Lantai tiga di toko kue Amarine terselesaikan dengan baik. Matanya menyorot satu persatu desain pada dinding lantai tiga. Amarine mengulas senyumnya, di lantai tiga terdapat tiga empat ruang kamar yang ia akan gunakan sebagai gudang penyimpanan, kamar Marco, kamar Lucard dan sisanya ia akan biarkan kosong.
Sementara lantai dua, terdapat toilet atau kamar mandi, lalu sisanya ia gunakan sebagai tempat bersantai para bangsawan. Yang terakhir adalah lantai pertama, terdiri dari dapur, kasir, dan masih sama seperti sebelumnya.
Dua hari lagi adalah persiapan pembukaan toko kuenya. Ia berencana untuk membuat stok kue lagi. Matanya kini beralih pada Lucard. Apakah pangeran Lucard akan kembali ke wilayah Vandur?
"Lucard, apa rencana Anda setelah ini?"
Lucard terdiam, wajahnya berseru merah. Pria itu berdeham dan menatap Amarine lurus. "Aku malas kembali ke wilayah Vandur."
"Eh?! Apakah itu tak apa?" Tanya Amarine bingung, bukankah menjadi seorang pangeran memiliki tanggung jawab tersendiri dengan wilayahnya. "Bagaimana jika Yang Mulia Arwen mencari Anda?"
Lucard menggeleng. "Itu tak akan terjadi. Mereka sudah mengetahui kabarku dan mereka tak masalah."
"Lalu, apa yang akan Anda lakukan setelah ini?" Tanya Amarine penasaran. Pasalnya setelah lantai tiga pada tokonya selesai, pangeran Lucard tak mungkin terus berada ditempatnya.
"Pekerjakan aku!" Ucapnya penuh percaya diri.
"Apa?!"
"Jadikan aku pegawai tokomu. Bekerja di toko kue milikmu sepertinya menyenangkan."
Mata Amarine berkedip lucu. Yang benar saja, mempekerjakan seseorang yang statusnya jauh lebih tinggi darinya bukanlah hal mudah. Terlebih Lucard adalah pangeran Elf, bagaimana bisa ia membayar gaji kepada bangsawan agung seperti Lucard. "Saya yakin Anda tak bersungguh-sungguh."
"Tapi, aku serius."
"Gajinya sedikit, loh. Saya hanya mampu membayar Anda sejumlah 25 keping perak perbulan. Anda yakin?"
"Oh, itu sudah cukup. Lagipula, aku masih bisa tinggal ditempat ini, bukan?" Tanya Lucard penuh harap.
Sementara itu, di wilayah Moon Pack. Sekelompok Werewolf muda di utus pergi ke wilayah Letifian. Mereka diutus untuk mengambil hasil kesepakatan antara dua belah pihak. Mata Dawson berbinar, ia tak sabar bertemu dengan Amarine.
Dawson dan kawannya segera berkemas begitu mendapat keputusan dari Alpha Clinton. Pria itu akan berencana tinggal selama beberapa Minggu, Albert mengikutinya dari belakang.
"Semuanya sudah berkumpul?" Tanya Dawson pada Albert.
Albert mulai menghitung satu persatu rekan-rekannya. Lima orang beserta dirinya dan Dawson yang diutus oleh Alpha. "Sudah lengkap."
"Baiklah, mari kita berangkat."
***
Violetta dikediamannya duduk dengan tenang menikmati teh di taman. Hari-harinya membaik setelah ia bertemu dengan James. Amarine benar, ia berhak untuk bahagia dan James adalah orang yang tepat. Setelah ia melangsungkan pernikahan , keluarga James meminta Duke Floyen agar Violetta tinggal di wilayah Enix. Sudah menjadi aturan resmi bahwa pihak wanita mengikuti pasangannya.
Apakah itu artinya ia harus berpisah dengan teman-temannya? Amarine dan toko kuenya? Pasti ia akan merindukan kue-kue buatan Amarine.
"Lady, Tuan James tiba." Seorang pelayan berbisik kepadanya.
Mendengar nama James, Violetta segera beranjak dari bangkunya dan berlari menuju ruang tamu.
"James!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Patisserie Lady ✓
FantasyTELAH DITERBITKAN Amarine, wanita karir yang bangkit dari kematiannya dan hidup kembali sebagai tokoh figuran di salah satu novel yang sempat ia baca. Terjebak dalam perang urat tokoh perempuan antagonis dan protagonis, membuat hari-hari Amarine men...