Bab 2

432 204 24
                                    

Diwajibkan vote!
Jangan jadi secret readers.

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Di ruang keluarga yang hangat, tercipta suasana yang tenang di mana Bunda Kirana dan kekasihnya, Andra, duduk berdampingan di sofa yang nyaman. Cahaya lembut dari layar televisi memancar ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang intim. Bunda Kirana tersenyum lembut membelai pipi Andra dengan kasih sayang yang tulus.

Suara Bunda Kirana penuh kehangatan, "Sayang, kapan kamu menikahiku?"

Andra, dengan senyum yang hangat, menjawab dengan penuh perhatian, "Sabar ya, sayang. Kamu tidak perlu khawatir. Aku akan menikahimu secepatnya, tapi kita harus menunggu waktu yang tepat."

Namun, momen mesra mereka terputus oleh teriakan yang tiba-tiba, "Bunda Nita pulang!" pandangannya yang lesu tidak bisa disembunyikan saat dia melihat bundanya duduk dekat dengan kekasihnya. Dengan gerakan yang malas, Nita melangkah menuju tangga, menunjukkan kekecewaan yang jelas.

Bunda dan Om Andra, menoleh ke arah pintu masuk, memperlihatkan seorang gadis berseragam SMA melangkah menuju tangga dengan lemas. Bunda Kirana dengan cepat berdiri dari sofa dan menghampiri anaknya yang menuju tangga. "eh, anak bunda sudah pulang, bunda sudah masak makanan kesukaanmu. Makan dulu sana!"

"Itu, tadi ada paket untukmu," tambah Bunda Kirana sambil menunjuk ke arah meja.

Nita menoleh ke arah kotak paket tersebut, "iya, aku akan makan nanti saja, Bunda." Kemudian, segera mengambil kotak paket tersebut dan naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Di dalam kamarnya, ia meletakkan tasnya di atas meja beserta paketnya dan duduk sejenak. Pikirannya melayang-layang, mencoba untuk mengalihkan perasaannya dari peristiwa di sekolah yang baru saja dialaminya. Ia berharap dapat menemukan kenyamanan di dalam kamarnya yang tenang ini.

Nita berusaha keras untuk mencari sesuatu yang dapat mengalihkan pikirannya dari kejadian tidak menyenangkan di sekolah tadi, dengan cara menggambar. Ia beralih mengambil ponsel Sumsang lipat Z flod 5 dan membuka aplikasi Pinterest, guna mencari referensi yang bisa menginspirasinya.

Ketika melihat begitu banyak pilihan referensi, Nita merasa bingung karena semuanya terlihat menarik. Namun, akhirnya, ia memutuskan untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar dari imajinasinya sendiri, yaitu sebuah gambar anime.

Nita segera menyiapkan sketchbook miliknya, mengambil pensil mekanik kesayangannya, dan mulai merenung tentang karakter apa yang akan ia buat. "Sebuah wanita yang terhembus angin," gumamnya sendiri. "sepertinya menarik."

Dengan tekad yang kuat, Nita mulai menggaris-gariskan sketsa karakternya di lembaran kosong. Ia fokus pada detailnya, menciptakan siluet karakter yang mewakili imajinasinya. Proses ini memakan waktu yang lumayan lama. Jadi kalian harus sabar, atau mau kita skip aja? yaudah kita skip.

Setelah waktu yang cukup lama berlalu, Nita akhirnya menyelesaikan gambar tersebut. Dia melihat hasil karyanya dengan puas serta senyumannya yang merekah, "Akhirnya selesai juga."

Tak lupa, Nita mengambil foto gambar tersebut sebagai kenangan hari ini. Gambar yang ia buat menggambarkan seorang wanita yang terhembus angin, dan ini mencerminkan perasaannya saat ini. Angin di dalam gambar tersebut mewakili masalah yang harus dihadapinya, meskipun Nita tidak sepenuhnya memahami kesalahannya. Baginya, angin bisa datang kapan saja, sama seperti masalah yang bisa muncul dari mana saja dalam hidupnya.

 Baginya, angin bisa datang kapan saja, sama seperti masalah yang bisa muncul dari mana saja dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dendam Tersirat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang