. "Tangannya terkepal kuat di nisan itu

Menjadi orang tua tunggal bagi seorang gadis yang beranjak remaja memanglah sulit. Namun bagi Abimanyu Biantra (abi) itu adalah tantangan baru untuknya saat ini. Dia tidak merasa terbebani dengan 2 peran yang sedang dia lakukan, tetapi orang tua juga mertua dari abimanyu merasa jika abimanyu tidak bisa selamanya menyendiri.
Putri semata wayangnya Azizi Deana (zee) memerlukan sosok ibu yang menyayanginya sepenuh hati. Apa lagi usianya sedang dalam masa peralihan dari remaja menuju dewasa, dimasa itu pasti akan banyak hal-hal yang tidak akan bisa dimengerti oleh seorang ayah. Maka sebagai orang tua juga mertua, mereka berusaha untuk memberikan pengertian pada abimanyu untuk mengerti hal itu.
"Abi mengertilah, semua ini demi kebaikanmu dan kebaikan putrimu juga"ucap seorang ayah yang sedang menasehati anaknya
"Orang tuamu benar.. Jika kamu keberatan dengan ini, setidaknya pikirkan untuk kebaikan azizi"jelas ayah mertuanya
Matanya tertutup sejenak, ketika terbuka wajah sang istri ada dalam bayangannya "baiklah.. Tapi wanita itu harus disetujui oleh azizi, jika dia tidak setuju maka abi pun tidak setuju"
Sang ayah memegang pundak putranya "papah yakin, gadis pilihan akan azizi sukai"

Disisi lain azizi terlihat murung ketika teman-temannya bercerita tentang seorang ibu. Azizi tau ibunya sudah menghadap tuhan sejak dia kecil tapi dia tetaplah manusia biasa yang merasa iri pada teman-teman nya yang masih memiliki orang tua yang lengkap..
Sedih pasti! Namun dia tidak bisa meluapkan isi hatinya, apa lagi dia tidak ingin daddynya sedih ketika dia meluapkan kerinduannya akan sosok seorang ibu. Azizi melempar batu-batu kecil kesebuah danau yang tidak jauh dari lokasi dia menuntut ilmu.
"Kenapa tuhan ambil mommy begitu cepat"azizi melempar batu itu kedanau
"Kenapa aku harus merasakan tidak memiliki mommy"azizi melempar kembali batunya
"Mungkin mommy tidak bisa kembali tapi setidaknya kirimkan wanita baik untuk aku jadikan mommy "azizi melempar batunya begitu jauh
Azizi terduduk dengan lemas diatas rerumputan dan tangisnya pun pecah seketika. Isakannya memilukan hati siapa pun yang mendengarnya "Hiks.. Hiks.. Hiks.. "
"Kamu kesini lagi"
Azizi langsung melihat kebelakang dan melihat seseorang yang sudah sering dia lihat " kakak cantik.. "
Gadis berusia 21 tahun itu duduk disamping azizi "hay zee.. Apa kabar?"
"Aku sedang tidak baik-baik saja kak.. Kakak pasti tau itu"azizi memang sering kedanau tersebut dan azizi mengenal gadis itu sejak dia selalu pergi kedanau
"Terkadang apa yang kita inginkan belum tentu itu yang terbaik.. Dan apa yang telah terjadi itu sudah yang terbaik. Jangan mengeluh dengan apa yang telah terjadi dan syukuri saja" nasehat gadis tersebut
Gadis yang bernama lengkap Shani Naira Rezka itu memang berhati lembut, siapa pun yang ada didekatnya akan begitu nyaman. Sejak melihat azizi sering datang ke danau dalam keadaan sedih, sejak itu pula shani mulai mengenalnya dan sesuatu tidak ada yang direncanakan.
Bertemu tidak sengaja hingga akhirnya dekat. Membuat kenyamanan tersendiri untuk azizi.. Bahkan dia selalu membayangkan sosok ibu pada diri shani..

Kisah ketulusan hati seorang ibu sambung akan dikemas dengan drama masa lalu yang membuat alur kehidupan para tokohnya naik dan turun.
Penasaran?
Tunggu terus next partnya