Bab 10 ⚗️

305 136 19
                                    

Sebelum baca, silahkan vote terlebih dahulu biar halal. Menyenangkan orang lain itu dapat pahala. Dan jangan lupa tinggalkan komentar saran maupun kritik.
.
.
.

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Seorang wanita memakai sweeter dengan lengan balon bewarna brown white, celana jeans kulot dan sneaker putih, melangkah dengan hati-hati ke dalam ruangan praktek Profesor Agami, seorang pria tua dengan umur kisaran 50 sampai 60 tahun. Ruangan itu dihiasi dengan rak-rak berisi berbagai macam alat kimia, tabung reaksi, dan botol berlabel aneh.

Di sudut ruangan, Profesor Agami memakai jas labnya berdiri di depan meja kerja yang dipenuhi oleh botol kimia berwarna-warni. Dalam keheningan, dia dengan penuh konsentrasi mengocok sebuah cairan dalam sebuah tabung reaksi.

Ketika seorang wanita memasuki ruangannya, Profesor Agami segera menyadarinya dengan menoleh, "Lita, bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Nita, prof, bukan Lita." Nita melangkah mendekati lokasi Profesor Agami yang masing berdiri didekat tabung reaksi kimianya.

"Bukankah namamu Angellita, harusnya aku memanggilmu Lita bukan Nita." Namun Nita hanya memasang wajah cuek saat melangkah mendekat. "Kau mau lihat hal seru?"

Nita sangat antusias jika ini mengenai racikan cairan kimia, "tentu, apa ini prof?" Tanyanya setelah berdiri didekat Profesor Agami.

"Cairan bening ini bernama hydrogen peroxide, dan cairan biru pada pipet ini bernama fluorescent dye." Jelas Profesor Agami. "Kau pasti penasaran dengan hal istimewa yang akan aku tunjukkan, tunggu di sini sebentar." Profesor Agami melangkah mendekati saklar lampu dan mematikannya, sehingga menampakkan ruangan praktek yang gelap dengan cahaya ringan yang terpantul dari cairan-cairan di dalam botol kaca.

Profesor Agami kembali melangkah mendekati Nita yang masih berdiri di depan meja tersebut. Kemudian mengambil sebuah pipet yang tidak terlalu jelas warnanya saat gelap dan memberikannya kepada Nita, "silakan kau teteskan semua cairan di dalam pipet itu pada tabung reaksi ini."

"Ini tidak bahaya kan prof?" Setidaknya Nita masih ada rasa waspada, ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, bisa jadi pipet yang ia pegang ini bisa meledakkan sesuatu.

Profesor Agami tersenyum diruangan gelap tersebut sehingga tidak menampakkan secara jelas, "jika ini bahaya aku tidak akan menyuruhmu mencobanya."

Dengan perasaan canggung Nita meneteskan semua cairan di dalam pipet yang bernama fluorescent dye pada tabung reaksi kimia yang sudah diisi dengan cairan bening bernama hydrogen peroxide. Baru saja ia meneteskan kedua campuran bahan kimia itu sesuatu terjadi pada cairan bening, yang mulanya hanya terpantul cahaya kecil berubah menjadi cairan biru yang menyala dalam kegelapan. Sangat indah.

Profesor Agami segera mengambil tabung reaksi tersebut dan mengocoknya hingga semua cairan di dalamnya tercampur, menampakan sebuah cairan biru yang menyala dalam gelap atau biasa disebut dengan glow in the dark. Nita yang melihatnya sangat takjub dengan reaksi kimia tersebut hingga mulutnya menganga melihat indahnya cahaya yang bersinar pada tabung reaksi kimia yang dipegang oleh Profesor Agami.

"Mengapa itu bisa terjadi prof?" Nita bertanya-tanya di dalam kegelapan dengan pandangan yang masih tetap mengarah pada cairan berwarna biru yang menyala dalam kegelapan.

"Kau pasti tahu glow stick bukan?"

Nita mengangguk antusias, "iya, benda yang bentuknya tongkat, saat dipatahkan maka akan ada reaksi seperti itu. Menyala dalam gelap."

"Iya, kau benar. Cairan kimia yang kali ini aku tunjukkan kepadamu tak jauh beda dengan isi dari glow stick itu sendiri. Glow stick bekerja karena adanya interaksi dua cairan kimia sehingga disebut sebagai Chemoluminescence atau Chemiluminescence. Jenis kimia yang ada di dalam glow stick disebut Cyalume, yang dimana terdiri dari Hydrogen peroxide dan Fluoresent dye."

Dendam Tersirat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang