Chapter 2

13.5K 909 15
                                    

Bu Ijah, menuntun Morela dan Mirela menuju kelas nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bu Ijah, menuntun Morela dan Mirela menuju kelas nya.

"Ini kelas kalian, silahkan masuk." Ucap Bu Ijah dengan lembut.

Setelah menatap kepergian Bu Ijah. Mereka saling tatap sebentar. Kemudian beralih ke pintu kelas yang tertutup rapat.

"Pintu nya di tutup." Ujar Mirela.

"Dobrak aja lah." Jawab Morela.

Brakkk'

Semua murid dalam kelas, berdiri dari duduk nya. Menatap kejadian pintu kelas di dobrak hingga hancur. Tak salah lagi pelaku nya si kembar.

Guru yang saat itu mengajar pun mendekat ke arah situ. Ia menatap gadis kembar yang baru saja mendobrak pintu kelas. Apalagi pintu untuk kelas ini bukan sembarang pintu. Terbuat dari kayu yang berkualitas. Bayangkan saja bagaimana tebal dan kuat nya pintu itu.

Menjadi bahan tatapan. Morela dan Mirela mendengus bersamaan. Lalu duduk di bangku paling belakang.

"Lo percaya? Kalo titan ada di dunia nyata?" Tanya Doni, ketua kelas.

"Setelah melihat kejadian ini gue jadi percaya, Don." Jawab teman satu nya.

"Mereka siapa sih? Mana masuk gak pake salam lagi. Main dobrak pula." Selina menatap sinis si kembar.

"Murid baru paling. Udah lah gak usah di urusin kalo gak mau dapat masalah." Ucap Neri.

"KALIAN BERDUA!" Guru yang mengajar menunjuk Morela dan Mirela. Semula mereka bermain hp lalu melepaskan pandangan nya dari tangan, menatap datar nan dingin.

Guru itu pun ketar ketir. "Maksud saya. Pintu kelas kenapa kalian dobrak?"

"Mau ngetes aja, Bu. Kali aja pintu nya mau di ganti yang baru." Jawab Morela enteng.

"Gila. Psikopat." Lirih Doni.

"Gak gitu. Pintu kelas udah rusak nanti takut nya ada maling yang masuk. Jadi maksud ibu, kalian mau ganti rugi atas perbuatan kalian?" Guru tersebut tersenyum manis.

"Pintu doang, nanti gue ganti semua pintu yang ada di sekolah sini." Sinis Mirela.

"Sok banget lo. Emang ortu lo mampu?" Sahut Selina.

"Bayar hidup lo dua puluh ke depan pun gue mampu." Balas Mirela.

"Sombong banget sih lo. Paling uang nyuri. Sorry, gue gak sudi hidup pakai uang lo. Bapak gue kepala perusahaan, banyak uang nya dari pada lo berdua." Selina menampilkan wajah bangga.

Sial dia gak tau. Si kembar mempunyai perusahaan sendiri, puluhan mobil lamborgini, puluhan motor sport, puluhan motor pembawa alat berat, sepuluh kapal pesiar, pesawat pribadi, sepuluh helikopter, lima hotel bintang lima terkenal, dan kapal selam.

"Oh ya? Itu sih masih di bawah gue."

"LO YA!" Selina menunjuk Mirela dengan geram. Ia kehabisan kata-kata lagi.

TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang