2. Crepe Cake

16.3K 2.2K 42
                                    

Amarine bersenandung, ayah barunya memberinya ijin untuk melakukan bisnis. Jadi, sebelum membuka bisnis ia harus menunjukkan kemampuannya. Dengan Marie yang berada dibelakangnya, ia pergi menuju dapur seusai menemui ayahnya.

Mendapati para pegawai dapur dan para koki sedang bersenda gurau. Saat Amarine masuk ke dalam dapur, sontak membuat para pegawai dan koki berdiam diri dan berbaris untuk menyambutnya.

"Selamat siang, Lady. Apakah ada yang ingin Anda inginkan?"

Amarine menggeleng. "Tidak, tidak. Aku tak membutuhkan apa-apa. Tapi, aku ingin kalian jadi tester ku."

"Tester?"

"Apakah masih ada bahan untuk membuat kue?"

Kepala koki melotot, ia berdeham dan panik. Jika Amarine menyadarinya, kepala koki baru saja bertindak tak sopan kepadanya. Tapi, ia bukan Amarine yang asli. Amarine tak merasa tersinggung, ia merasa wajar melihat ekspresi terkejut ayahnya dan kepala koki. Menunjukkan bahwa Amarine yang asli tak bisa memasak.

"Ma-masih ada, Lady. Apakah Anda ingin memasak?"

Amarine mengangguk. "Sudah lama, aku tak mengasah bakatku." Jawabnya penuh percaya diri. "Kalau begitu, tolong ambilkan semua bahan untuk membuat kue."

Walaupun para pegawai terkejut, kepala koki tetap menjalankan perintah yang diberikan oleh Amarine. Beberapa pegawai berbondong-bondong membawa tepung, gula, coklat, telur dan masih banyak bahan yang mereka bawa.

"Apakah Anda membutuhkan bantuan, Lady?"

Amarine menggeleng lagi. "Tidak, aku tak butuh bantuan kalian. Aku bisa melakukannya sendirian."

Amarine mulai menggulung lengan gaunnya. Marie bahkan hanya diam melihat apa yang akan dilakukan majikannya, ia bahkan mengira-ngira apa yang memotivasi majikannya untuk membuat kue? Amarine tak pernah masuk ke dapur semenjak ia kecil dan tak pernah belajar untuk memasak. Lagipula, untuk apa bangsawan belajar memasak? Itu akan menjadi hal yang aneh, kebanyakan koki dan kepala dapur adalah rakyat biasa yang mengenyam pendidikan memasak.

Di jaman ini seorang bangsawan belajar memasak adalah hal yang tak biasa. Untuk apa memasak jika kau punya harta yang menggunung. Berbeda halnya dengan kehidupan lama Amarine, ia sering kali membuat kue untuk kekasih- ralat, mantan kekasihnya. Ia juga diam-diam menjual kue yang pernah ia buat secara online. Yang jelas, kue yang ia buat masih pantas dikatakan enak.

Amarine kini sibuk mencampur bahan demi bahan ke dalam satu wadah dan mulai mengaduknya. "Marie, tolong ambilkan buah strawberry!" Tunjuk Amarine pada salah satu wadah.

Melihat betapa cekatannya Amarine dalam membuat kue membuat para pegawai dapur dan koki terheran-heran. Mereka sudah lama bekerja pada Count Bourell, tentu mereka ingat jika Lady Bourell tak pernah memasak.

Begitu adonan pertama sudah siap, Amarine buru-buru menjajah isi dapur, ia mencari sebuah teflon. Meletakan teflon itu di atas kompor, menunggu suhu yang pas sebelum menuangkan adonan crepe.

"Lady, apa yang akan Anda buat?" Marie tak tahan melihat kesibukan majikannya, sedari tadi ia hanya diam memperhatikan dan penasaran.

"Aku membuat crepe cake."

Para koki saling memandang dan mengangkat bahu setelahnya. Amarine tak peduli, ia hanya fokus pada adonan crepe-nya agar tidak gosong.

"Apa itu crepe cake? Jika boleh tahu, masakan dari mana itu, Lady?"

Amarine tercenung, ia hampir saja menumpahkan adonannya. Apakah disini tak ada sesuatu yang bernama crepe cake?

Crepe adalah panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan yang sangat digemari di seluruh Eropa. Bahan utamanya adalah terigu, telur, mentega, susu dan garam. Biasanya ada dua jenis crepe, yaitu crepe manis dan crepe asin yang terbuat dari tepung buckwheat.

Patisserie Lady ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang