Diwajibkan vote dan
Follow akun wattpad Dhap!
Terimakasih (◍^ᴗ^◍)Follow ig juga @davina_frizky
.
.
.Peringatan!!!
Terdapat adegan kekerasan._𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_
Orang bertopeng itu dengan perlahan membuka pintu ruangan UKS. Sudah terlihat dengan jelas bahwa Nita juga sudah melakukan ancang-ancang jika orang misterius itu mulai melakukan serangan kepadanya, dalam diam Nita tetap mengamati orang tersebut yang makin dekat berjalan kearahnya.
Namun yang berbeda kali ini adalah orang bertopeng itu tidak membawa pisau, iya! pisau mainannya. Nita hampir tertawa teringat apa yang profesor Agami katakan padanya.
Lupakan apa yang Profesor Agami katakan! Kini dirinya harus tetap fokus agar dia bisa menyelamatkan dirinya. Atau mungkin dirinya bisa melumpuhkan orang bertopeng itu dan langsung membuka topeng hitam yang terasa seperti besi saat mengenai kakinya waktu lalu.
Saat orang bertopeng itu baru mengangkat tangan kanannya, Nita dengan sigap melakukan gerakan memelintir tangan tersebut kebelakang punggung dan segera menendang lutut bagian belakang hingga orang bertopeng itu terjatuh diatas lantai. Bahkan Nita tidak menyangka semudah itu dia mengalahkannya, dasar lemah!
Dengan segara Nita membuka topeng hitam yang menutup muka orang misterius itu, dan saat menyadari siapa dibaliknya, Nita sama sekali tidak menyangka. Begitu juga dengan orang berjubah itu, dia juga tak menyangka Nita akan melakukan serangan kepadanya, padahal ia hanya ingin menyapanya.
Nita menatap lelaki itu dengan teliti, "kau! Giral sahabat Rey kan?"
Lelaki itu mengangguk dan segera melepaskan tangan Nita yang masih mengunci tangannya dibelakang punggung, "ternyata kau mengenalku."
"Itu tidak penting, jadi selama ini kau pelakunya? Dan Rey yang menyuruhmu?"
"Kau ini bicara apa? Aku tidak mengerti," Giral segera bangkit dan melepas jubah yang sangat menggangu pergerakannya.
"Jangan pura-pura tidak tahu!" Siapa juga yang tidak kesal jika terus mendapatkan teror main-main seperti ini.
"Aku sama sekali tidak tahu apa yang kau bicarakan nona manis," Giral meletakkan jubah tersebut diatas ranjang yang sebelumnya digunakan Nita dan tak lupa meletakkan topeng hitamnya juga. "Bahkan aku tak menyangka kau bisa melakukan bela diri, padahal aku hanya ingin menyapamu."
"Lalu gelangmu, jubah hitam itu dan topengnya. Kau masih mengelak?"
"Nona manis, aku tidak tahu kau punya masalah apa dengan jubah, topeng dan gelangku. Lagipula aku menemukannya diruangan OSIS."
Nita mengerutkan keningnya, "ruangan OSIS?"
"Iya, ini semua bukan milikku, termasuk gelang ini." Dengan menunjukkan tangan kirinya, "karna kurasa ini menarik, jadi aku ambil."
Nita masih mencerna kalimat Giral, dia sama sekali belum percaya dengan apa yang lelaki itu katakan, "kalau begitu kau tau siapa pemiliknya?"
"Tidak, untuk apa aku tau pemiliknya. Minta ijin?" Giral melepas tawanya, "lagipula aku tidak butuh ijin dari pemiliknya untuk mendapatkan barang-barang seperti ini."
Giral kembali memunguti jubah dan topeng tersebut, "ternyata kau tidak semenyenangkan yang aku kira, lebih baik aku cari korban lainnya saja." Lelaki itu melangkah cuek menjauhi Nita yang masih berdiri dengan pikiran berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Tersirat✓
Mystery / ThrillerDiteror orang misterius bukanlah hal menyenangkan. Angellita Maharani, begitulah orang menyebut namanya. Saat anak baru yang lain mendapatkan pengalaman yang menyenangkan berbeda dengan Nita. Gadis SMA yang baru pindah dua bulan yang lalu, harus men...