Bab 1

461 212 58
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu!
Follow akun Dhap

Terimakasih (◍•ᴗ•◍)

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Keesokan harinya, Nita bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Dia mengenakan seragam sekolahnya, merapikan rambutnya, dan memeriksa sekali lagi tasnya. Pikirannya masih teringat pada pesan misterius yang dia temukan kemarin di kotak kecil.

Dengan langkah hati-hati, Nita berjalan keluar rumah dan menuju ke sekolahnya. Selama disekolah, dia merenungkan pesan itu. Siapa yang mungkin mengirimkannya dan mengapa? Rasa penasaran terus menghantuinya.

Namun, Nita mencoba menjalani hari seperti biasa. Teman-temannya menyapanya, dia mengikuti pelajaran, dan berbaur dengan suasana sekolah. Tetap saja, pikirannya terus terganggu oleh pesan misterius tersebut.

"Nita, kamu kenapa?" Seketika Dewi membuyarkan lamunannya dengan melambaian tangan tepat di depan wajahnya.

Nita menoleh ke arah Dewi, sahabatnya sejak SMP, "kau tau tidak?"

"tidak," jawab Dewi dengan polosnya sebelum Nita menyelesaikan bicaranya.

Nita menghela nafas panjang, "Dewi!aku belum selesai bicara dan kau langsung menjawabnya."

"iya maaf, ada apa?"

Nita segera mengeluarkan sebuah kertas yang terlipat dari dalam sakunya, "kemarin ada yang kasih ini didalam kotak."

"Apa ini?" Dewi mengambil kertas putih yang terlipat itu dengan tatapan heran.

"Baca saja, jika kau penasaran."

Dewi dengan rasa penasaran membuka lipatan kertas putih itu. Matahari yang bersinar masuk melalui jendela mengungkapkan tulisan yang tertera di kertas tersebut. "Datang ke lapangan outdoor saat jam istirahat," baca Dewi dengan nada heran, matanya segera mencari jawaban dari Nita.

"maksudnya apa? aku sama sekali tidak mengerti," tanya Dewi dengan ekspresi bingung yang mencirikan wajahnya.

Nita menjelaskan, wajahnya serius. "kemarin ada yang memberikan kertas ini ke bunda dalam bentuk kotak berwarna coklat. Aku juga tidak tahu pasti siapa yang memberikan kertas ini. Bunda juga lupa untuk tanya namanya, tapi, bunda sempat bilang bahwa yang memberikan kotak ini orangnya tampan. Kau pasti tidak percaya bukan? akupun begitu."

Dewi mengangkat sebelah alisnya, mencoba untuk menguraikan semua informasi tersebut, "kalau aku percaya, itu bukan hal yang mustahil bagimu. Mungkin saja itu Revan, lagipula siapa lagi yang berani memberikan sebuah kotak berisi kertas langsung pada bunda?"

Nita menggelengkan kepalanya, tetapi tetap serius. "GILA! Dewi ingat ya, dia hanya masa lalu, dan akan tetap menjadi masa lalu."

"Manusia juga bisa move-on, dan kau termasuk manusia bukan?"

"berarti kau juga begitu, bukankah dia juga mantanmu." tegas Nita pada kata mantanmu membuat Dewi terdiam. Dewi memang sempat menjadi kekasih Revan setelah putus dari Nita, entah apa alasannya Nita sendiri tidak tau.

***

Bel istirahat pertama berdenting, dan seperti biasa, murid-murid berbondong-bondong meninggalkan kelas dengan riang gembira. Dewi menghampiri bangku Nita dengan memberikan sebuah senyuman, pergi ke kantin adalah sebuah kegiatan yang sudah menjadi rutinitas mereka.

"Jadi, kau akan ke kantin sekarang?" tanya Dewi sambil tersenyum.

Nita memikirkan sejenak sebelum menjawab, "Hmm, sepertinya tidak dulu, aku tidak mau bertemu dengannya."

Dendam Tersirat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang