Fiveteen

821 117 6
                                    

•••••••••Tetangga Sesat••••••••
==

.

.

.


.

"Apakah aku terlambat?"

Mungkin tidak,Chan tidak tahu hal sebenarnya. Baiklah tidak masalah,Chan mengerti.

Hyunjin sedikit kelelahan karena seharian menjaga Jungwoon. Lalu menidurkannya di tempat tidur milik hyunjin. Meskipun belum makan sama sekali, tapi tubuhnya tetap kuat, tidak kelelahan sama sekali. Walaupun tidak mudah menjaga bayi yang baru berumur 5 bulan, apalagi Hyunjin belum berpengalaman. Anak satu satunya, jadi Hyunjin tidak bisa merasakan bagaimana merawat adik.

"Tunggu di sini yaa, aku akan membuat bubur untuk mu" Hyunjin pergi ke dapur, dia belum membersihkan badannya, dan sedikit acak acakan.

Cklek

"Hyunjin bunda pulang" Minie membuka pintu dan mencari keberadaan hyunjin.

Minie menaruh beberapa oleh-oleh yang dia bawa dari Australia dan pernak-pernik dari pantai Daecheon tadi.

Karena hyunjin tidak kunjung menyambut kedatangan Minie dan ayahnya. Minie memutuskan untuk istirahat saja,lagi pula mungkin Hyunjin sedang tidur.

Hyunjin kan sudah lulus kuliah, jadi bisa saja setiap hari dia tidur seharian. Apalagi tidur adalah hobinya.

.....

"Minho...MINHO ....MINHOOOOOOOO..." Lina berteriak keras pada Minho, yang tidak ada jawaban sama sekali.

"Sudahlah mungkin Minho keluar, jangan teriak teriak" Tegur Sunghoon pada sang istri

"Em Bun,Chan mau istirahat dulu ya?"Chan memotong pembicaraan kedua orang tuanya

"EH..EH.. jangan, siapa suruh istirahat,gak ada istirahat istirahatan"

"Kenapa?Chan cape Bun , pengen tidur"

"Temui Hyunjin dulu,baru boleh tidur" maksa banget nih emak-emak

"Huh..iya setelah Chan mandi "

"Nah bagus"

Chan pergi ke kamar nya, menyegarkan tubuhnya yang terasa lengket. Bayangkan Hyunjin tadi membuat nya berfikir yang tidak-tidak. Semoga saja, apa yang dia pikirkan tidak benar.

....

Bubur dudah siap, Hyunjin berjalan ke ruang tengah. Matanya melihat begitu banyak barang di bawah sofa dan atas meja. Bodo amat Hyunjin tidak perduli,ia hanya ingin fokus menjaga bayi nya.

Meskipun ia ingin segera mandi, badannya sudah terasa panas. Apalagi dua masih menggunakan baju tidur pendek selutut.

Kaki indahnya menaiki tangga, tangannya membawa susu dan bubur yang dia buat. Kemudian ia taruh bubur itu di atas meja, menunggu dingin terlebih dahulu.

TETANGGA SESAT||CHANJIN✓[1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang