Udara pagi terasa begitu menyenangkan, hal lain yang disukai oleh Amarine selain uang adalah udara pagi yang menyegarkan dan aroma kue-kue yang selesai ia panggang. Pagi-pagi sekali, ia berpamitan kepada dua orang tuanya dan juga adik kecilnya, Liana untuk segera membuka toko.
Saat ini kekaisaran mengadakan festival bunga, ayahnya berkata kerajaan Letifian mengadakan festival bunga saat musim panas. Itu adalah festival sebagai rasa terima kasih rakyat kepada Dewi Meka. Dewi Meka adalah Dewi tanah yang memberikan kesuburan pada setiap ladang di kerajaan Letifian.
Daerah pertokoan disekitarnya turut serta merayakan, mereka mengikuti sistem marketing yang ia jalankan tempo hari. Para pedagang tak mau ketinggalan dengan diskon yang ia lakukan. Mereka menjual berbagai macam makanan, baju, hingga topeng yang menyerupai Dewi Meka.
Amarine juga tak ingin ketinggalan, ia juga harus membuat menu khusus saat perayaan festival bunga berlangsung. Berkaitan dengan bunga atau tanaman, lagipula, ini adalah musim panas. Ia harus membuat sesuatu yang segar.
Ah, benar. Sesuatu yang segar. Amarine teringat dengan Mojito yang ia coba di cafe Seoul. Rasanya segar, asam dan manis. Beruntung ia masih memiliki waktu sebelum membuka tokonya, Amarine pergi menuju dapur diikuti oleh Jack dan Marie.
"Lady, kami telah membereskan toko." Kata Jack membuka suara.
"Ah, iya aku punya tugas untuk kalian." Kata Amarine pelan. "Tolong belikan rum putih dan daun mint. Kebetulan, kita tak punya bahan-bahan itu disini." Pinta Amarine seraya menyerahkan dua keping emas.
"Baik, Lady."
"Jangan lupa beli sebanyak-banyaknya, karena kita akan melakukan promosi."
Jack dan Marie yang mendengarkan hal itu mengangguk senang. Kata promosi bagi mereka adalah makna yang berbeda, Amarine akan melakukan promosi jika ia membuat menu baru dan artinya mereka akan kembali menjadi tester.
Sembari menunggu Jack dan Marie, Amarine menyiapkan air mineral dan beberapa buah jeruk limau sebagai campuran Mojito. Selanjutnya, ia hanya membuat stok ulang untuk beberapa kukis dan kue.
"Karena ini festival bunga, kue apa yang sekiranya cocok dengan tema ini?" Amarine berpikir, ia tak mau kalah dengan toko-toko lainnya. Restoran di depan tokonya membuat tema dengan unsur edible flower. Lalu apa yang harus ia buat selain Mojito?
Ah, puding bunga Telang. Tapi puding bukanlah kue, ah sudahlah. Tak akan ada yang protes bahwa ia menjual puding. Toh, beberapa toko kue juga menjual puding. Dikehidupan sebelumnya ia pernah melihat Nutuber asing yang membagikan resep puding bunga Telang. Amarine melepaskan apron yang melekat ditubuhnya, ia bergegas pergi ke toko bunga, mencari bunga Telang.
***
Gadis itu berdiam diri dikamarnya, sehari sebelumnya Violetta tak menyangka jika tiba-tiba Sophia datang dan menangis mengucapkan kata maaf berkali-kali. Kekesalannya pada Sophia seketika sirna begitu mengetahui kenyataannya, walaupun ia baru mengetahui kebenaran itu tapi Violetta tak bisa memaafkan Sophia begitu saja. Rasa sakit hatinya menumpuk, setelah sekian lama kenapa gadis itu baru mengatakannya. Apa Sophia terlalu meremehkannya? Atau ini semua memang karena kesalahan Mikael.
Hal yang paling membuatnya panik adalah Sophia yang tiba-tiba memutuskan hubungannya dengan Mikael, gadis itu berkata bahwa ia telah meninggalkan istana. Seorang pelayan dengan wajah yang panik menghampirinya.
"Lady, putra mahkota tiba."
Mata Violetta membola, ini adalah kali pertama pria itu menginjakkan kakinya di kediaman Floyen. Ah, benar. Violetta tersenyum sinis, ini pasti karena Sophia, ia akan disalahkan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patisserie Lady ✓
FantasyTELAH DITERBITKAN Amarine, wanita karir yang bangkit dari kematiannya dan hidup kembali sebagai tokoh figuran di salah satu novel yang sempat ia baca. Terjebak dalam perang urat tokoh perempuan antagonis dan protagonis, membuat hari-hari Amarine men...