Bab 20

247 96 2
                                    

Vote itu gratis! Jangan pelit atuh.
Terimakasih (◍•ᴗ•◍)

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Angga yang sudah berada disuatu tempat. Mengendarai mobil mewahnya dengan santai melewati mobil-mobil mewah yang terparkir rapi, disepanjang matanya setiap mobil memiliki 4 atau 5 wanita dengan pakaian minim mengitari pemiliknya. Sungguh pemandangan merusak mata. Semakin banyak wanita yang mendekat, maka semakin mewah dan mahal mobilnya.

Angga memarkirkan mobilnya strategis dengan gaya yang membuat para wanita langsung melirik kearah mobilnya. Setelah memarkirkan mobilnya Angga keluar dengan gaya sok cool, mampu menarik puluhan wanita mengitari dirinya. Angga hanya merespon senyum kearah para wanita berpakaian minim itu. Walau dirinya tidak terlalu menyukai pakaian minim seperti itu. Bukan berarti dirinya tidak penyuka wanita. Dirinya hanya memiliki kriteria tersendiri untuk menjadikan wanita sebagai pendampingnya.

Salah satu laki-laki melangkah kearahnya dengan rombongan wanita dibelakangnya, membuat para wanita yang mengitari Angga terpaksa memberikan jalan. Lelaki itu memakai pakaian kemeja coklat pres dengan badan, lengan digelung sampai siku dan dua kancing atasnya sengaja dibuka memperlihatkan tubuhnya yang sangat menjadi idaman wanita, melangkahkan dengan senyuman menyapa. "Angga Dwima Wicaksono, anak konglomerat dari keluarga Wicaksono ke 4. Mobilmu pasti sangat mahal, tapi itu belum tentu cepat. Mau adu balap denganku? Jika kau yang menang, kau berhak memiliki mobilku. Dan jika aku yang menang maka aku akan mendapatkan mobilmu, bagaimana?"

Suara wanita di sekeliling mereka makin riuh mendengar taruhan yang mereka dengar. Tak menyangka bahwa dua orang kaya ini akan melakukan taruhan dengan cara balapan di area biasanya.

Angga menampakkan senyuman remeh kearah lelaki itu. Kaos hijau toska muda dan celana pendek warna coksu serta vapor bewarna biru metalik yang mengalung lehernya memang tidak memperlihatkan sisi konglomeratnya. Untuk apa juga memamerkan harta hanya untuk menarik perhatian wanita kekurangan bahan seperti ini? Dirinya datang kemari hanya ingin bersenang-senang. Dan sangat kebetulan anak dari seorang pejabat koruptor berani menantangnya. "Sebenarnya aku tidak tahu namamu, tapi aku akan tetap menerima tawaranmu, anak koruptor."

Sapaan ramah yang keluar dari mulut Angga membuat anak pejabat itu mengerut muka. "Semoga kau tidak mempermalukan keluargamu."

"Tentu saja aku tidak akan mempermalukan keluargaku seperti orang tuamu." Jelas Angga mengejek orang tua lelaki itu yang seorang koruptor.

Lelaki itu segera pergi memasuki mobilnya berwarna merah sedangkan Angga dengan santai memasuki mobil berwarna biru miliknya. Angga masih tetap diam melihat ke mana lebih dulu lelaki itu akan pergi, setelah itu ia menggerakkan mobilnya mengikuti lelaki yang ia sebut sebagai anak koruptor.

Suara para wanita semakin riuh pada malam itu ketika kedua anak orang kaya mulai bertanding balap ditempat tersebut. Sebenarnya bukan hal yang tidak biasa melakukan taruhan dengan balapan mobil di tempat itu. Apalagi tempat itu menjadi gudangnya para laki-laki untuk mendapatkan mobil-mobil mewah dengan cara taruhan seperti yang diucapkan oleh lelaki dengan kemeja coklat tersebut.

Suasana di sekitar garis start menegang, sorakan riuh dari penonton menggema di udara malam. Orang-orang bersorak dan bertaruh pada siapa yang akan memenangkan balapan tersebut. Semua mata tertuju pada dua mobil mewah yang siap berlaga.

Sebelum balapan dimulai, Angga duduk di dalam mobilnya dengan sikap santai. Dia tampaknya tidak terlalu terganggu oleh taruhan ini bahkan dirinya masih sempat menghisap vapor miliknya. Sebaliknya, lelaki di mobil merah tampak sangat serius dan penuh ambisi, matanya memancarkan tekad untuk memenangkan mobil mewah milik Angga.

Dendam Tersirat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang